Cara mengatur keuangan rumah tangga perlu diketahui demi kehidupan keluarga yang aman, damai, dan sejahtera. Sebab, tidak bisa dimungkiri bahwa salah satu penyebab ketidakharmonisan keluarga berakar dari masalah finansial.
Selain memperoleh pendapatan yang dapat mencukupi kebutuhan jasmani dan rohani, kamu juga perlu memahami cara mengatur keuangan rumah tangga agar uang yang diperoleh tidak menguap begitu saja.
Apabila kamu sedang mencari cara mengatur keuangan rumah tangga yang baik dan benar, kamu datang ke artikel yang tepat! Soalnya, melalui artikel yang dirangkum dalam enam poin berikut, Telkomsel akan membahasnya untuk kamu~
Anyway, kalau kamu punya berbagai rekening bank yang diperuntukkan bagi beragam kepentingan yang berbeda, salah satunya untuk membedakan alokasi dana, kamu bisa memanfaatkan Telkomsel Redi biar nggak kebingungan.
Soalnya, aplikasi satu itu nggak cuman memudahkan kamu dalam melakukan transfer antarbank tetapi juga mengingatkan kamu untuk melunasi tagihan, menyediakan fitur QR code, dan masih banyak lagi~ Jangan lupa download, ya!
Tanpa menunggu lebih lama lagi, yuk, cermati artikel ini!
Baca Juga: 25 Cara Menghemat Uang yang Bisa Kamu Coba
Berikut tiga belas cara mengatur keuangan rumah tangga yang dapat Telkomsel bagikan.
Cara mengatur keuangan rumah tangga yang pertama adalah mencatat semua pendapatan secara menyeluruh. Hal ini penting karena kamu baru bisa mengelola uang dengan efektif jika mengetahui jumlah pemasukannya.
Apabila kamu bukan pencari nafkah tunggal, kamu perlu melakukan komunikasi asertif dengan sesama anggota keluarga dan menyepakati pembagian tanggung jawab untuk menghindari konflik.
Begitu menerima gaji, selain bersyukur kepada Tuhan, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menerapkan sistem pos alokasi dana. Fyi, ada beberapa rumus yang dapat kamu pakai untuk menerapkan saran ini.
Kamu bisa menggunakan metode budgeting 80:20, 50:30:20, 70:20:10, kakeibo, jar, amplop, dan lain sebagainya. Pastikan kamu memilih metode yang paling sesuai dengan kamu, ya!
Kendati demikian, pada umumnya, sebagian besar orang menerapkan metode 50:30:20, yaitu 50% gaji untuk kebutuhan, 30% gaji untuk menopang gaya hidup, dan 20% gaji untuk investasi, tabungan, dan dana darurat.
Meskipun melelahkan, kamu perlu mencatat semua pengeluaran secara detail. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa tahu ke mana perginya pendapatan yang kamu peroleh setiap bulannya.
Apabila ada pembelian yang dirasa kurang efektif, kamu dapat melakukan pemangkasan dana sehingga tidak mengulangi hal yang sama di bulan berikutnya.
Intinya, selain mengetahui arah aliran uang yang dihasilkan, kamu juga dapat menjadikan catatan pengeluaran sebagai fondasi atau landasan untuk mengevaluasi pengeluaran masa depan.
Sebagai catatan, untuk melakukan pencatatan, kamu bisa menggunakan spreadsheet atau aplikasi keuangan, seperti Finansialku, Buku Warung, Money Lover, Monefy, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Cara Perencanaan Keuangan Saat Ramadhan dan Contohnya
Menentukan skala prioritas adalah cara mengatur keuangan rumah tangga yang akan Telkomsel bahas selanjutnya. Tips satu ini akan membantu kamu melakukan pengelolaan uang yang merujuk pada kebutuhan mendesak.
Pertama-tama, kamu perlu memprioritaskan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi sekarang juga. Saat kebutuhan tersebut sudah terpenuhi, kamu bisa beralih pada kebutuhan lain atau keinginan yang potensial untuk diwujudkan.
Pada umumnya, seseorang memutuskan untuk berutang karena adanya keadaan mendesak, munculnya keinginan untuk membeli barang mewah, atau timbulnya rasa ingin bepergian ke tempat-tempat mahal.
Penumpukan utang yang dilakukan melalui kartu kredit, pinjaman online, atau layanan paylater sebaiknya dihindari apabila kamu tidak sanggup melakukan pelunasan tepat pada waktunya.
Selain mengganggu pengaturan keuangan rumah tangga, hal ini juga berdampak buruk bagi BI-checking kamu secara pribadi. Namun, kalau kamu bisa membayar sesuai tanggal jatuh tempo, tentu tidak jadi masalah.
Cara mengatur keuangan rumah tangga yang terakhir adalah menyisihkan uang untuk dana darurat dan investasi. Hal ini perlu dilakukan karena manusia tidak mampu memprediksi masa depan.
Dengan adanya dana darurat, ketika situasi mencekam, seperti sakit parah, terkena bencana alam, atau dipecat dari tempat kerja, kamu bisa terhindar dari kepanikan berlebih.
Perlu diketahui bahwa biasanya, seseorang menyisihkan 10%–20% gaji bulanannya untuk dana darurat. Sementara itu, besaran dana darurat secara keseluruhan haruslah setara dengan enam kali pengeluaran bulanannya.
Perihal investasi, sebenarnya kamu tidak wajib melakukannya. Hanya saja, jika ada lebihan dana yang pengalokasiannya belum ditentukan, Telkomsel menyarankan kamu untuk menginvestasikannya di berbagai instrumen.
Menabung sering terasa berat kalau harus dilakukan manual. Makanya, coba manfaatkan fitur autodebet di rekening bank atau e-wallet. Jadi, setiap awal bulan, sebagian penghasilan langsung dipindahkan ke rekening tabungan.
