Sering lihat influencer yang suka lebih-lebihkan sesuatu? Bisa jadi itu overclaim!
Di era digital yang serba cepat ini, istilah baru bermunculan tiap hari di media sosial. Salah satu yang lagi rame banget dibicarakan adalah overclaim. Mungkin kamu pernah dengar tentang istilah ini. Tapi sebenarnya, overclaim artinya apa sih?
Buat kamu yang aktif scroll TikTok, Instagram, atau bahkan X, istilah ini biasanya muncul saat membahas konten promosi baik dari brand maupun influencer. Sering kali, overclaim terjadi saat seseorang atau sebuah brand mengklaim sesuatu secara berlebihan, sampai-sampai nggak sesuai sama fakta atau bukti yang ada.
Penasaran lebih dalam soal overclaim? Tenang aja, di artikel ini, kita akan bahas lebih dalam overclaim artinya apa beserta dengan contoh, dampak, dan juga tips menghindarinya!
Baca Juga: Hati-Hati Kena Spam WA, Simak Cara Atasinya!
Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang overclaim artinya apa, kamu bisa browsing berbagai istilah yang lagi happening lainnya pakai kuota dari Telkomsel agar jaringan tetap aman dan lancar. Yuk beli paketnya sekarang di MyTelkomsel!
Apa itu Overclaim?
Overclaim artinya klaim yang berlebihan atau terlalu melebih-lebihkan sesuatu, terutama saat promosi di media sosial. Istilah ini biasanya dipakai untuk menyoroti konten-konten yang memberi janji terlalu muluk, tanpa didukung oleh bukti atau data yang valid.
Misalnya, ada produk skincare yang bilang, “Bisa hilangkan jerawat dalam 1 hari!” atau influencer yang mempromosikan aplikasi dengan kalimat, “Dijamin langsung kaya cuma dari HP!”.
Klaim-klaim seperti ini kelihatannya menarik, tapi kenyataannya belum tentu bisa dipertanggungjawabkan. Overclaim sering ditemukan dalam:
- Iklan produk kecantikan
- Promosi diet dan gaya hidup sehat
- Endorse produk digital atau investasi
- Personal branding yang terlalu ambisius
Jadi intinya, overclaim bukan cuma soal berbohong, tapi juga soal melebih-lebihkan secara tidak realistis.
Contoh Overclaim
Biar makin kebayang, berikut beberapa contoh overclaim yang sering muncul di medsos:
Produk Kecantikan
“100% jerawat hilang dalam 24 jam!”
Faktanya, kondisi kulit tiap orang berbeda. Klaim ini terlalu mutlak dan nggak realistis tanpa bukti ilmiah.
Aplikasi Investasi
“Cuma modal Rp10 ribu, bisa jadi miliarder dalam seminggu!”
Kalau semudah itu, semua orang udah kaya. Klaim seperti ini bisa menyesatkan dan bahkan menimbulkan kerugian.
Influencer Personal Branding
“Gue berhasil bangun bisnis miliaran tanpa modal dan dalam 3 bulan aja!”
Kalau nggak ada transparansi tentang proses atau latar belakangnya, bisa jadi ini termasuk overclaim.
Produk Kesehatan
“Obat herbal ini bisa sembuhin semua penyakit, dari flu sampai kanker.”
Tanpa riset klinis dan izin dari lembaga kesehatan, ini termasuk klaim yang sangat berlebihan.
Overclaim seperti ini bisa aja sengaja dibuat untuk menarik perhatian. Tapi sayangnya, bisa membuat ekspektasi orang jadi nggak realistis.
Baca Juga: 6 Modus Penipuan Investasi Bodong Viral, Kenali Ciri-cirinya
Dampak Overclaim
Sekilas, overclaim memang terlihat “menjual”, tapi efek sampingnya bisa serius banget, lho. Berikut adalah beberapa dampaknya:
Kehilangan Kepercayaan
Kalau klaim nggak terbukti, followers bisa merasa dibohongi. Reputasi influencer atau brand bisa langsung turun drastis.
Potensi Masalah Hukum
Di Indonesia, ada aturan dari BPOM dan Kemenkominfo soal iklan yang menyesatkan. Kalau overclaim dianggap melanggar aturan, bisa kena sanksi.
Menyesatkan Konsumen
Overclaim bisa bikin orang beli atau pakai sesuatu dengan harapan palsu. Ujung-ujungnya, mereka kecewa dan mungkin malah rugi.
Efek Negatif ke Industri
Kalau banyak brand atau influencer melakukan overclaim, bisa mempengaruhi kepercayaan publik terhadap industri itu secara keseluruhan.
Jadi, daripada panen likes dan views sesaat tapi rugi reputasi, lebih baik jujur dan transparan sejak awal.
Tips Menghindari Overclaim
Kalau kamu seorang content creator, influencer, atau pemilik brand, penting banget untuk belajar menghindari overclaim. Berikut beberapa tips praktisnya:
Gunakan Data dan Bukti Nyata
Sebelum bikin klaim, pastikan ada data yang mendukung. Bisa berupa testimoni, studi, atau hasil riset.
Hindari Kata Absolut
Kata-kata seperti “terbaik,” “paling efektif,” “100% berhasil,” sebaiknya digunakan dengan hati-hati. Kalau nggak ada bukti kuat, mending diganti dengan kata yang lebih realistis, seperti “membantu,” “berpotensi,” atau “berdasarkan pengalaman.”
Transparansi Adalah Kunci
Kalau kamu mempromosikan sesuatu, sampaikan juga potensi resikonya atau hasil yang mungkin berbeda tergantung kondisi masing-masing orang.
Evaluasi Copywriting Kamu
Selalu baca ulang caption atau script promosi kamu. Tanya ke diri sendiri: “Apakah ini terlalu melebih-lebihkan?” Kalau iya, coba revisi dengan bahasa yang lebih netral.
Pelajari Regulasi yang Berlaku
Baca pedoman iklan dari BPOM, OJK (untuk produk finansial), atau Kominfo. Ini bisa bantu kamu bikin konten promosi yang aman dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Waspada Loker Tidak Valid
Sekarang kamu udah tahu kan, overclaim artinya apa dan kenapa penting untuk dihindari? Di tengah gempuran konten promosi di media sosial, kita semua dituntut buat jadi lebih kritis, baik sebagai pembuat konten maupun sebagai konsumen.
Selain berhati-hati dalam bermain medsos dan pastikan kamu sudah memilih kuota yang tepat untuk browsing agar jaringan tetap aman dan lancar. Kamu bisa pilih beberapa pilihan kuota sesuai kebutuhan di aplikasi MyTelkomsel ya!