Kamu pasti tau hardware paling penting di PC dan laptop adalah motherboard, nah apa saja komponen di dalamnya?
Kalau kamu pernah bongkar PC atau lihat isi dalam laptop, pasti bakal ketemu papan besar penuh jalur dan komponen elektronik. Nah, itulah yang disebut motherboard. Fungsi motherboard sendiri lebih dari sekadar papan penghubung.
Ia yang mengatur komunikasi antar perangkat keras, memastikan data bisa mengalir lancar, dan jadi pusat kendali dari setiap aktivitas di komputer.
Banyak orang menyebutnya sebagai “ibu” dari semua komponen komputer, karena di sanalah semua bagian penting seperti prosesor, RAM, kartu grafis, sampai penyimpanan terhubung jadi satu sistem.
Mau browsing, main game, atau mengedit video, semuanya berjalan mulus berkat peran motherboard yang bekerja di balik layar. Bisa dibilang, performa komputer sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kemampuan motherboard yang digunakan.
Memahami fungsi motherboard penting banget buat siapa pun yang pakai komputer. Dengan tahu cara kerjanya, kamu bisa lebih bijak dalam memilih komponen, upgrade perangkat, atau sekadar paham kenapa komputer bisa lemot.
Tapi sebelum itu, jangan lupa aktifkan Paket Internet Sakti dari Telkomsel biar kamu bisa belajar lebih banyak tentang komponen komputer atau laptop yang dibutuhkan agar berjalan optimal untuk kegiatan sehari-hari kamu.
Nah, biar lebih seru, yuk kita bahas beberapa fungsi motherboard yang jarang dibicarakan tapi sebenarnya penting banget buat diketahui.
Baca Juga: Apa Itu LAN Card? Pengertian, Fungsi, dan Jenis Lengkap
Kalau prosesor itu dianggap sebagai otak utama komputer, maka chipset adalah “otak kecil” yang jadi manajer lalu lintas data di motherboard.
Chipset itu seperti otaknya komputer, dia yang ngatur mana bus (data) yang jalan ke RAM, ke kartu grafis, atau ke penyimpanan. Tanpa chipset, semua komponen bakal bingung harus lewat jalur mana buat komunikasi.
Chipset inilah yang nentuin kompatibilitas komponen. Misalnya, ada motherboard yang cuma support prosesor Intel generasi ke-10, tapi nggak bisa dipakai buat generasi ke-12.
Motherboard yang cuma cocok untuk RAM DDR4, sementara yang lebih baru udah mendukung DDR5. Semua itu karena keterbatasan chipset. Jadi kalau kamu mau upgrade, pastikan chipset di motherboard mendukung.
Dulu, chipset terbagi jadi dua bagian yaitu, Northbridge (buat komunikasi dengan RAM dan GPU) dan Southbridge (buat komunikasi dengan storage, USB, dan perangkat I/O lainnya).
Tapi di motherboard modern, fungsi Northbridge udah digabung langsung ke dalam prosesor, jadi chipset sekarang lebih fokus ngurus konektivitas tambahan kayak PCIe lanes, USB, SATA, dan fitur-fitur pendukung lainnya.
Simpelnya: semakin canggih chipset, semakin banyak fitur yang bisa kamu nikmati mulai dari kecepatan transfer data yang lebih tinggi, dukungan perangkat terbaru, sampai opsi overclocking buat yang suka ngulik performa.
Di dalam motherboard ada satu komponen penting yang sering banget dilewatkan orang, yaitu VRM (Voltage Regulator Module). Kalau prosesor itu ibarat manusia, maka VRM adalah penggeraknya yang mengatur aliran listrik biar tetap stabil.
Karena prosesor itu nggak bisa langsung menerima listrik mentah dari power supply, VRM-lah yang bertugas menurunkan dan menstabilkan tegangan supaya aman dan sesuai kebutuhan.
Kualitas VRM punya pengaruh besar terhadap performa komputer. VRM yang bagus bisa bikin prosesor berjalan stabil walau dipakai kerja berat seperti rendering, gaming, atau bahkan overclocking (menaikkan performa prosesor di atas standar).
