AS Monaco, Klub Kaya Sejarah yang “Menampung” Pogba

Klub Liga Prancis ini ternyata pernah hampir jadi juara Liga Champions?

Berita direkrutnya Paul Pogba oleh AS Monaco menjadi pembicaraan hangat dalam jagad sepak bola. Bagi sebagian besar penikmatnya saat ini, AS Monaco memang terdengar seperti tim kelas dunia. Padahal, ada sejarah panjang yang seru di baliknya.

Klub asal Monaco ini bukan sekedar tim papan tengah Eropa, mereka bahkan pernah hampir menjuarai Liga Champions. Bagaimana sejarahnya? Yuk, kita simak di bawah ini!

1. Sejarah AS Monaco

2. AS Monaco Hampir Juara Liga Champions

3. Nama Besar Alumni AS Monaco

4. Menampung Pogba Pasca Insiden Dopping

Baca juga: Perjalanan Karir Achraf Hakimi, Bek Garang Sayang Ibu

AS Monaco selalu jadi rival abadi PSG di Ligue 1 Prancis. Saksikan laga-laga sengit salah satu liga terbaik di dunia ini dengan berlangganan Vidio Platinum via aplikasi MyTelkomsel Basic yang lebih ringan untuk kamu instal.

Nah, mari kita kulik lebih dalam sejarah AS Monaco, serta kisah redemption arc seorang Paul Pogba di klub ini!

Sejarah AS Monaco

AS Monaco Football Club didirikan pada 1 Agustus 1920 sebagai bagian dari klub multi-cabang yang menggabungkan beberapa entitas olahraga di kawasan Monako dan sekitarnya. 

Meskipun berbasis di negara kecil Monako, klub ini sejak awal bergabung dengan FFF (Fédération Française de Football) dan berkompetisi di sistem liga sepak bola Prancis. Kasusnya mirip DPMM, klub Ramadan Sananta yang berasal dari Brunei tapi main di Liga Malaysia.

AS Monaco resmi menjadi klub profesional pada tahun 1933, namun perjalanan awal mereka diwarnai dengan naik-turun kasta. Setelah mengalami degradasi beberapa kali, mereka akhirnya berhasil menembus divisi tertinggi Liga Prancis pada tahun 1953.

Dalam sejarah domestiknya, AS Monaco telah meraih berbagai prestasi bergengsi. Mereka telah menjuarai Ligue 1 sebanyak delapan kali, membuktikan konsistensi mereka sebagai salah satu klub papan atas di Prancis. 

Selain itu, mereka juga berhasil mengangkat lima trofi Coupe de France dan satu Coupe de la Ligue. Era modern klub ini mendapat dorongan besar ketika miliarder asal Rusia, Dmitry Rybolovlev, mengambil alih kepemilikan klub pada tahun 2011. 

Di bawah kepemimpinannya, Monaco mendapat suntikan dana besar yang memungkinkan mereka berinvestasi dalam pemain muda potensial serta infrastruktur klub. 

Hasilnya terlihat jelas ketika mereka berhasil merebut gelar Ligue 1 pada musim 2016–17, mengalahkan dominasi Paris Saint-Germain dan memperkenalkan nama-nama muda seperti Kylian Mbappé ke panggung dunia.

AS Monaco Hampir Juara Liga Champions

Salah satu pencapaian paling ikonik dalam sejarah AS Monaco terjadi pada musim 2003–04, ketika mereka secara mengejutkan berhasil melaju hingga final Liga Champions. 

Pada musim itu, tim-tim dengan nama besar memang berhasil dibuat angkat koper oleh dua tim kuda hitam yang mungkin gak diperhitungkan sebelumnya: AS Monaco dan FC Porto.

Di bawah asuhan pelatih Didier Deschamps, AS Monaco tampil seperti tim yang tak mengenal rasa takut. Mereka menyingkirkan Real Madrid yang dihuni para "Galacticos", lalu menghantam Chelsea di semifinal, dan membuat dunia mulai memperhitungkan kekuatan klub asal Monako ini. 

Patrice Evra menjadi salah satu pemain kunci di sepanjang turnamen tersebut, tampil penuh hingga partai puncak. Sayangnya, dongeng indah itu berakhir pahit di final. Monaco harus mengakui keunggulan FC Porto asuhan José Mourinho dengan skor telak 0–3. 

