Banyak orang bermimpi punya bisnis sendiri untuk mendapatkan penghasilan tambahan, atau bahkan jadi sumber penghasilan utama. Namun harus diakui, bisnis ini penuh dengan risiko. Jika tidak tahu cara memulai bisnis, termasuk paham apa saja risiko yang harus ditanggung nanti, sekadar menghasilkan cuan tambahan saja rasanya akan sangat sulit.
Sebelum melayang terlalu tinggi, ada satu fakta yang harus selalu kamu ingat. Bisnis itu tidak selalu mulus. Dalam bisnis, tidak ada yang namanya untung terus ataupun sebaliknya, rugi terus-menerus. Jadi untuk bantu mempersiapkan mental, setidaknya kamu harus waspada dengan risiko-risiko berikut ini:
Ketika memulai bisnis, modal itu harus ada. Modal inilah yang nantinya dipakai untuk membayar biaya operasional bulanan, biaya tak terduga untuk perbaikan, atau bahkan kebutuhan mendesak untuk menambah stok karena permintaan yang melebihi ekspektasi. Tanpa perencanaan keuangan yang matang, kamu bisa kehabisan dana di tengah jalan.
Hampir di setiap bidang bisnis, persaingan sudah sangat ketat. Pesaing yang sudah mapan punya keunggulan dari segi brand awareness, jaringan distribusi, dan pelanggan yang selalu setia. Jadi sebagai pemain baru, kamu perlu strategi khusus untuk bisa menembus pasar.
Ide bisnismu mungkin terlihat cemerlang di atas kertas, tapi bagaimana dengan realitasnya di pasar? Banyak bisnis rintisan tidak bisa bertahan akibat tidak mampu melihat kebutuhan pasar. Untuk alasan inilah, riset pasar tetap perlu dilakukan.
Saat memulai sebuah bisnis, khususnya bisnis online, jangan keburu nafsu mengejar untung. Persiapan itu sama pentingnya dengan eksekusi. Agar bisnismu tidak gagal di tengah jalan, coba mulai dari cara memulai binsis online berikut ini:
Bisnis pada dasarnya adalah menjawab kebutuhan pasar. Jadi sebelum menentukan produk yang mau kamu jual, pahami dulu apa yang sebenarnya dibutuhkan atau diinginkan orang sekarang. Kalau kamu bisa memberi solusinya, produkmu akan jauh lebih mudah diterima pasar.
Jangan sekadar menggunakan feeling, pakai data yang jelas. Cek tren di media sosial, pakai Google Trends, atau cari produk apa yang sedang banyak dicari di marketplace. Dari situ kamu tahu seberapa besar peluang, dan bisa mengambil keputusan yang lebih tepat.
Setelah dapat gambaran, pilih produk yang sesuai dan tentukan siapa pembelinya. Semakin spesifik targetmu, semakin mudah membuat strategi promosinya. Sebagai catatan tambahan: produk yang cocok untuk semua orang biasanya justru tidak jelas sasarannya.
Lihat apa yang kompetitor lakukan, mulai dari harga, layanan, sampai cara promosi. Temukan kelemahan mereka, lalu jadikan itu keunggulanmu. Dengan memiliki faktor pembeda yang jelas, brand kamu akan lebih mudah dikenali.
Modal kecil? Mulai saja dari dropship atau reseller. Punya skill? Coba bisnis jasa. Kalau punya modal yang cukup besar, kamu bisa membuat produk sendiri. Intinya, pilih model yang sesuai dengan kemampuan kamu sekarang.
Tidak peduli sebagus apa produk yang kamu buat, semua itu tidak akan laku kalau kamu tidak melakukan promosi sama sekali. Manfaatkan media sosial, konten kreatif, atau iklan berbayar. Pastikan untuk konsisten, agar orang percaya kamu serius membangun bisnis ini.
Memulai bisnis itu satu hal, tapi mempertahankannya agar tetap hidup dan berkembang itu beda soal. Banyak usaha yang berhenti di tengah jalan justru karena tidak ada strategi untuk bertahan. Agar bisnis yang kamu rintis bisa terus bertahan dan berkembang, berikut beberapa hal penting yang bisa kamu lakukan:
Bisnis itu dinamis. Hari ini ramai, besok bisa sepi. Karena itu, evaluasi rutin wajib dilakukan.
Cek data penjualan, catatan keuangan, hingga feedback dari pelanggan. Dari situ kamu tahu apa yang berhasil, apa yang perlu diperbaiki, dan strategi apa yang harus diganti.
Konsumen itu mudah berpaling, apalagi kalau kualitas produk atau layananmu turun. Jadi, jangan terlena saat penjualan mulai stabil. Pastikan produkmu tetap konsisten, atau bahkan semakin baik.
Jangan hanya sibuk cari pelanggan baru. Pelanggan lama juga perlu dirawat. Caranya bisa dengan memberi diskon khusus, kirim ucapan terima kasih, atau tawarkan promo ulang tahun. Hal-hal kecil seperti ini bisa membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih loyal pada bisnismu.
Bisnis bukan cuma soal jual-beli. Orang yang kamu kenal atau jaringan yang kamu miliki juga punya pengaruh besar pada kelangsungan bisnismu nanti. Karena itu, bergabunglah dengan komunitas, forum entrepreneur, atau ikut pameran bisnis. Dari sana, kamu bisa dapat peluang kerja sama, supplier baru, atau bahkan mentor yang bisa bantu kamu naik level.
Pasar bisa berubah dengan cepat. Tren baru datang, teknologi berkembang, perilaku konsumen bergeser. Kalau kamu kaku, bisnismu bisa ketinggalan. Karena itu, pastikan untuk selalu terbuka dengan cara baru, entah dalam pemasaran, metode produksi, atau teknologi pendukung.
Bisnis tidak selalu langsung besar dalam hitungan bulan. Kadang butuh waktu bertahun-tahun. Karena itu, konsistensi dan fokus itu penting. Terus jalani strategi yang sudah terbukti dan jangan mudah goyah hanya karena lihat tren sesaat.
Memulai bisnis memang butuh persiapan matang. Tapi kalau bicaranya era sekarang, koneksi internet yang stabil juga tidak kalah penting. Tanpa internet yang cepat dan lancar, bisnis bisa saja tersendat.
Karena itu, pastikan bisnismu didukung jaringan terbaik. Untuk koneksi lancar, pilih WiFi IndiHome. Pasang sekarang melalui aplikasi MyTelkomsel, dan wujudkan bisnismu!
Short Video baru dan seru
Fakta-fakta tentang Demon Slayer: Infinity Castle
Sinopsis Bon Appétit, Your Majesty yang Tayang di Netflix
Sedang Tayang, Inilah Premis Anime Tougen Anki!
Mengenal 6 Kurikulum di Sekolah Internasional