
Soto Kadipiro adalah salah satu kuliner legendaris yang wajib dicicipi saat berkunjung ke Yogyakarta. Soto Kadipiro merupakan salah satu dari soto legendaris yang ada di Yogyakarta.
Resep soto ini telah diwariskan sejak 1928 dan terus dipertahankan, memberikan cita rasa otentik yang telah terkenal di kalangan masyarakat. Lokasinya yang strategis di Jalan Wates No.33, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Papan nama besar yang terpasang di depan warung menjadi petunjuk jelas bagi siapa saja yang ingin menikmati soto khas ini.
Suasana di warung Soto Kadipiro selalu ramai, terutama di waktu-waktu tertentu. Pengunjung akan langsung memesan di kasir dan membayar sebelum duduk untuk menikmati hidangan.
Soto Kadipiro menawarkan menu soto ayam yang kaya akan aneka lauk pendamping, seperti ceker, tahu, tempe, dan kerupuk rambak.
Setiap porsi soto ayam disajikan dengan suwiran daging ayam, kubis, seledri, tauge, perkedel, dan bawang goreng, yang membuat rasanya semakin gurih. Bumbunya yang meresap membuat rasa dagingnya lebih lezat.
Minuman yang tersedia pun bervariasi, mulai dari teh, jeruk, hingga limun sarsaparilla, yang semakin melengkapi pengalaman kuliner di sini.
Sebelum berangkat, pastikan kuota internet kamu cukup dengan berlangganan Kuota Ketengan dari Telkomsel. Dengan kuota yang cukup, kamu bisa menemukan lebih banyak tempat makan enak dan berbagi pengalaman seru di Jogja!
Baca Juga: 25 Makanan Khas Jogja Favorit Warga dan Buruan Wisatawan yang Wajib kamu Kunjungi
Sejarah Singkat Soto Kadipiro
Pada akhir 1930-an, Widadi Tahir mulai berjualan soto ayam di sekitar kawasan Kadipiro, Bantul. Awalnya, ia hanya berkeliling menjajakan sotonya dari satu tempat ke tempat lain.
Namun, tak lama setelah itu, ia memilih untuk lebih banyak berjualan di Kadipiro. Meskipun pada awalnya pembeli sangat sedikit, kebanyakan adalah orang Belanda dan Tionghoa, Widadi terus bertahan dengan usaha kecilnya ini.
Pada tahun 1940-an, keberuntungan mulai berpihak padanya. Widadi membeli sebuah rumah dari seorang Belanda yang harus meninggalkan Indonesia. Rumah tersebut dijual dengan harga yang cukup terjangkau melalui istrinya yang pribumi.
Dengan rumah baru ini, Widadi membuka lapak sotonya, dan karena menjadi satu-satunya penjual soto di Kadipiro, namanya pun dikenal sebagai Soto Kadipiro. Soto ayam yang dijualnya menjadi semakin terkenal, walaupun disajikan sederhana.
Hari ini, usaha soto ini diteruskan oleh keturunan Widadi Tahir, salah satunya adalah Dorja, yang membuka Soto Kadipiro Baru.
Meskipun sudah ada banyak variasi soto yang ditawarkan, seperti soto ayam, soto babat, dan soto daging, semuanya tetap mengusung resep asli keluarga Widadi. Keberadaan Soto Kadipiro juga menjadi bagian dari warisan kuliner Yogyakarta.
Varian Soto Kadipiro
Soto Kadipiro dikenal dengan variasinya yang kaya, mulai dari soto ayam klasik hingga soto babat, soto daging, dan soto kikit. Masing-masing varian ini membawa cita rasa yang khas, menggunakan rempah-rempah yang membuat kuahnya gurih dan nikmat.
Soto babat dan soto daging, misalnya, memiliki tekstur yang berbeda dan menambah pilihan bagi pengunjung yang ingin mencoba variasi lebih dari sekadar soto ayam. Keunikan rasa ini menjadikannya favorit di kalangan banyak kalangan.
Selain soto utama, Soto Kadipiro juga menawarkan berbagai lauk pendamping seperti ceker, tahu, tempe, dan kerupuk rambak, yang semakin melengkapi sajian tersebut.
Semua varian soto ini dihidangkan dengan bumbu yang kaya dan penuh rasa, menjadikannya tidak hanya sekadar makanan, tetapi pengalaman kuliner yang otentik yang berasal dari Yogyakarta.
Soto Kadipiro terus mempertahankan rasa tradisionalnya meski telah berkembang mengikuti zaman, membuatnya tetap relevan dan disukai oleh berbagai generasi.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Soto Enak dan Legendaris di Jogja, Ada yang Usianya Nyaris Seabad
Cara Penyajian Soto Kadipiro
Soto Kadipiro memiliki cara penyajian yang khas dengan menggunakan bahan-bahan segar dan kuah kaldu yang gurih. Setiap porsi soto disajikan lengkap dengan berbagai lauk pendamping seperti ceker, tahu, tempe, dan kerupuk rambak.
Bumbu-bumbu yang digunakan untuk menyedapkan kuahnya tidak hanya memberikan rasa yang lezat, tetapi juga mempertahankan keaslian tradisional yang menjadi ciri khas dari soto ini.
Selain rasa yang menggugah selera, suasana di rumah makan Soto Kadipiro juga memberikan pengalaman makan yang unik. Dengan dekorasi klasik dan nuansa tradisional, warung ini menciptakan suasana yang nyaman dan otentik.
Dinding warung dihiasi dengan gambar-gambar wayang, foto-foto pendiri, dan kalender tua, yang memperkaya suasana makan dan memperkuat kesan bahwa Soto Kadipiro adalah bagian dari warisan kuliner Yogyakarta yang terus lestari.
Tempat Wisata Kuliner
Soto Kadipiro bukan hanya menjadi favorit bagi warga Yogyakarta, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah. Sebagai kuliner legendaris yang telah ada sejak 1928, tempat ini menjadi bagian dari warisan kuliner Yogyakarta.
Soto Kadipiro bahkan sering dikunjungi oleh tokoh-tokoh penting, termasuk artis dan pejabat, menjadikannya destinasi kuliner yang patut dicoba saat berkunjung ke kota ini.
Keunikan Soto Kadipiro tidak hanya terletak pada rasanya yang khas, tetapi juga pada daya tarik sejarah dan budaya yang ada di baliknya.
Dengan mempertahankan resep asli turun-temurun, Soto Kadipiro mengajak pengunjung untuk menikmati lebih dari sekadar hidangan lezat, tetapi juga sebuah perjalanan dalam budaya kuliner yang sudah menjadi bagian tak terlupakan.
Jangan lupa, perjalanan kuliner kamu ke Soto Kadipiro belum lengkap tanpa oleh-oleh khas Yogyakarta! Agar belanja oleh-oleh jadi lebih mudah, kamu bisa menggunakan aplikasi LinkAja.
Dengan LinkAja, pembayaran jadi praktis dan kamu nggak perlu repot bawa-bawa uang tunai. Jadi, yuk, pastikan perjalananmu semakin lancar dan menyenangkan!
Baca Juga: 15 Hotel Terbaik di Jogja dengan Landscape Merapi Hingga Malioboro