
Secara garis besar, pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli. Di dalam Ilmu Ekonomi, para ahli pun membedakan jenis-jenis pasar berdasarkan kriteria dan pembagian tertentu.
Ada jenis-jenis pasar yang dibedakan berdasarkan barang dagangannya, waktu pelaksanaannya, cara transaksinya, luas jangkauannya, proses produksinya, bahkan struktur pasarnya.
Apakah kamu penasaran dengan jenis-jenis pasar berdasarkan strukturnya? Kalau iya, kamu datang ke artikel yang tepat! Soalnya, melalui artikel yang diringkas ke dalam dua poin berikut, Telkomsel akan memberikan penjelasannya untukmu~
Anyway, kalau kamu tertarik untuk mencari cuan tambahan dengan menerapkan prinsip pasar alias melakukan jual-beli barang atau jasa, kamu dapat memanfaatkan MyAds dari Telkomsel untuk mempromosikan bisnis ke konsumen yang sesuai.
Kamu hanya perlu mengakses situs MyAds, mengisi formulir, dan menentukan layanan iklan mana yang kamu perlukan. Kalau kamu masih ragu, coba buat iklan gratis aja dulu~
Tanpa menunggu lebih lama lagi, yuk, langsung cek artikel mengenai jenis-jenis pasar dan contohnya!
Baca Juga: Ini Pengertian Segmentasi Pasar dan Contohnya
Pasar Persaingan Sempurna
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, jenis-jenis pasar berdasarkan strukturnya dibedakan menjadi dua, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
Pasar persaingan sempurna adalah sistem pasar yang jumlah pedagang dan pembelinya sama banyak. Selain itu, produk atau jasa yang ditawarkan di pasar tersebut biasanya sejenis atau seragam sehingga persaingannya terlihat adil.
Pada dasarnya, pasar persaingan sempurna adalah pasar yang dapat dengan mudahnya dijumpai oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Jenis pasar ini dianggap sebagai bentuk yang paling ideal karena mampu mewujudkan efisiensi.
Perlu diketahui bahwa pasar persaingan sempurna mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan pasar persaingan tidak sempurna. Berikut daftar ciri-ciri yang dimaksud.
- Terdapat banyak penjual dan pembeli di dalam satu lingkup.
- Adanya standardisasi produk sehingga barang atau jasa yang ditawarkan oleh masing-masing penjual bersifat homogen alias serupa.
- Setiap produsen biasanya mempunyai pangsa pasar dan pelanggan sendiri.
- Penjual menganut praktik free entry dan free exit alias mempunyai kebebasan untuk membuka atau menghentikan usaha di dalam pasar.
- Informasi pasar dapat diakses oleh siapa pun dan tidak ada celah informasi yang menguntungkan atau merugikan salah satu pihak.
Sesuai pengertian dan ciri-cirinya, contoh pasar persaingan sempurna di antaranya adalah pasar sayur dan buah, pasar hasil perikanan, dan pasar hasil pertanian yang memperdagangkan beberapa produk, seperti beras, jagung, cabai, dan sebagainya.
Usai memahami penjelasan mengenai pasar persaingan sempurna, mari beralih ke pembahasan selanjutnya.
Baca Juga: Pasar Persaingan Sempurna: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Sebelum memahami pengertian dan karakteristik pasar persaingan tidak sempurna, perlu diketahui bahwa jenis pasar satu ini juga menjual produk atau jasa yang bersifat homogen layaknya pasar persaingan sempurna.
Kendati demikian, jika faktor lainnya dibandingkan, mulai dari banyaknya penjual yang memperdagangkan produk sampai sistematika keluar masuknya pedagang, terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Berikut penjelasannya.
- Di pasar persaingan sempurna, bisa dibilang, jumlah penjual dan pembeli kurang seimbang. Sebab, di pasar jenis ini, hanya ada beberapa penjual, sedangkan pembelinya bisa sangat membludak.
- Setiap penjual berhak menentukan harga produknya sendiri dan tidak ada standardisasi produk meskipun barang atau jasa yang ditawarkan rata-rata bersifat homogen.
- Berbeda dengan pasar persaingan sempurna yang menganut prinsip free entry dan free exit, penjual yang hendak masuk ke pasar persaingan tidak sempurna biasanya akan mengalami banyak kesulitan.
