Hari Terpendek di 2025 Terjadi Tanggal 5 Agustus, Begini Penjelasan Ilmiahnya


Hari Terpendek di 2025 Terjadi Tanggal 5 Agustus, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Kabarnya tanggal 5 Agustus, hari akan berjalan lebih cepat. Benarkah demikian? Begini penjelasannya.

 

Tahukah kamu bahwa hari terpendek 2025 bukan terjadi saat winter solstice seperti biasanya, melainkan pada Selasa, 5 Agustus 2025? 

 

Fenomena ini menjadi perhatian para ilmuwan karena bukan hanya yang terpendek di tahun ini, tapi juga salah satu yang tercepat sejak pencatatan presisi rotasi Bumi dimulai pada tahun 1973.

 

 

Artinya, secara teknis, Bumi menyelesaikan rotasinya lebih cepat dari biasanya. Menurut laporan dari laman Space, percepatan rotasi ini membuat durasi satu hari pada 5 Agustus 2025 

 

Hari ini lebih singkat sekitar 1,25 milidetik dibanding standar waktu satu hari penuh, yaitu 86.400 detik. 

 

Meski perbedaan ini nyaris tidak bisa dirasakan manusia secara langsung, bagi dunia ilmiah dan sistem penanggalan modern, hal ini sangat signifikan. 

 

Fenomena ini menunjukkan bahwa Bumi tidak berputar secara konsisten, melainkan bisa sedikit melambat atau mempercepat karena faktor kompleks di dalam inti maupun luar angkasa.

 

Dengan rotasi yang makin cepat, para ilmuwan bahkan mempertimbangkan penyesuaian waktu dunia dalam bentuk β€œleap second negatif”, sebuah langkah langka yang bisa berdampak pada sistem global berbasis waktu. 

 

Maka dari itu, hari terpendek 2025 bukan hanya catatan astronomis biasa, tapi juga pengingat bahwa planet kita adalah sistem dinamis yang terus berubah bahkan dalam hal yang kita anggap paling stabil yaitu waktu.

 

Kamu juga bisa lihat penjelasan ilmiah lewat video di YouTube. Biar nggak keganggu dengan iklan, langganan aja YouTube Premium lewat aplikasi MyTelkomsel

 

Sekarang kita simak penyebab dari hari terpendek 2025 kenapa bisa terjadi, yuk.

 

Baca Juga: Kenapa Selat Hormuz Jadi Titik Panas Ekonomi Dunia? 

 

 

Kenapa Fenomena Ini Bisa Terjadi?

 

Hari Selasa, 5 Agustus 2025, tercatat sebagai salah satu hari terpendek dalam sejarah rotasi Bumi sejak pencatatan dimulai pada 1973. 

 

Meskipun selisihnya sangat kecil hanya 1,25 milidetik lebih singkat dari standar 86.400 detik atau 24 jam, fenomena ini menunjukkan bahwa Bumi tidak selalu berputar dalam durasi yang sama setiap harinya. 

 

Inilah yang menjadikan hari terpendek 2025 sebagai topik yang mencuri perhatian dunia sains dan publik global.

 

Menurut laporan dari berbagai sumber ilmiah, termasuk Scientific American dan EarthSky, percepatan rotasi Bumi ini telah terjadi secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir. 

           

Meski kita tidak merasakannya secara langsung, perubahan ini menunjukkan adanya dinamika kompleks di dalam Bumi terutama di inti cairnya yang perlahan tapi pasti mempengaruhi panjang hari di planet kita.

 

Fenomena hari terpendek 2025 ini bukan sekadar angka; ia mencerminkan pergeseran besar dalam pemahaman kita tentang waktu, gravitasi, dan interaksi antara inti Bumi, atmosfer, serta gaya pasang surut Bulan. 

 

Ilmuwan seperti Duncan Agnew dari Scripps Institution of Oceanography menyebut bahwa inti Bumi yang melambat selama 50 tahun terakhir justru mendorong percepatan rotasi permukaan Bumi. 

 

Namun, banyak pakar mengakui bahwa hingga saat ini, belum ada penjelasan pasti mengapa percepatan ini terjadi begitu drastis dan mendadak.