Sebaliknya, kalau VRM jelek, komputer bisa cepat panas, gampang error, bahkan bisa bikin prosesor rusak dalam jangka panjang. Makanya, motherboard high end biasanya dipasang VRM dengan jumlah phase lebih banyak agar distribusi daya lebih stabil.
Sama halnya dengan prosesor VRM yang kuat bikin dia bisa kerja optimal tanpa takut tumbang. Jadi kalau kamu mau rakit PC untuk kebutuhan serius seperti gaming berat, editing video, atau kerja profesional, jangan cuma melihat prosesor dan RAM aja.
Cek juga kualitas VRM di motherboard, karena komponen kecil inilah yang sering jadi penentu umur panjang dan stabilitas sistem.
Baca Juga: Mengenal Fungsi RAM, Memori yang Bikin Gadget Ngebut
Kalau kamu lihat motherboard, biasanya ada deretan slot panjang yang disebut slot ekspansi. Banyak orang langsung mikir, “Oh, itu buat pasang VGA (kartu grafis).”
Memang benar, kartu grafis biasanya dipasang di slot ini, tepatnya slot PCI Express (PCIe). Tapi sebenarnya fungsi slot ekspansi jauh lebih luas daripada sekadar tempat nancepin VGA.
Slot ekspansi bisa dipakai untuk banyak kebutuhan tambahan. Misalnya, kalau kamu butuh suara lebih jernih buat produksi musik, bisa tambah sound card. Atau kalau butuh koneksi internet super cepat, bisa pasang network card tambahan.
Bahkan sekarang banyak SSD NVMe model kartu yang dipasang di slot khusus PCIe, yang kecepatannya bisa jauh lebih ngebut dibanding harddisk atau SSD biasa. Jadi, slot ekspansi bikin PC kamu fleksibel banget karena bisa di-upgrade sesuai kebutuhan.
Selain itu, jumlah dan jenis slot ekspansi di motherboard biasanya beda-beda tergantung kelasnya. Motherboard gaming atau workstation biasanya punya lebih banyak slot PCIe, sementara motherboard kecil atau kelas entry-level slotnya terbatas.
Jadi kalau kamu suka ngulik atau berencana upgrade di masa depan, slot ekspansi ini wajib diperhatikan sejak awal.
Sebelum Windows atau sistem operasi lain nyala, ada sistem mini di dalam motherboard yang namanya BIOS/UEFI. Bisa dibilang ini ruang kontrol rahasia buat pengguna.
Dari sini kamu bisa atur banyak hal, kayak prioritas booting (mau nyala dari SSD atau USB), kecepatan RAM, sampai keamanan sistem. Banyak orang jarang main ke BIOS karena kesannya ribet, padahal fitur ini bisa bikin komputer lebih optimal.
Motherboard punya ukuran standar seperti ATX, Micro-ATX, atau Mini-ITX. Bedanya bukan cuma di besar atau kecilnya papan, tapi juga jumlah slot yang tersedia.
Motherboard besar biasanya punya banyak ruang untuk upgrade, sementara yang kecil lebih minimalis tapi cocok buat PC ringkas. Jadi, form factor ini penting banget dipertimbangkan sejak awal, apalagi kalau kamu mau rakit PC sesuai kebutuhan.
Baca Juga: 5 Fungsi RAM dalam Handphone yang Ternyata Penting Banget!
Jadi, fungsi motherboard ternyata nggak sesederhana jadi papan penghubung antar komponen. Ada banyak detail menarik yang sering luput dari perhatian, mulai dari chipset, VRM, sampai BIOS.
Dengan memahami seluk-beluknya, kamu bisa lebih pintar dalam memilih motherboard yang tepat sesuai kebutuhan, baik itu untuk kerja, gaming, atau sekadar pemakaian sehari-hari.
Kalau kamu lebih jelas tentang motherboard dan berbagai macam jenisnya atau ingin rakit komputer sendiri, kamu bisa mencari video di YouTube. Biar nggak kesal karena iklan, berlangganan YouTube Premium di aplikasi MyTelkomsel, ya.
Short Video baru dan seru
Kenali Fungsi Motherboard dan Juga Jenisnya
Mengenal Fungsi RAM, Memori yang Bikin Gadget Ngebut
Web Mariana: Misteri Internet Terdalam yang Bikin Penasaran
5 Cara Menyambungkan HP ke Laptop dengan Mudah