Perjalanan Karir Achraf Hakimi, Bek Garang Sayang Ibu


Achraf hakimi

Mengapa Hakimi mempercayakan seluruh hartanya pada sang ibu?

 

Bek ganas asal Maroko, Achraf Hakimi punya kisah sukses yang menginspirasi. Gak cuma jago di lapangan, bek berbakat ini berhasil membawa Maroko ke semifinal Piala Dunia 2022 dan PSG juara Liga Champions musim 2024/25. 

 

Mungkin salah satu faktor kesuksesannya bersumber dari fakta kalo Hakimi sayang banget sama ibunya. Bagaimana perjalanan karirnya? Yuk, simak di bawah ini!

 

  1. Awal Perjalanan Karir Achraf Hakimi

  2. Suksesnya Achraf Hakimi di Timnas Maroko

  3. Karir Achraf Hakimi di PSG

  4. Hakimi, Sang Penyayang Ibu

 

Baca juga: Biodata Hakim Ziyech, Pemain Chelsea yang "Dipinjam" PSG

 

Musim depan, PSG akan kembali berlaga di Liga Champions sebagai juara bertahan. Jangan lewatin setiap pertandingan serunya dengan berlangganan Vision+. Apakah timnya Hakimi bakal meraih kembali gelar juara?

 

Yuk, kita simak perjalanan karir seorang Hakimi!

 

Awal Perjalanan Karir Achraf Hakimi

Achraf Hakimi lahir di Madrid pada 4 November 1998 dari orang tua asal Maroko. Dia bergabung dengan akademi Real Madrid, La Fábrica, sejak usia 8 tahun dan cepat mencuri perhatian lewat kecepatan dan kelincahannya sebagai winger muda. 

 

Perannya di tim muda termasuk mencetak hat-trick atas Catalunya U‑18, dan situasinya di akademi sempat memicu perhatian FIFA terkait aturan minor. Di musim 2017/18, Hakimi meraih debut senior untuk Real Madrid. 

 

Dia mencetak gol liga pertama dalam kemenangan 5–0 atas Sevilla pada 9 Desember 2017, dan memperoleh sejumlah gelar besar (Liga Champions, La Liga, FIFA Club World Cup) meskipun jam mainnya terbatas.

 

Pada Juli 2018, Real Madrid meminjamkannya ke Borussia Dortmund selama dua tahun. Di sana, Hakimi meledak jadi bek sayap paling ofensif. Ia mencetak 12 gol dalam 73 laga, sekaligus mencatat rekor kecepatan tertinggi Bundesliga (36,48 km/jam). 

 

Peran ofensifnya juga bersinar di Liga Champions, seperti saat mencetak brace melawan Inter. Kesuksesan di Dortmund menarik perhatian Inter Milan. Pada Juli 2020, Hakimi dibeli seharga sekitar €40 juta, dan langsung membantu Inter meraih Scudetto musim 2020/21 setelah 11 tahun puasa gelar.

 

Suksesnya Achraf Hakimi di Timnas Maroko

Meskipun dibesarkan di Spanyol, Hakimi memutuskan memilih membela timnas Maroko, mengikuti jejak akar keluarganya. Debutnya bersama timnas senior terjadi pada 11 Oktober 2016 (usia 17 tahun, 11 bulan) dalam kemenangan 4-0 atas Kanada. 

 

Gol internasional pertamanya datang setahun kemudian, pada 1 September 2017, dalam laga 6-0 melawan Mali. Hakimi menjadi sosok sentral di timnas Maroko dalam berbagai turnamen besar. 

 

Dia ikut Piala Dunia 2018, Piala Afrika (2019, 2021, 2023), dan Piala Dunia 2022, di mana Maroko mencatat sejarah sebagai negara Afrika pertama yang tembus semifinal . Momen ikoniknya: penaltinya ala panenka yang membawa Maroko menumbangkan Spanyol di babak 16 besar .

 

Kini, Hakimi telah mengoleksi lebih dari 80 caps bersama Maroko. Dia menjabat sebagai kapten dan menjadi pemain dengan caps terbanyak ke-4 dalam sejarah negara, menyalip Youssef Chippo. 

 

Kiprahnya bahkan menuai pujian, seperti dari Hamza Chtioui (Hespress) yang menyebutnya “sangat rendah hati, bukan bintang besar”.

 

Karir Achraf Hakimi di PSG

Pada Juli 2021, Achraf Hakimi resmi gabung ke Paris Saint‑Germain (PSG) dari Inter Milan dengan nilai sekitar €60–70 juta. Debut liga berlangsung pada 7 Agustus 2021 melawan Troyes, di mana dia langsung mencetak gol.

