Selepas Pep Guardiola, terbit lagi sosok pelatih jago yang ternyata adalah sahabat Pep?
Prestasi pelatih brilian, Pep Guardiola, dalam karirnya memang begitu mengesankan. Rekor demi rekor berhasil ia catatkan. Namun, memasuki musim 2024/25 ada pelatih lain yang berhasil menyamai rekor sang The Exceptional One.
Sosok pelatih ini baru saja membawa Paris Saint Germain meraih gelar Liga Champions. Siapa dia? Yuk, kita kenalan!
Baca juga: Biodata Hakim Ziyech, Pemain Chelsea yang "Dipinjam" PSG
Prestasi gemilang Paris Saint Germain berkat tangan dingin sang pelatih, Luis Enrique. Jangan lewatkan perjuangan mereka di musim depan dengan berlangganan Vidio Platinum langsung via aplikasi MyTelkomsel Basic.
Yuk, kita kenalan dengan profil sang pelatih Luis Enrique, juga kisah persahabatnnya dengan Pep Guardiola!
Profil Luis Enrique
Bernama lengkap Luis Enrique Martínez García, ia lahir pada 8 Mei 1970 di Gijón, Spanyol. Enrique merupakan sosok yang telah menorehkan jejak gemilang baik sebagai pemain maupun pelatih.
Sebagai pemain, Enrique dikenal karena fleksibilitasnya di lapangan. Ia mampu bermain sebagai gelandang maupun penyerang.
Karier profesionalnya dimulai di Sporting Gijón, sebelum kemudian membela dua raksasa Spanyol: Real Madrid (1991–1996) dan Barcelona (1996–2004).
Di level internasional, ia mencatatkan 62 penampilan dan 12 gol untuk tim nasional Spanyol, termasuk partisipasi dalam tiga Piala Dunia dan satu Kejuaraan Eropa.
Setelah pensiun sebagai pemain, Enrique memulai karier kepelatihannya dengan menangani Barcelona B pada 2008. Ia kemudian melatih AS Roma (2011–2012) dan Celta Vigo (2013–2014), sebelum kembali ke Barcelona sebagai pelatih utama pada 2014.
Di musim pertamanya, ia membawa Barcelona meraih treble: La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Setelah sukses bersama Barcelona, Enrique melatih tim nasional Spanyol (2018–2022), membawa mereka ke semifinal Euro 2020 dan final UEFA Nations League 2020/21.
Pada 2023, ia ditunjuk sebagai pelatih Paris Saint-Germain (PSG), dan pada musim 2024/25, ia membawa PSG meraih treble, termasuk gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub.
Gemerlapnya prestasi Enrique dibarengi juga dengan sebuah titik balik kehidupannya yang harus bangkit dari sebuah kedukaan mendalam karena harus merelakan anak gadisnya, Xana, pergi untuk selamanya karena kanker tulang.
Pendukung PSG dan publik sepak bola di seluruh dunia langsung mempersembahkan kemenangan ini kepada Xana, yang belum sempat melihat sang ayahanda meraih gelar paling prestisius dalam kancah sepak bola Eropa ini.
Persahabatan dan Persaingan vs Pep Guardiola
Luis Enrique dan Pep Guardiola memiliki hubungan yang erat sejak keduanya bermain bersama di Barcelona pada 1990-an. Sebagai rekan setim, mereka berbagi banyak momen di lapangan, membentuk ikatan yang kuat.
Setelah pensiun, keduanya meniti karier kepelatihan dengan jalur yang mirip: menangani Barcelona B sebelum naik ke tim utama. Fase ini memisahkan dua sahabat yang kini berpotensi akan bentrok satu sama lain.
Guardiola dikenal dengan filosofi tiki-taka yang menekankan penguasaan bola, sementara Enrique mengadaptasi pendekatan yang lebih langsung dan fleksibel, menyesuaikan dengan karakteristik pemain yang dimilikinya.
Meskipun memiliki pendekatan taktik yang berbeda, keduanya saling menghormati dan mengakui kehebatan masing-masing. Guardiola pernah menyatakan bahwa Enrique adalah pelatih yang jujur, pekerja keras, dan memiliki visi yang jelas.
Sebaliknya, Enrique menyebut Guardiola sebagai pelatih terbaik di dunia, yang telah memberikan dampak besar dalam sepak bola modern. Sebelum mengangkat trofi Liga Champions musim ini, Enrique sempat merendah jika Pep lebih baik dari dirinya.
Kedua sahabat ini juga bentrok pada Liga Champions musim ini dalam matchday ketujuh beberapa bulan lalu. Dalam laga ini, Enrique berhasil mengalahkan tim sahabat karibnya, Manchester City dengan skor 4-2.
Hasil ini sendiri mengantar PSG lolos ke babak ke-16 besar sebelum akhirnya melaju mulus ke final dan mengalahkan Inter Milan dengan skor mencolok 5-0.
Baca juga: Patrick Kluivert, Legenda Belanda yang Jadi Pelatih Timnas
Prestasi Luis Enrique
Karier kepelatihan Luis Enrique dipenuhi dengan pencapaian luar biasa. Selama tiga musim di Barcelona (2014–2017), ia meraih sembilan trofi, termasuk dua gelar La Liga, tiga Copa del Rey, satu Liga Champions, satu Piala Super Eropa, satu Piala Dunia Antarklub, dan satu Piala Super Spanyol.
Keberhasilannya membentuk trio MSN (Messi, Suárez, Neymar) menjadi salah satu lini depan paling mematikan dalam sejarah sepak bola. Sebagai pelatih tim nasional Spanyol, Enrique membawa tim mencapai semifinal Euro 2020 dan final UEFA Nations League 2020/21.
Meskipun tidak meraih trofi, pencapaian ini menunjukkan kemampuannya dalam membangun tim yang kompetitif di level internasional. Puncak prestasinya terjadi bersama PSG pada musim 2024/25, di mana ia membawa klub meraih treble: Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions.
Kemenangan 5-0 atas Inter Milan di final Liga Champions menandai gelar pertama PSG di kompetisi tersebut. Capaian ini menjadikan Enrique sebagai salah satu dari sedikit pelatih yang meraih dua Liga Champions dengan dua tim berbeda, sama seperti Guardiola.
Melalui perjalanan kariernya, Luis Enrique telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia, dengan prestasi yang sejajar dengan rekan, mantan kompatriot dan sahabatnya, Pep Guardiola.
Baca juga: Profil Lamine Yamal, Bocah Ajaib Andalan Barca
Bisakah super team PSG arahan Luis Enrique menjawab ekspektasi besar di musim depan? Saksikan Ligue 1 yang akan kembali digelar pada Agustus mendatang dengan berlangganan Vidio Platinum via aplikasi MyTelkomsel Basic.
