Candi Mendut: Sejarah, Daya Tarik, dan Harga Tiket

candi mendut

Candi Mendut merupakan salah satu situs bersejarah bagi penganut Buddha yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi ini berdekatan dengan candi bercorak Buddha lainnya, yaitu Borobudur dan Pawon.

 

Oleh karena ketiganya berlokasi di sekitar kaki Gunung Merapi, jangan heran kalau candi-candi ini masuk ke itinerary perjalanan saat liburan. Namun, apa aja yang menarik kalau berkunjung ke Candi Mendut? Simak artikel ini sampai selesai, yuk!

 

 

Sebelum jalan-jalan ke Candi Mendut, jangan lupa isi kuota kamu pakai paket dengan kualitas internet terbaik dari Telkomsel. Ada paket Combo Sakti yang kuotanya lengkap buat internetan sampai telponan.

 

Kalau kuota lengkap, perjalanan pasti lebih aman terkendali. Beli aja paketnya langsung dari aplikasi MyTelkomsel.

 

Baca Juga: Serba-Serbi Candi Borobudur untuk Kamu Ketahui!

 

Sejarah Candi Mendut

Nama Candi Mendut berasal dari lokasi penemuannya yang berada di Desa Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini pertama kali ditemukan pada 1836 dalam kondisi masih tertutup tanah dan abu vulkanik Gunung Merapi.

 

Menurut seorang arkeolog asal Belanda bernama J. G. de Casparis, Candi Mendut diperkirakan dibangun pada tahun 824 M oleh raja pertama dari wangsa Syailendra. Dugaan ini didasarkan pada isi Prasasti Karangtengah.

 

Dalam prasasti itu disebutkan bahwa Raja Indra dari wangsa Syailendra sudah membuat bangunan suci bernama Wenuwana. Adapun arti dari wenuwana adalah ‘hutan bambu’ yang diartikan Casparis sebagai Candi Mendut.

 

Di tahun 1836 hampir seluruh bagian candi dapat ditemukan kecuali pada bagian atapnya. Namun, baru pada tahun 1897 pemerintah Hindia Belanda melakukan pemugaran dengan hasil merekonstruksi bagian kaki dan tubuh candi hingga 1904.

 

Empat tahun berselang (1908), rekonstruksi dan pemugaran Candi Mendut kembali dilanjutkan oleh T. Van Erp. Pada pemugaran tahap kedua, bentuk atap, perbaikan puncak atap dan pemasangan stupa-stupa berhasil dilakukan.

 

Pemugaran kedua sempat terhenti karena dana yang terbatas. Beberapa belas tahun kemudian (1925) pemugaran kembali dilanjutkan, yakni dengan memasang stupa kecil pada bagian atap.

 

Daya Tarik Candi Mendut

Berdasarkan dugaan peneliti, Candi Mendut berdiri lebih dulu daripada Pawon dan Borobudur. Hal ini memicu ketertarikan bagi mereka yang senang mempelajari kisah-kisah masa lampau.

 

Dari dugaan tersebut, kita bisa mempelajari hubungan antara ketiga candi dengan memulai penelusuran dari Candi Mendut berlanjut ke Pawon dan berakhir di Borobudur. 

 

Mempelajari kisah-kisah masa lampau dari candi bisa dilakukan dengan melihat langsung relief dan arca yang ada. Berikut adalah relief dan arca yang menjadi daya tarik ketika mengunjungi Candi Mendut.

 

5 Relief di Candi Mendut

Di situs peninggalan umat Buddha ini terdapat lima relief yang menceritakan beberapa ajaran agama Buddha dan kehidupan Buddha Gautama (Jataka). 

 

Dikutip dari buku Seri Bangunan Bersejarah Candi karya Teguh Purwantari berikut penjelasan dari masing-masing relief tersebut.

 

Relief Kuwera dan Hariti

Relief ini menceritakan kisah pertaubatan raksasa yang awalnya sering memakan manusia. Namun, kebiasaan tersebut ia akhiri setelah bertemu Buddha.

 

Relief Bodhisattva Ayalokitesvara

Relief ini mengisahkan tentang kehidupan Buddha ketika sedang duduk di atas Padmasana. Adapun Padmasana adalah sebutan bagi singgasana yang berbentuk bunga Padma. 