 

Berkat performa impresifnya, Hakimi langsung membantu PSG meraih gelar Ligue 1 pada musim 2021–22, ditambah gelar Trophée des Champions 2022–2024 dan Coupe de France 2024–25.

 

Setelah Luis Enrique mengambil alih pada 2023, karier Hakimi makin bersinar. Awalnya sempat dikritik soal kemampuan bertahan, tapi di bawah Luis Enrique, ia berkembang menjadi bek sayap modern yang tangguh di dua sisi lapangan. 

 

Musim 2023–24 dan 2024–25 menyuguhkan statistik luar biasa: 21 kontribusi gol (7 gol, 14 assist) dalam 50 pertandingan, ranking tertinggi di Ligue 1 untuk dribel progresif dan umpan ke final third.

 

Dalam gelaran Liga Champions 2024–25, Hakimi jadi figura penting: mencetak gol di tiap fase knock-out dan membuka skor di final melawan Inter Milan, membantu PSG menang telak 5–0 . 

 

PSG mengakhiri musim dengan sejarah: gelar Champions League perdana. Prestasinya ini membuat manajer klub memperpanjang kontrak hingga 2029 dan menjadikannya salah satu pemain dengan bayaran tertinggi.

 

Tahun 2025 jadi tahun emas bagi Hakimi: membawa PSG juara Ligue 1 4 musim berturut-turut (2021–25), meraih Team of the Season UEFA Champions League, dan memenangkan penghargaan bergengsi Prix Marc‑Vivien Foé sebagai pemain Afrika terbaik di Ligue 1. 

 

Baca juga:  Sisa Jadwal PSG 2025: Otw Koleksi Trofi Club World Cup & Super Cup?

 

Hakimi, Sang Penyayang Ibu

Achraf Hakimi dikenal sebagai salah satu bek sayap paling eksplosif di dunia sepak bola. Kecepatannya menembus sisi lapangan, insting menyerangnya tajam, dan pertahanannya kokoh. 

 

Tapi di balik semua itu, ada sisi Hakimi yang jauh dari gemerlap stadion dan kamera media: seorang anak lelaki yang tak pernah melupakan ibunya, Sadiah Mouh. Ia lahir di Madrid dari pasangan imigran asal Maroko, tumbuh dalam keluarga yang hidup pas-pasan. 

 

Dari kecil, Hakimi sudah tahu siapa yang selalu menahan lapar agar dia bisa makan, siapa yang diam-diam menangis saat dia gagal seleksi akademi, dan siapa yang menungguinya pulang latihan di malam hari sambil membawa sisa roti.

 

Ketika akhirnya mimpinya menembus kenyataan—dari Real Madrid ke Dortmund, ke Inter, hingga jadi tulang punggung PSG—Hakimi tak pernah berubah. Ia membawa serta rasa syukur yang tidak pernah mewah dalam kata-kata, tapi terlihat nyata dalam sikap.

 

Puncaknya terjadi saat dunia terkejut: dalam proses perceraian dengan istrinya, diketahui bahwa hampir seluruh aset dan kekayaan Hakimi tidak berada atas namanya sendiri—melainkan atas nama sang ibu. 

 

Semua properti, semua penghasilan, semua hal yang orang kira miliknya, rupanya telah ia percayakan sepenuhnya kepada satu sosok: perempuan yang membesarkannya sejak kecil.

 

Hakimi mengungkapkan bahwa ia sudah mendapat banyak uang dari sepak bola sejak belia. Hal ini di sisi lain bikin dia takut gak bisa mengelola keuangannya sendiri. Maka dari itu, ia menyerahkan seluruh uangnya untuk diatur oleh sang ibu.

 

Baca juga: Pemain Sepak Bola dengan Performa Terbaik Jelang Piala Dunia

 

PSG siap mempertahankan takhta Liga Champions musim depan. Aksi-aksi panas Achraf Hakimi dan kawan-kawan bisa kamu saksikan eksklusif di Vision+. Siap lihat apakah mereka bisa bikin sejarah dua kali berturut-turut?

 

 
 

Short Video baru dan seru

Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim
Telkomsel Telkomsel Instagram

Meninggalkan halaman ini

Anda mengunjungi website telkomsel.com tetapi akan dialihkan ke

Pastikan Anda hanya mengikuti tautan dari sumber yang Anda percayai.