Cara mengatur keuangan rumah tangga ini bikin kamu konsisten. Lama-lama, nominal yang terkumpul bisa mengejutkan.
Menabung otomatis juga mencegah rasa "sayang" untuk mengeluarkan uang yang sebenarnya sudah dialokasikan buat tabungan.
Dengan cara ini, kamu nggak cuma melatih disiplin finansial, tapi juga membentuk pola hidup hemat tanpa paksaan. Tabungan jadi bagian dari sistem, bukan sekadar niat.
Kalau sudah berkeluarga, transparansi finansial itu wajib. Jangan sampai salah satu pihak merasa terbebani karena tidak tahu kondisi keuangan sebenarnya.
Cobalah bikin agenda rutin, misalnya sebulan sekali, khusus untuk membahas arus kas rumah tangga. Topiknya bisa mulai dari evaluasi pengeluaran, rencana pembelian besar, sampai target tabungan jangka panjang.
Komunikasi yang sehat soal uang bisa menghindari konflik, sekaligus membangun rasa saling percaya. Ingat, finansial bukan cuma soal angka, tapi juga soal keharmonisan hubungan.
Salah satu trik mengatur keuangan adalah memisahkan rekening. Misalnya, rekening A untuk kebutuhan sehari-hari, rekening B untuk tabungan, dan rekening C untuk investasi.
Dengan cara mengatur keuangan rumah tangga ini, kamu tidak bingung membedakan uang "hidup sekarang" dan uang "masa depan".
Metode ini juga bikin kamu lebih disiplin. Soalnya, kalau dana harian habis, kamu bisa langsung sadar tanpa harus "menggali" tabungan. Dana jadi lebih terlindungi dari penggunaan yang impulsif.
Selain itu, strategi ini bikin pencatatan lebih rapi. Kamu bisa melacak dengan jelas berapa persen gaji yang benar-benar dialokasikan sesuai tujuan.
Mengatur uang tanpa evaluasi itu seperti naik motor tanpa kaca spion. Kamu butuh tahu apa yang sudah berjalan baik dan mana yang perlu diperbaiki. Evaluasi bulanan atau kuartalan bisa jadi momen refleksi.
Dengan evaluasi, kamu bisa mendeteksi kebocoran keuangan sejak dini. Misalnya, ternyata pengeluaran nongkrong atau belanja online sudah melebihi batas. Dari situ, kamu bisa atur ulang prioritas.
Evaluasi juga membantu memantau progres tujuan finansial. Apakah tabungan darurat sudah sesuai target? Apakah cicilan masih aman? Semua jadi lebih terkendali.
Sekarang banyak aplikasi keuangan yang bisa bantu atur arus kas rumah tangga. Mulai dari mencatat pengeluaran harian, bikin laporan otomatis, sampai kasih insight tentang pola belanja kamu. Praktis banget, kan?
Selain itu, aplikasi dompet digital juga bisa membantu kontrol karena biasanya menyediakan notifikasi real-time. Jadi, setiap transaksi langsung tercatat dan meminimalkan “lupa”.
Teknologi ini bikin kamu nggak perlu ribet manual. Tinggal disiplin input data (atau aktifkan sinkronisasi otomatis), semua jadi lebih transparan.
Ngatur keuangan bukan berarti hidup harus kaku dan tanpa kesenangan. Justru, menyisihkan dana khusus hiburan penting supaya hidup tetap balance.
Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan menganggarkan untuk hiburan, anggaran ini bisa kamu gunakan untuk jalan-jalan, nonton, atau sekadar makan enak bareng keluarga.
Kalau hiburan masuk ke anggaran, kamu nggak akan merasa bersalah atau takut “mengganggu” tabungan. Malah, ini bisa jadi motivasi supaya lebih semangat nabung dan menghemat di pos lain.
Hiburan yang terencana juga lebih menenangkan daripada hiburan impulsif. Kamu tetap happy, tapi nggak bikin dompet sekarat.
Pengetahuan adalah investasi yang paling murah tapi berdampak panjang. Semakin kamu paham soal finansial, semakin pintar juga cara mengelola uang.
Mulailah dengan baca buku, artikel, atau ikut seminar dan podcast tentang keuangan terutama cara mengatur keuangan rumah tangga.
Literasi finansial membantu kamu menghindari jebakan utang, investasi bodong, atau gaya hidup konsumtif. Kamu jadi lebih kritis sebelum ambil keputusan besar.
Semakin melek finansial, kamu nggak cuma bisa survive, tapi juga thrive. Keuangan rumah tangga jadi lebih sehat, stabil, dan siap menghadapi masa depan.
Baca Juga: Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi & Tugasnya
Itu dia tiga belas cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros yang dapat Telkomsel bagikan. Semoga kamu semakin bijak dalam mengelola keuangan, ya, Guys!
Sebagai informasi tambahan, selain menyimak tips yang Telkomsel bahas dalam artikel ini, kamu juga bisa belajar mengenai financial planning melalui deretan podcast yang disiarkan di Spotify.
Oleh sebab itu, supaya kamu dapat menyimak materi dengan tenang tanpa terganggu iklan yang kedatangannya tidak bisa diprediksi, langsung berlangganan Spotify Premium, ya! Aktivasinya lewat aplikasi MyTelkomsel aja~
Short Video baru dan seru
Merdeka Finansial Adalah Cara Menyiapkan Pensiun Dini? Ini Faktanya
Kebebasan Finansial Adalah: Definisi dan 7 Tahapannya
Cara Mengatur Keuangan Ala Raditya Dika: 8 Tips untuk Capai Financial Freedom
Gaji UMR, Begini Cara Mengatur Keuangan untuk Kaum Lajang