Bulan merupakan satelit yang sudah ada sejak zaman kuno. Keberadaannya telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, baik dari sisi ilmiah maupun budaya. Mulai dari pengaruhnya terhadap pasang surut air laut, hingga perannya dalam penanggalan dan mitologi di berbagai belahan dunia. Namun di balik keindahan cahayanya di malam hari, ada banyak hal menarik yang belum tentu diketahui semua orang. Yuk, cari fakta tentang bulan!
Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara lengkap tentang Bulan, struktur internalnya, serta 10 fakta menarik yang layak diketahui siapa saja yang penasaran dengan luar angkasa.
Bulan adalah benda langit terdekat dengan Bumi, terletak sekitar 384.400 kilometer jauhnya. Ukuran Bulan jauh lebih kecil dibandingkan Bumi, dengan diameter yang hanya sekitar seperempat dari diameter planet kita. Namun meskipun kecil, Bulan punya peran besar dalam sistem tata surya, khususnya dalam memengaruhi kondisi di Bumi.
Cahaya bulan sebenarnya bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan merupakan pantulan cahaya Matahari. Karena itulah fase bulan (bulan sabit, purnama, dan seterusnya) terjadi akibat perubahan posisi relatif antara Bulan, Bumi, dan Matahari. Tidak ada atmosfer yang melapisi Bulan sehingga suhu di sana tergolong sangat ekstrem.
Susunan bagian dalam Bulan terdiri atas tiga lapisan utama: inti, mantel, dan kerak. Keraknya merupakan lapisan terluar yang penuh dengan kawah dan dataran tinggi, bekas benturan asteroid dan meteorit selama miliaran tahun. Kerak bulan memiliki tebal sekitar 50 kilometer.
Di bawah kerak terdapat mantel, yang sebagian besar tersusun atas batuan silikat padat. Meski sebagian besar sudah dingin, masih ada kemungkinan terdapat sisa aktivitas geologis yang tersisa. Sementara itu, inti Bulan yang kecil terdiri dari logam seperti besi dan sedikit nikel. Meskipun ukurannya kecil, keberadaan inti ini masih menyimpan banyak misteri yang terus diteliti oleh para ilmuwan.
Meskipun tidak seaktif Bumi secara geologis, struktur dalam Bulan tetap menyimpan berbagai misteri. Berikut ini adalah fakta tentang Bulan yang wajib kamu tahu:
Menurut teori ini, sekitar 4,5 miliar tahun lalu, sebuah benda langit seukuran Mars menghantam Bumi muda. Tabrakan dahsyat itu melemparkan serpihan material ke orbit Bumi, yang kemudian menyatu dan membentuk Bulan. Bukti geologis menunjukkan bahwa komposisi Bulan mirip dengan mantel Bumi, mendukung teori ini.
Satu-satunya satelit alami yang dimiliki Bumi adalah Bulan, yang mengelilingi planet ini dengan jarak rata-rata kurang lebih 384.400 kilometer. Meski begitu, pengaruhnya terhadap Bumi sangat besar. Bulan memengaruhi rotasi planet, stabilitas sumbu, hingga menciptakan fenomena pasang surut air laut.
Cahaya Bulan yang kita lihat sebenarnya adalah pantulan dari sinar Matahari. Permukaannya yang dilapisi debu dan batuan memantulkan cahaya tersebut kembali ke arah Bumi. Karena sifat reflektifnya tidak sebaik cermin, hanya sebagian kecil cahaya yang dipantulkan, menjadikan sinar Bulan tampak lembut dan tidak menyilaukan.
Secara ukuran, Bulan jauh lebih kecil dibanding Bumi. Diameter Bulan hanya 3.474 km, yang artinya hanya seperempat dari diameter Bumi secara keseluruhan. Volumenya bahkan hanya sekitar 2% dari volume Bumi.
Meskipun kecil, gravitasi Bulan cukup kuat untuk memengaruhi Bumi. Berat di Bulan hanya sekitar 1/6 dari berat di Bumi, itulah sebabnya para astronot bisa "melompat tinggi" saat berjalan di permukaannya.
Bulan terlihat bulat, namun sebenarnya bentuknya sedikit lonjong karena gaya gravitasi Bumi. Permukaan Bulan berisi kawah, gunung, bahkan dataran luas yang dikenal dengan “Maria” – bahasa Latin dari “laut”.