 

Di depan Padmasana itu terdapat sebuah kolam yang digambarkan sebagai air mata Buddha. Air mata tersebut ada lantaran Sang Buddha sedang memikirkan kesengsaraan umatnya yang ada di dunia.

 

Relief Bodhisattva

Relief Bodhisattva masih menceritakan kehidupan Buddha yang digambarkan sebagai sosok bertangan empat yang mengenakan pakaian kebesarannya. Ia sedang berdiri di atas Lingga.

 

Dalam penggambaran wujud tersebut, kepala Buddha memancarkan cahaya dengan tangan kanan memegang tasbih dan tangan kirinya memegang kitab. 

 

Relief Dewi Tara

Dewi Tara yang memiliki delapan tangan menjadi fokus cerita relief ini. Di masing-masing tangan ia memegang beberapa barang yaitu tiram, wajra, cakra, tasbih, kapak, tongkat, kitab, dan cawan. 

 

Dewi Tara digambarkan sedang duduk di atas Padmasana dengan didampingi oleh dua laki-laki di setiap sisinya.

 

Relief Sarwaniwaranawiskhambi

Relif ini mengisahkan Sarwaniwaranawiskhambi yang sedang berdiri di bawah payung dengan mengenakan pakaian kebesaran kerajaan.

 

Baca Juga: Candi Prambanan: Sejarah, Daya Tarik, dan Harga Tiket

3 Arca di Candi Mendut

Candi Mendut juga memiliki tiga arca yang terletak di bagian tubuh candi. Arca-arca itu disebut memiliki ukuran yang besar untuk ukuran candi Buddha yang ada di sekitar Jawa Tengah. 

 

Berikut penjelasan masing-masing arca yang dimaksud.

 

Arca Dyani Buddha Cakyamuni/ Arca Vairocana

Arca ini terletak di bagian tengah candi dan sedang berada dalam posisi duduk dengan kedua kakinya yang menyiku ke bawah. Tangan arca bersikap dharmacakramudra (Buddha sedang memutar roda kehidupan) dan kakinya memijak landasan berbentuk bunga teratai.

 

Arca Buddha Avalokitesvara

Arca ini menggambarkan Buddha yang sedang duduk dengan melipat kaki kirinya ke dalam. Sementara, kaki kanannya menjuntai ke bawah dan tangannya bersikap varamudra (Buddha sedang memberi pengajaran).

 

Arca Bodhisatva Vajrapani

Di arca ini Buddha terlihat sedang berada dalam posisi duduk bersila. Posisi kaki kanannya dilipat ke dalam dengan tempurung kaki Buddha menyentuh paha kirinya. Posisi sila ini dilakukan di atas singgasana yang menyerupai bunga padma.

 

Harga Tiket Candi Mendut

Keindahan peninggalan bersejarah di Candi Mendut bisa diakses oleh siapa saja. Kamu cukup membawa sejumlah uang tunai sebagai harga tiket masuk. Berikut rinciannya.

 

  • Penunjung Dewasa         : Rp 10.500 
  • Pengunjung Anak-anak   : Rp5.500

 

Adapun jam buka kawasan Candi Mendut terbatas. Kamu mulai bisa memasuki area candi pada pukul 07.00 WIB. Waktu kunjungan berakhir pada pukul 19.00 WIB.

 

Supaya bisa menikmati kawasan candi dengan lebih hikmat, pastikan kamu mengunjunginya di hari biasa. Sebab, kunjungan akan ramai pada hari libur dan akhir pekan.

 

Itu dia sejarah, daya tarik, hingga informasi harga tiket apabila kamu berminta mengunjungi kawasan Candi Mendut di Kabupaten Malang, Jawa Tengah.

 

Supaya eksplorasi tempat wisata lebih asik, jangan lupa aktifkan paket Combo Sakti di aplikasi MyTelkomsel, ya! Kamu bisa posting foto-foto di Candi Mendut lebih puas karena kuota internetnya besar dan lengkap!

 

Baca Juga: Menguak Misteri Candi Ratu Boko, Peninggalan Sejarah Wangsa Sailendra

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim