Rafael Struick, Striker Ganteng Timnas Indonesia yang Dijuluki El Klemer

rafael struick

Walau belum setajam nama-nama legendaris seperti Bambang Pamungkas atau Boaz Solossa, namun popularitas bomber Timnas Indonesia, Rafael Struick mungkin sekarang lebih populer dari kedua seniornya tersebut.

 

Penyerang yang baru bergabung di klub elit asal Australia, Brisbane Roar ini menjadi idola baru publik sepak bola Indonesia. Selain karena permainannya, paras Rafael yang rupawan juga jadin magnet yang membuat banyak kaum hawa mengidolakannya.

 

Lantas, jika emang ganteng rupawan, kenapa fans Timnas menjulukinya sebagai El Klemer? Nah, fakta-fakta menarik tentang Rafael Struick telah kami kumpulkan, mulai dari perjalanan karir, statistik, hingga julukannya seperti di bawah ini.

 

  1. Sekilas Tentang Rafael Struick

  2. Perjalanan Karir Rafael Struick 

  3. Julukan Rafael Struick

 

Baca juga: Kenalan Sama Pratama Arhan, Yuk!

 

Baru berumur 21 tahun, Rafael didapuk menjadi penyerang masa depan Indonesia di masa mendatang. Kiprahnya bersama Timnas bisa langsung kamu saksikan di Vidio. Bukan cuma itu aja, laga panas liga terbaik dunia juga bisa kamu saksikan dengan berlangganan 70 ribuan aja!

 

Yuk, kita kenalan sama si tampan, Rafael Struick alias El Klemer!

 

Sekilas Tentang Rafael Struick

Rafael William Struick, atau akrab disapa Rafael, adalah penyerang muda berbakat yang kini memperkuat Timnas Indonesia U-23. Lahir pada 27 Maret 2003 di Leidschendam, Belanda, Rafael memiliki darah Indonesia dari kedua orang tuanya. 

 

Dengan postur tinggi mencapai 180 cm, dia gak hanya memiliki penampilan yang menarik, tetapi juga gerakan eksplosif yang membuatnya sulit dihadang oleh pertahanan lawan. Pergerakannya mencari ruang sering berbuah sebuah gol kemenangan.

 

Rafael dibesarkan dalam keluarga dengan latar belakang yang kaya budaya. Ayahnya, Brian Struick, adalah warga negara Belanda keturunan Indonesia, sementara ibunya, Soraya Noraly Soedito, memiliki keturunan Suriname dan Jawa.

 

Saat ini, Rafael sedang membuktikan kemampuannya di klub divisi tertinggi Australia, Brisbane Roar setelah direkrut dari klub asalnya di Belanda, ADO Den Haag. Rafael langsung melakukan debutnya pada awal Oktober kemarin dalam sebuah laga uji coba.

 

Perjalanan Karir Rafael Struick 

Rafael Struick memulai perjalanan sepak bolanya di akademi Forum Sport sebelum memutuskan untuk bergabung dengan RKAVV Leidschendam pada tahun 2020. Satu tahun setelahnya, dia melanjutkan kariernya di Akademi ADO Den Haag.

 

Dengan determinasi tinggi Rafael segera menunjukkan kemampuannya dan berhasil menembus tim utama. Debutnya di ADO Den Haag berlangsung melawan FC Emmen, menandai langkah penting dalam kariernya.

 

Berkat performa mengesankan di level junior, Struick berhasil naik ke level senior dan ditandatangani kontrak profesional oleh ADO Den Haag pada Juni 2022 hingga 2024 membuat pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong langsung kepincut dengan kiprah Rafael.

 

Rafael menjadi salah satu pemain diaspora yang dinaturalisasi untuk membela Timnas Indonesia. Awalnya, Rafael merupakan pemain yang dicoba Shin Tae Yong dalam masa latihan di Eropa pada tahun 2022.

 

Struick menjalani uji coba dengan Timnas Indonesia pada November 2022, di mana dia mencetak gol tunggal bagi Indonesia saat melawan Slovakia U-20. Penampilannya memuaskan pelatih, yang kemudian merekomendasikan proses naturalisasi untuknya. 

 

Setelah resmi menjadi WNI pada 22 Mei 2023, Rafael Struick melakukan debutnya di Timnas Indonesia melawan Palestina pada 14 Juni 2023. Setelah itu, Rafael berhasil membawa Timnas menjadi empat besar Piala Asia U-23 dan nyaris mengantar Indonesia menuju Olimpiade Paris.

 

Kini Rafael tengah menjadi ujung tombak Timnas dalam upaya lolos pertama kalinya ke Piala Dunia yang akan digelar pada tahun 2026 di Amerika Serikat.

 

Baca juga: Timnas Indonesia Juara Final Sea Games 2023!

Julukan Rafael Struick

Walau punya wajah yang sangat rupawan, namun karakter dan kepribadian Rafael Struick yang cenderung kalem dan pendiam membuat warganet memberi julukan unik untuk pria berusia 21 tahun ini yaitu El Klemer.

 

Klemer sendiri merupakan kosakata Bahasa Jawa yang bisa diartikan menjadi lesu, lemas, atau gak semangat. Mungkin, pembawaan Rafael yang selalu santai dan pergerakannya di lapangan yang cenderung taktis membuat julukan ini disematkan kepadanya.

 

Padahal, sebenarnya Rafael bukanlah pemain yang klemar-klemer, justru pergerakan tanpa bolanya sering menciptakan celah yang sering berbuah peluang, bahkan sebuah gol kemenangan. Rafael juga sering memperlihatkan pergerakan yang dinamis.

 

Golnya ke gawang Korea Selatan di Piala Asia U-23 dan juga Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 membuktikan di balik sosoknya yang terlihat klemar-klemer, Rafael adalah algojo yang siap menyarangkan bola ke gawang lawan.

 

Baca juga: Siapa Tuan Rumah Piala Dunia Berikutnya?

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim