Rincian Biaya Hidup di Jakarta, Semahal Itukah?

biaya hidup di Jakarta

Jakarta adalah kota metropolitan yang menjadi pusat industri dan dijadikan tumpuan harapan oleh banyak orang. Kendati demikian, selain lebih banyaknya pilihan yang tersedia, biaya hidup di Jakarta terbilang tinggi bahkan cenderung mencekik.

 

Untuk dapat bertahan hidup dalam menghadapi biaya hidup di Jakarta yang bak gedung pencakar langit itu, kamu perlu melakukan manajemen keuangan dan menyesuaikan gaya hidup dengan pemasukan yang kamu terima.

 

Anyway, apakah kamu penasaran dengan rincian biaya hidup di Jakarta? Kalau iya, kamu datang ke artikel yang tepat! Soalnya, melalui artikel yang diringkas ke dalam poin-poin berikut, Telkomsel akan menjelaskannya untukmu~

 

  1. Jenis Biaya yang Perlu Disiapkan

  2. Simulasi Biaya Hidup di Jakarta untuk Mahasiswa

  3. Simulasi Biaya Hidup di Jakarta untuk Karyawan Bergaji UMR

 

Sebagai informasi tambahan, untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok atau gaya hidup, sebagian besar orang berusaha mencari penghasilan tambahan dengan mengambil pekerjaan lepas atau membuka bisnis kecil-kecilan.

 

Nah, kalau kamu tertarik untuk mencari cuan tambahan dengan merintis usaha, kamu dapat memanfaatkan MyAds dari Telkomsel untuk mempromosikan bisnis ke target pasar yang sesuai.

 

All you have to do adalah mengakses situs MyAds, mengisi formulir, dan menentukan layanan iklan mana yang kamu perlukan. Kalau kamu masih ragu, coba buat iklan gratis aja dulu~

 

Baca Juga: 10 Museum di Jakarta, Wajib Didatangi Pencinta Sejarah

 

Jenis Biaya yang Perlu Disiapkan

Sama seperti kota lainnya, untuk dapat tinggal dan bertahan hidup di Jakarta, setidaknya kamu perlu menyiapkan enam biaya berikut ini.

 

  1. Biaya Tempat Tinggal

    Sebagai perantau atau orang yang hendak mencoba tinggal sendiri, hal pertama yang harus kamu pikirkan adalah tempat tinggal. Kamu bisa menyewa kamar kos, kontrakan, atau bahkan apartemen.

     

    Nah, kalau kamu masih seorang diri alias belum berkeluarga dan sedang berupaya menerapkan gaya hidup hemat, ada baiknya untuk menyewa kamar kos saja alih-alih kontrakan atau apartemen yang harganya lebih mahal. 

     

    Sebenarnya, harga kamar kos di Jakarta masih ada yang berada di bawah Rp1.000.000 per bulan. Hanya saja, kamu harus menerima segala kondisinya dan bersedia tinggal di bagian pelosok mantan ibukota. 

     

    Secara garis besar, kamar kos berukuran 2,5 m x 2,5 m masih ada yang dibanderol dengan harga Rp700.000–Rp900.000 per bulan. Kamar kos seperti ini umumnya mempunyai kamar mandi luar dan tidak dilengkapi Wi-Fi.

     

    Selain itu, ada pula kamar kos berukuran lebih besar yang dipatok dengan harga Rp1.000.000–Rp1.500.000 per bulan. Fasilitas yang disediakan tentunya lebih lengkap, seperti AC, kamar mandi dalam, WI-Fi, dan lainnya.

     

    Apabila kamu mempunyai uang lebih, kamu dapat menjatuhkan pilihan pada kamar kos seharga Rp5.000.000 per bulan dengan fasilitas super lengkap. Kamar kos seperti ini biasanya ada di kawasan elit, seperti SCBD.

     

    Sebagai informasi tambahan, pembayaran kamar kos cenderung berbeda-beda karena menyesuaikan kebijakan yang ditetapkan oleh masing-masing induk semang.