 

 

Prediksi Hari Terpendek di 2025

 

Sejak 2020, para ilmuwan mencatat tren percepatan rotasi Bumi secara konsisten, dengan beberapa rekor hari terpendek yang tercetus satu per satu. 

 

Pada 29 Juni 2022, tercatat sebagai hari terpendek paling ekstrim Bumi menyelesaikan rotasinya dalam 1,59 milidetik lebih cepat dari waktu normal 86.400 detik.

 

Tahun ini pun kembali mencatat tiga tanggal yang masuk daftar hari terpendek: 9 Juli (1,3–1,4 ms lebih cepat), 22 Juli (1,36–1,38 ms), hingga 5 Agustus (1,25–1,51 ms).

 

Baca Juga: Harus Tau! Ini 10 Fakta Menarik Tentang Bulan

 

 

 

Faktor Penyebab Percepatan Rotasi

 

Para ilmuwan masih mencari penyebab pasti tren ini. Model atmosfer dan laut belum cukup menjelaskan percepatan tersebut. 

 

Sebaliknya, para ahli seperti Leonid Zotov menyatakan mayoritas menduga penyebabnya datang dari dinamika bagian dalam Bumi terutama inti cair yang berputar lambat, mendorong lapisan luar berputar lebih cepat.

 

Selain itu, fenomena Chandler Wobble gerakan bulat tidak sempurna pada sumbu rotasi akibat bentuk Bumi dan distribusi massa juga dianggap berpengaruh ringan terhadap durasi hari. 

 

 

Implikasi bagi Sistem Waktu dan Teknologi

 

Perubahan durasi harian, walau sangat kecil, punya dampak besar pada sistem yang membutuhkan presisi tinggi misalnya GPS, jaringan telekomunikasi, hingga sistem keuangan. 

 

Saat rata-rata rotasi Bumi melambat, dunia menggunakan leap second positif untuk sinkronisasi waktu (UTC), dan sudah digunakan sebanyak 27 kali sejak 1972. 

 

Kini dengan adanya percepatan rotasi, para ilmuwan mempertimbangkan leap second negatif (mengurangi satu detik) pada 2029 jika tren berlanjut. 

 

Namun, penerapan lompatan negatif ini belum pernah diuji secara luas. Para insinyur di perusahaan teknologi besar seperti Meta memperingatkan bahwa hal ini bisa menimbulkan kekacauan teknis pada software dan scheduler yang bergantung pada waktu tepat. 

 

Jadi meski saat ini kita tak merasakannya langsung, β€œhari terpendek 2025” bisa membawa konsekuensi ilmiah dan teknologi jangka panjang yang jauh lebih serius.

 

Baca Juga: Ada Larva Serangga Hidup di Mulut Kita? Ketahui Bahaya Mouth Larva!

 

Fenomena hari terpendek 2025 menjadi pengingat bahwa Bumi adalah sistem yang dinamis dan terus berubah, bahkan dalam aspek yang tampaknya stabil seperti durasi rotasi. 

 

Meskipun perubahan ini hanya berdampak dalam hitungan milidetik, implikasinya bisa merambat ke banyak aspek kehidupan modern yang bergantung pada presisi waktu. 

 

Di balik rotasi yang lebih cepat ini, tersimpan teka-teki ilmiah yang mendorong para peneliti untuk terus menggali lebih dalam tentang mekanisme internal planet kita. Bagi masyarakat umum, ini menjadi kesempatan untuk lebih menghargai betapa kompleks dan luar biasanya planet yang kita tinggali.

 

Nah, buat kamu yang mau tau lebih banyak tentang fenomena ini bisa nonton di platform YouTube. Jangan lupa juga aktifkan Paket OMG! Nonton lewat aplikasi MyTelkomsel biar kamu nggak keabisan kuota.

 

 
 

Short Video baru dan seru

Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim
Telkomsel Telkomsel Instagram

Meninggalkan halaman ini

Anda mengunjungi website telkomsel.com tetapi akan dialihkan ke

Pastikan Anda hanya mengikuti tautan dari sumber yang Anda percayai.