- Tidak ada produk pengganti alias para konsumen hanya bisa mencari barang atau jasa yang diinginkan di pasar persaingan tidak sempurna.
Selain berbeda pengertian, karakteristik, dan ciri-ciri, pasar persaingan tidak sempurna tentunya juga mempunyai perbedaan contoh dengan pasar persaingan sempurna. Simak penjabaran contohnya, ya!
-
Pasar Monopoli
Sesuai namanya, pasar monopoli adalah pasar yang hanya memungkinkan adanya satu produsen atau penjual utama meskipun ada sangat banyak konsumen atau pembeli yang membutuhkan produk yang ditawarkan.
Hal ini disebabkan oleh besarnya pengaruh yang dimiliki oleh si produsen atau penjual dan pentingnya produk yang ditawarkan. Jadi, mau tidak mau konsumen memang harus “bergantung” pada si produsen utama.
Sebagai catatan, biasanya “pemain” baru akan mengalami banyak kesulitan saat mencoba bergabung di pasar ini. Sebab, sang produsen utama sudah lebih dikenal oleh masyarakat dan mendapatkan kepercayaan yang tinggi.
Beberapa contoh pasar monopoli yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah perusahaan milik negara, seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan PT Aneka Tambang (Antam).
-
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli merupakan sistem pasar yang memungkinkan adanya beberapa penjual atau produsen utama yang mempunyai kekuasaan atas pasar serta konsumen dalam jumlah besar.
Sama seperti pasar monopoli, produk yang ditawarkan oleh pedagang di pasar oligopoli juga bersifat homogen. Hanya saja, variasi setiap produk (rasa, warna, ukuran) memang tergantung pada masing-masing penjual.
Perlu diketahui bahwa salah satu ciri utama pasar oligopoli adalah besarnya pengaruh yang dimiliki oleh salah satu produsen. Jika sang penjual utama menaikkan atau menurunkan harga jual produk, yang lain akan terpengaruh.
Dengan demikian, persaingan di pasar oligopoli memang sangat bergantung pada produsen yang menjadi penguasa pasar. Beberapa contoh pasar oligopoli adalah industri kelapa sawit, industri rokok, dan atau industri baja.
-
Pasar Monopolistik
Berbeda dengan pasar monopoli dan pasar oligopoli yang lebih berfokus pada satu produsen atau penjual utama, di pasar monopolistik, setiap pedagang masih mempunyai daya saing yang terbilang setara.
Sebab, di pasar monopolistik, meskipun para pedagang memang harus menjual produk atau jasa bersifat homogen, mereka tetap mempunyai kendali atau kuasa untuk memvariasikan produk yang ditawarkan.
Dengan demikian, setiap produsen memperoleh kesempatan yang sama untuk mempromosikan produknya dan memenangkan hati konsumen tanpa harus menggantungkan harapan pada penguasa pasar.
Beberapa contoh pasar monopolistik yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah industri makanan kemasan, industri air mineral, industri produk kecantikan, industri pakaian, dan masih banyak lagi.
-
Pasar Monopsoni
Nah, kalau di pasar monopsoni, alih-alih pembelinya, yang banyak justru pedagangnya. Para pedagang akan berusaha menjual produk atau jasa mereka ke satu pembeli yang dianggap membawa keuntungan.
Contoh nyata pasar monopsoni adalah peternak susu yang hanya bisa menjual susu sapinya ke satu pembeli karena hanya ada satu orang di daerahnya yang mampu mengolah susu sapi menjadi produk kemasan.
-
Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni merupakan pasar yang memungkinkan adanya banyak pedagang dan beberapa pembeli. Biasanya, produk yang ditawarkan oleh para penjual adalah bahan mentah yang masih harus diolah.
Nantinya, para pembelilah yang akan menentukan harga barang yang dijual oleh para pedagang. Selain itu, si pembeli biasanya akan melakukan pengolahan secara mandiri atau menjualnya kembali ke pengusaha mikro.
Baca Juga: Pasar Oligopoli: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Contoh
Itu dia penjelasan mengenai jenis-jenis pasar dalam Ekonomi. Kalau kepo dengan informasi serupa, silakan lakukan pencarian di internet dengan mengaktivasi Paket Internet Sakti dari Telkomsel biar proses browsing-nya lancar~