     

    Ada yang ingin menagih pembayaran sebulan sekali, per tiga bulan sekali, atau malah wajib melunasi selama setahun penuh. Sekali lagi, sesuaikan dengan kemampuan dan kantong kamu, ya!

     

  2. Biaya Makan Sehari-hari

    Biaya makan sehari-hari tentunya tidak boleh luput. Sejatinya, kalau kamu pandai mencari promo dan tidak masalah dengan makanan ekonomis, kamu masih bisa mendapatkan makanan seharga Rp15.000 per porsi, lho!

     

    Apabila kamu perlu makan tiga kali sehari, tandanya kamu harus menggelontorkan dana setidaknya Rp45.000 setiap harinya. Dengan demikian, dalam sebulan, kamu mengucurkan dana sebesar Rp1.350.000.

     

    Kendati demikian, estimasi biaya tersebut menggunakan perandaian makanan yang dijual di rumah makan sederhana atau warung tegal. Kalau ingin menyantap makanan lain, tandanya ada kenaikan biaya yang muncul.

     

    Untuk dapat menyantap makanan yang cukup fancy yang tersedia di restoran atau kafe, kamu setidaknya harus menyediakan dana sebesar Rp100.000–Rp200.000 per hari.

     

  3. Biaya Transportasi

    Biaya transportasi perlu kamu kalkulasikan kalau kamu perlu pergi ke kampus atau kantor setiap hari kerja. Sebenarnya, biaya transportasi umum di Jakarta masih tergolong terjangkau.

     

    Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan KRL (Kereta Api Listrik), kamu hanya memerlukan biaya sebesar Rp3.000–Rp7.000 sekali naik.

     

    Sementara itu, jika kamu ingin memanfaatkan Transjakarta, dana yang dibutuhkan juga masih berada di rentang Rp3.500–Rp5.000 sekali naik. Nggak mahal, kan, Guys?

     

    Nah, tarif yang agak tinggi dikenakan untuk pengguna LRT dan MRT. Tiket LRT dipatok dengan harga Rp5.000–Rp25.000 sekali jalan, sedangkan tarif MRT dibanderol dengan harga Rp3.000–Rp14.000 sekali jalan.

     

    Pada umumnya, warga Jakarta masih perlu menggunakan ojek online, angkutan kota, atau JakLingko untuk sampai di tempat tujuan. Tarif ojek online dan angkot tentunya bervariasi. Namun, JakLingko bisa dinaiki dengan gratis. 

     

  4. Biaya Operasional

    Biaya operasional yang perlu kamu siapkan mencakup bensin (jika ada kendaraan pribadi), biaya listrik, tagihan air, biaya keamanan, bayaran tukang sampah, tagihan Wi-Fi, dana kebersihan, dan lain sebagainya.

     

    Setidaknya, kamu harus menyisihkan uang sebesar Rp500.000–Rp1.000.000 per bulan untuk meng-cover biaya tersebut.

     

  5. Biaya Gaya Hidup

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, di Jakarta ada banyak sekali pilihan. Hal tersebut mencakup beragam pilihan tempat rekreasi yang cocok dijadikan lokasi penghilang penat alias healing.

     

    Kamu dapat menyisakan dana lifestyle untuk membeli makanan enak, belanja baju baru, pergi ke bioskop, nongkrong di kafe aesthetic, membawa pulang barang-barang lucu, dan sebagainya dengan budget Rp500.000 per bulan.

     

  6. Biaya Lain-Lain

    Biaya lain-lain yang dimaksud mencakup biaya darurat dan tabungan. Biar bagaimanapun, sebisa mungkin kamu tetap perlu menyisihkan uang untuk menangani keadaan tak terduga, seperti sakit, musibah, atau yang lainnya.

     

Yuk, intip pembahasan selanjutnya!

 

Baca Juga: Mengenal Gaya Hidup Hemat Ala Frugal Living

 

Simulasi Biaya Hidup di Jakarta untuk Mahasiswa

Berikut simulasi biaya hidup di Jakarta untuk mahasiswa.