Meski begitu, perjalanan luar biasa Monaco tetap tercatat sebagai salah satu kisah kejutan terbaik dalam sejarah Liga Champions modern. Prestasi ini terasa semakin istimewa mengingat status AS Monaco yang berasal dari liga yang secara tradisional tidak masuk dalam “top five” saat itu dalam persepsi publik Eropa. 

Sejak final tersebut, Monaco memang belum pernah kembali ke partai puncak, namun mereka tetap dianggap sebagai tim yang mampu menghadirkan kejutan di kompetisi Eropa, terutama lewat filosofi bermain menyerang dan kemampuan mengorbitkan pemain muda berbakat.

Baca juga: Pelatih Ini Sukses Samai Pencapaian Pep Guardiola?

Nama Besar Alumni AS Monaco

AS Monaco bukan hanya dikenal karena prestasinya di Ligue 1 atau kejutan mereka di Liga Champions, tapi juga karena statusnya sebagai pabrik talenta dunia. Dari era 1990-an hingga saat ini, banyak pemain kelas dunia memulai atau membangun reputasi mereka bersama klub ini sebelum meroket di panggung global.

Klub yang berbasis di Stade Louis II ini berhasil menciptakan ekosistem yang ideal bagi pemain muda untuk berkembang. Baik itu pemain asal Prancis, Afrika, maupun Amerika Selatan, banyak yang menjadikan Monaco sebagai batu loncatan sebelum bergabung dengan klub-klub elite Eropa lainnya. 

Berikut adalah deretan nama besar yang pernah berseragam merah-putih khas Monaco:

Tak hanya dari masa lalu, Monaco juga terus mencetak bintang. Salah satu nama paling fenomenal adalah Kylian Mbappé, yang mencuat dari akademi Monaco dan jadi bagian penting saat klub merebut gelar Ligue 1 musim 2016–17. 

Mbappé kemudian menjadi bintang di PSG dan mencetak gol di final Piala Dunia 2018 saat masih berusia remaja dan kini menjadi bomber andalan tim terbesar di dunia, Real Madrid.

Selain itu, Monaco juga punya Wissam Ben Yedder, penyerang cerdas dan produktif yang menjadi andalan klub selama beberapa musim terakhir, dan mungkin akan menjadi rebutan tim besar jika penampilannya semakin moncer.

Menampung Pogba Pasca Insiden Doping

AS Monaco kembali menjadi sorotan setelah merekrut Paul Pogba, gelandang timnas Prancis yang sempat tersandung kasus doping. Pogba dihukum larangan bermain 18 bulan sejak September 2023 karena terbukti positif zat terlarang DHEA, sebelum hukumannya dikurangi oleh CAS pada Maret 2025.

Setelah hampir dua tahun absen dari lapangan, Pogba menandatangani kontrak berdurasi dua tahun bersama Monaco hingga 2027.  Dalam sesi perkenalan, Pogba tampak emosional dan menyebut momen ini sebagai bentuk "kebangkitan", bahkan menyamakan perasaannya seperti “anak kecil yang pertama kali masuk sekolah”.

Bagi Monaco, langkah ini bukan sekadar transfer biasa. Mereka melihat Pogba sebagai sumber pengalaman, visi permainan, dan simbol harapan. Di usia 32 tahun, Pogba masih diyakini bisa memberi pengaruh besar di ruang ganti dan di atas lapangan, sekaligus menjadi sosok panutan bagi para pemain muda.
 

Musim ini akan menjadi sebuah kisah kebangkitan bagi Paul Pogba. Walau pernah bersalah, kesempatan kedua yang diberikan oleh AS Monaco haram untuk dilewatkan begitu saja oleh sang gelandang gaek. Ini kesempatan untuk buktikan bahwa dia belum habis.

Baca juga: Biodata Hakim Ziyech, Pemain Chelsea yang "Dipinjam" PSG

Simak pertandingan seru Ligue 1 Prancis musim depan dan aksi klasik Paul Pogba di area gelandang dengan berlangganan Vidio Platinum via aplikasi MyTelkomsel Basic. Instal-nya lebih mudah, aplikasinya juga ringan.