Dari trekking sampe orangutan, Bukit Lawang bikin liburan epik! Yuk, cek detailnya!
Kalau kamu suka petualangan yang penuh alam liar, suasana hijau, dan ketemu langsung si rambut oranye alias orangutan, Bukit Lawang bisa jadi surga tersembunyi yang kamu cari. Vibe-nya gimana sih?
Bayangin scene Tarzan tapi versi Sumatra Utara, lengkap dengan sungai jernih, suara hutan, dan udara segar yang bikin pengen rebahan di hammock! Di artikel ini, kita bakal bahas Bukit Lawang dari:
Kenapa Dinamakan Bukit Lawang? Desa dan Sejarah Menarik di Balik Namanya
Di Mana Bukit Lawang dan Bagaimana Rute Medan ke Bukit Lawang?
Apa Saja Daya Tarik Bukit Lawang dan Harga Bukit Lawang Jungle Trekking?
Jangan lupa pakai MyTelkomsel Basic buat internet stabil saat eksplorasi. Aplikasi ringan ini punya paket murah buat share foto Bukit Lawang dan streaming momen jungle trekking! Download sekarang- dan nikmati keseruan petualangannya!
Sebelum kita jelajahi apa yang bikin Bukit Lawang istimewa, kita bahas dulu sejarah menarik dan asal usul Bukit Lawang, yuk!
Baca Juga: Wisata Medan 2025: 40 Tempat Wajib Kunjungi, Ada yang Gratis!
Nama Bukit Lawang punya cerita yang nggak kalah menarik dari hutannya. Secara harfiah, “bukit” jelas merujuk pada lokasinya yang berbukit-bukit, tapi kata “lawang” berasal dari Bahasa Karo dan Melayu yang berarti “pintu” atau “gerbang.”
Nama ini muncul karena desa ini dianggap sebagai pintu masuk menuju hutan lebat Taman Nasional Gunung Leuser.
Menurut warga lokal, dulu kawasan ini adalah tempat orang hilir-mudik sebelum masuk hutan, entah untuk berburu, mengambil kayu, atau mencari damar. Jadi, orang-orang menyebut tempat ini sebagai "lawang" alias gerbang hutan.
Dari sinilah muncul identitas unik desa ini sebagai “gerbang ekowisata” Sumatra Utara. Apalagi sejak pusat rehabilitasi orangutan didirikan tahun 1973, desa ini jadi makin terkenal, bahkan hingga mancanegara.
Sekarang, Bukit Lawang jadi simbol wisata ramah lingkungan yang menghubungkan manusia dan alam secara harmonis.
Bukit Lawang adalah desa wisata di Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Letaknya sekitar 90 km dari Medan, tepat di tepi Sungai Bahorok dan jadi salah satu pintu gerbang menuju Taman Nasional Gunung Leuser.
Dulunya kawasan perkebunan, desa ini mulai dikenal sejak 1973 karena pusat rehabilitasi orangutan yang unik banget. Buat kamu yang bertanya, “Bukit Lawang desa apa?” Jawabannya: desa ekowisata dengan sejuta kejutan.
Mulai dari trekking, river tubing, sampai kuliner khas dan kerajinan lokal, semuanya bisa kamu temukan di sekitar penginapan bambu yang aesthetic banget.
Kalau soal jam buka, karena desa ini hidup dari pariwisata alam, jam operasionalnya fleksibel tergantung cuaca. Tapi, aktivitas umum mulai dari jam 08.00–18.00. Cukup panjang buat explore seharian!
Baca Juga: Menyegarkan Jiwa, Jelajahi 10+ Air Terjun Terpopuler di Indonesia Ini!
Nah, berikut ini tabel rute Medan to Bukit Lawang yang bisa kamu pilih:
|
Transportasi |
Durasi (jam) |
Estimasi Biaya |
Keterangan |
|
Bus umum (via Pinang Baris) |
5-6 |
Rp60.000–80.000 |
Murah, tapi agak padat |
|
Shared taxi |
3-4 |
Rp200.000-an |
Lebih cepat & nyaman |
|
Mobil pribadi |
3 |
Rp600.000–700.000 |
Bisa patungan ramean |
|
Grab/Online taxi |
2,5 |
Rp350.000–450.000 |
Praktis tapi tergantung sinyal |
Kalau kamu berencana dari Bukit Lawang lanjut ke Singkil (destinasi buat ke Pulau Banyak), siapin waktu ekstra. Rutenya bisa sampai 8 jam dan harus muter lewat Medan atau jalan lintas barat.
Pro-tip: Kalo mau lanjut eksplorasi ke pantai, mending nginep dulu sehari biar nggak burnout di jalan.
Bukit Lawang dikenal karena jadi rumah bagi lebih dari 5.000 orangutan Sumatera. Tapi jangan kira cuma itu, ya. Di sini kamu juga bisa nemuin gibbon, burung rangkong, harimau, dan gajah liar di Taman Nasional Gunung Leuser.
Kalau kamu mau ketemu orangutan langsung, opsi terbaiknya adalah ikutan Bukit Lawang Jungle Trekking. Trek ini dibagi dalam beberapa paket, dari yang setengah hari sampai multi-day camping trip.
Berikut tabel harga Bukit Lawang jungle trekking price yang bisa kamu jadikan referensi:
|
Paket Trekking |
Durasi |
Harga (per orang) |
Termasuk |
|
Setengah hari |
3–4 jam |
Rp600.000–750.000 |
Guide, snack, entry fee |
|
Satu hari penuh |
6–7 jam |
Rp1.150.000 |
Guide, makan siang, park entry |
|
Dua hari satu malam |
2 hari |
Rp1.800.000–2.000.000 |
Camping, makan, guide, logistik |
|
Entry fee Taman Nasional |
– |
Rp150.000 |
Wajib bayar kalau masuk hutan |
Takut nyasar di hutan? Tenang, semua guide Bukit Lawang tersertifikasi dan tahu jalur dengan baik. Bahkan mereka sering jadi “detektor” satwa liar alami. Mereka tahu dari suara daun atau teriakan burung, kayak punya kekuatan super!
Buat yang pengen pengalaman all-in-one, banyak operator seperti Bukit Lawang Eco Travel atau Sumatra Orangutan Explore juga menawarkan kombinasi trip yang bisa disesuaikan, dari trekking, river tubing, sampai homestay bareng warga lokal.
Oiya, sebagai catatan, karena Bukit Lawang termasuk area konservasi, dilarang memberi makan satwa liar atau menyentuh mereka. Ini demi menjaga perilaku alami mereka di habitat aslinya.
Baca Juga: Way Kambas, Jurassic Park-nya Lampung: Lebih dari Gajah?
Dari orangutan sampai sungai jernih, dari trekking ekstrem sampai suasana damai desa, Bukit Lawang punya semuanya. Cocok banget buat kamu yang butuh healing tapi nggak sekadar rebahan di pantai.
Pastikan internetmu lancar dengan MyTelkomsel Basic saat petualang di Bukit Lawang. Aplikasi ringan ini punya paket internet stabil yang pas banget untuk dokumentasi petualanganmu!
Jadi, siapa duluan yang mau trekking bareng Tarzan Sumatera? Siap-siap sama keseruannya, ya!
Short Video baru dan seru
15 Wisata Semarang Ini Terkenal Banget
Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute Bukit Teletubbies
10 Destinasi Wisata Tangkuban Perahu, Terbaru di 2025!
20 Lokasi Wisata Baturaden yang Gak Boleh Dilewatkan