 

Tama adalah seorang mahasiswa yang merantau ke Jakarta. Ia harus menyewa kamar kos yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kampus. Kendati demikian, kadang-kadang ia harus pergi ke luar kampus untuk melakukan penelitian.

 

Di Jakarta, Tama tinggal sendiri alias tidak mempunyai sanak saudara lain. Ia harus mencukupi segala kebutuhannya dengan modal Rp3.500.000 per bulan dari orang tuanya. Bagaimana cara Tama mengatur keuangannya? Ini detailnya.

  1. Biaya kamar kos: Rp1.000.000 per bulan.
  2. Biaya makan sehari-hari: Rp1.500.000 per bulan (Rp15.000 sekali makan sebanyak tiga kali sehari).
  3. Biaya transportasi: Rp150.000 (estimasi transportasi menggunakan KRL atau Transjakarta dengan frekuensi yang tidak terlalu sering).
  4. Biaya operasional: Rp300.000 (biasanya dengan harga kamar kos sebesar Rp1.000.000 penyewa tidak perlu membayar biaya tambahan lagi. Biaya operasional dialihkan untuk belanja bulanan).
  5. Biaya gaya hidup: Rp400.000.
  6. Biaya lain-lain: Rp150.000.

 

Setelah mengetahui estimasi biaya hidup mahasiswa di Jakarta, lanjut ke pembahasan berikutnya, yuk!

 

Simulasi Biaya Hidup di Jakarta untuk Karyawan Bergaji UMR

Perlu diketahui bahwa per Januari 2024 lalu, UMR pekerja di Jakarta naik 3,38% ke angka Rp5.067.381. Berikut simulasi biaya hidup di kota metropolitan bagi karyawan bergaji UMR.

 

Bella adalah seorang karyawan yang merantau ke Jakarta. Ia bekerja dari kantornya yang berjarak cukup jauh sehingga harus menaiki KRL dan ojek online setiap hari kerja. Sebagai catatan, Bella tidak wajib mengirimkan uang ke keluarganya.

 

Lantas, bagaimana cara Bella mengatur keuangan supaya bisa survive di Jakarta? Berikut detailnya.

  1. Biaya kamar kos: Rp1.200.000 per bulan.
  2. Biaya makan sehari-hari: Rp1.800.000 (Rp20.000 sekali makan dengan frekuensi sebanyak tiga kali sehari).
  3. Biaya transportasi: Rp740.000 (biaya KRL pulang pergi sebesar Rp7.000, sedangkan biaya ojek online pulang pergi sebesar Rp30.000. Bella bekerja lima hari dalam seminggu).
  4. Biaya operasional: Rp500.000 (biasanya dengan harga kamar kos sebesar Rp1.500.000 penyewa tidak perlu membayar biaya tambahan lagi. Biaya operasional dialihkan untuk belanja bulanan).
  5. Biaya gaya hidup: Rp600.000 (termasuk skincare dan makeup).
  6. Biaya lain-lain: Rp160.000.

 

Baca Juga: 10 Rekomendasi Cafe Rooftop Jakarta, Aesthetic Banget!

 

Itu dia  jawaban atas pertanyaan, “Berapa biaya hidup di Jakarta?”. Semoga bermanfaat dan bisa memberikan gambaran jelas perihal besaran biaya yang perlu kamu siapkan untuk bertahan di kota metropolitan satu ini, ya!

 

Kalau kepo dengan informasi serupa, kamu bisa melakukan pencarian di internet dan mengaktifkan Paket Internet Sakti dari Telkomsel supaya proses browsing-nya lancar jaya~

 

 
 
 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim
Telkomsel Telkomsel Instagram

Meninggalkan halaman ini

Anda mengunjungi website telkomsel.com tetapi akan dialihkan ke

Pastikan Anda hanya mengikuti tautan dari sumber yang Anda percayai.