Kawah-kawah di permukaan Bulan terbentuk karena tabrakan meteorit yang terjadi selama miliaran tahun lamanya. Karena tidak ada atmosfer dan proses pelapukan, kawah-kawah ini tetap terjaga bentuknya hingga sekarang, menjadikan Bulan seperti “arsip sejarah” tata surya.
Salah satu fakta paling menarik adalah bahwa Bulan secara perlahan menjauh dari Bumi. Rata-rata, Bulan menjauh sekitar 3,8 cm hingga 4 cm setiap tahun. Fenomena ini diketahui melalui pengukuran laser dari stasiun di Bumi ke reflektor yang ditinggalkan di permukaan Bulan oleh misi Apollo.
Jika tren ini terus berlangsung, pada jutaan tahun mendatang Bulan akan tampak lebih kecil dari Bumi dan tidak lagi mampu menutupi Matahari saat gerhana total.
Gravitasi Bulan memainkan peran besar dalam menciptakan pasang dan surut air laut di Bumi. Tarikan gravitasinya menyebabkan air laut menonjol ke arah Bulan, menciptakan pasang naik. Ketika posisi Bulan berubah, air pun surut. Fenomena ini sangat penting bagi kehidupan laut, ekosistem pantai, hingga aktivitas manusia seperti pelayaran dan perikanan.
Satu hal menarik lainnya, Bulan selalu memperlihatkan sisi yang sama ke Bumi. Hal tersebut dikarenakan periode rotasi Bulan sama dengan waktu revolusi Bulan mengelilingi Bumi, kuran lebih 27,3 hari. Fenomena ini disebut "rotasi sinkron".
Hal ini membuat kita yang berada di Bumi tidak bisa melihat sisi jauh bulan (atau yang biasa disebut dark side). Padahal, sisi tersebut tetap menerima cahaya Matahari dan tidak selalu gelap seperti yang dibayangkan.
Gempa Bulan atau moonquakes memang benar-benar terjadi. Walaupun kekuatannya tidak sebanding dengan gempa di Bumi, sebagian gempa di Bulan mampu menggetarkan permukaannya hingga berlangsung selama beberapa menit.
Penyebabnya bisa berasal dari tarikan gravitasi Bumi, pendinginan dan penyusutan interior Bulan, atau bahkan tumbukan meteorit. NASA menemukan fenomena ini lewat seismometer yang dipasang pada misi Apollo.
Penemuan air di Bulan menjadi salah satu penemuan penting dalam eksplorasi luar angkasa. Di Bulan, air tidak hadir dalam wujud cair, melainkan berupa es yang tersembunyi di kawah-kawah gelap pada wilayah kutubnya. Es ini berpotensi menjadi sumber air untuk misi manusia di masa depan, sekaligus petunjuk penting bagi pencarian kehidupan di luar Bumi.
Bulan hampir tidak memiliki atmosfer. Lapisan gasnya sangat tipis dan disebut eksosfer, sehingga tidak mampu menahan panas atau melindungi dari radiasi Matahari dan benturan meteorit. Akibatnya, suhu di permukaan Bulan bisa sangat ekstrem – dari lebih dari 100°C pada siang hari hingga minus 170°C saat malam. Karena Bulan tidak memiliki atmosfer, langitnya tetap tampak gelap pekat, meskipun Matahari sedang bersinar terang di atas permukaannya.
Bulan bukan hanya benda langit yang indah untuk dilihat, tetapi juga menyimpan banyak fakta menarik dan peran penting dalam keseimbangan alam Bumi. Dari asal-usulnya yang dramatis hingga pengaruhnya terhadap air laut, Bulan adalah bukti betapa kompleks dan menakjubkannya tata surya kita.
Tak hanya bisa cari fakta tentang bulan, kamu juga bisa belajar banyak hal lain di internet. Untuk memudahkanmu belajar dan mengakses internet di rumah, kamu bisa mengandalkan IndiHome yang menyediakan jaringan internet yang cepat dan stabil.
Daftar dan pasang IndiHome sekarang dari rumah lewat aplikasi MyTelkomsel. Proses registrasi hingga pemasangan dapat diakses dengan mudah dari rumah di satu aplikasi MyTelkomsel. Untuk paket internet dan add-on yang ditawarkan IndiHome bisa kamu lihat di sini.
Yuk, perluas wawasanmu dengan bantuan internet cepat dan stabil dari IndiHome!
Short Video baru dan seru