Tahun 2025, jamaah haji Indonesia akan mulai masuk Asrama Haji sejak 1 Mei 2025 (3 Dzulqa’idah 1446 H). Setiap kloter jamaah haji akan diberangkatkan menuju Madinah hingga 31 Mei 2025. Apabila Anda salah satu jamaah yang diberangkatkan ke tanah suci tahun ini, pemahaman terkait ihram menjadi suatu keharusan.
Secara sederhana, ihram adalah kondisi suci yang menandai kesiapan Anda untuk memulai pelaksanaan ibadah haji. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan kesiapan fisik, tetapi juga kesiapan hati dan niat.
Di artikel ini, Telkomsel sudah merangkum beberapa informasi yang akan kita bahas berkaitan dengan ihram, yaitu:
Setelah memantapkan niat dan mempersiapkan hati, jangan lupa untuk menyiapkan kebutuhan paket internet Anda. Dengan Paket RoaMAX Haji, pengalaman ibadah akan lebih mudah khusyuk karena rasa aman terkoneksi dengan keluarga di tanah air.
Supaya pelaksanaan ibadah haji lebih mantap, mari pahami lebih dalam soal ihram, lengkap dengan tata cara, bacaan, dan juga larangan ihram.
Pengertian Ihram Dalam Ibadah Haji
Ihram adalah status spiritual yang ditandai dengan niat untuk melaksanakan haji atau umrah. Kata ihram sendiri berasal dari kata “harama” yang artinya mengharamkan.
Sebab, selama dalam keadaan ihram, ada beberapa hal yang harus Anda hindari untuk dilakukan.
Adapun ketika berihram, laki-laki akan memakai dua lembar kain ihram, tanpa jahitan. Sementara baju ihram bagi perempuan ialah mengenakan pakaian yang menutup aurat tanpa menutup wajah dan tangan.
Seragam tersebut merupakan simbol kesetaraan dan kepasrahan terhadap Allah SWT. Untuk kenyamanan ibadah Anda, pertimbangkan untuk membawa kain ihram cadangan, sandal anti-slip, dan tas kecil untuk menyimpan barang-barang penting.
Anda dapat menemukan berbagai kebutuhan perlengkapan ibadah haji melalui fitur belanja di website TShop.
Baca Juga: Tertib Haji: Pentingnya Tertib dalam Melaksanakan Rukun Haji
Tata Cara & Niat Ihram Dalam Ibadah Haji
Sebelum memakai kain ihram, Anda diwajibkan untuk mandi junub. Lalu, kalau ada, diperbolehkan memakai wangi-wangian.
Namun perlu diingat, memakai wangi-wangian hanya boleh dilakukan sebelum niat berihram dan tidak boleh mengenai kain ihram.


Source: images.app.goo.gl
Setelah selesai mengenakan pakaian ihram, bacalah doa selesai berihram yang dilansir dari quran.nu.or.id berikut ini:
اَللّٰهُمَّ أُحَرِّمُ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ وَجَسَدِيْ وَجَمِيْعَ جَوَارِحِيْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ حَرَّمْتَهُ عَلَى الْمُحْرِمِ أَبْتَغِيْ بِذٰلِكَ وَجْهَكَ الْكَرِيْمَ يَا رَبَّ الْعَــالِمِيْنَ
Latin:
Allâhumma uḫarrimu sya‘rî wa basyarî wa jasadî wa jamî‘a jawâriḫî min kulli syai-in ḫarramtahu ‘alâl muḫrimi abtaghî bidzâlika wajhakal karîma yâ rabbal ‘âlamîn(a).
Artinya:
“Ya Allah aku mengharamkan rambut, kulit, tubuh, dan seluruh anggota tubuhku dari semua yang Kauharamkan bagi seorang yang sedang berihram, demi mengharapkan ridha-Mu semata, wahai Tuhan pemelihara seluruh keberadaan.”
Selanjutnya, tunaikan salat sunnah ihram dua rakaat di tempat miqat yang ditentukan berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW.
Dalam salat sunnah ihram, rakaat pertama dianjurkan membaca Surat Al-Kafirun dan rakaat kedua membaca Al-Ikhlas. Apabila waktu salat Anda bersamaan dengan waktu salat wajib, prioritaskan untuk mengerjakan yang wajib dulu.
Setelah menunaikan salat sunnah ihram, bacalah niat haji berikut yang dilansir dari situs quran.nu.or.id:
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلّٰهِ تَعَــالَى
Latin:
Nawaitul ḫajja wa aḫramtu bihî lillâhi ta‘âlâ
Artinya:
“Aku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah ta‘ala.”
Kapan niat ini diucapkan? Dalam melakukan ihram, ada waktu dan tempat yang sudah ditentukan atau dikenal dengan istilah miqat (batas).
Adapun miqat terdiri atas dua kategori, yaitu miqat zamani dan miqat makani. Berikut penjelasan lengkapnya dikutip dari situs nu.or.id:
-
Miqat Zamani
Miqat zamani berkaitan dengan waktu diperbolehkan ihram bagi jamaah haji dan umrah. Adapun bagi jamaah umrah batas waktu ini berlaku sepanjang tahun.
Sementara, bagi jamaah haji miqat zamani dimulai pada bulan Syawal hingga 10 Dzulhijjah menurut jumhur ulama. Kesimpulannya, ibadah haji yang dilakukan di luar waktu miqat zamani haji dianggap tidak sah.
-
Miqat Makani
Miqat makani berkaitan dengan titik batas berlakunya keharaman atau larangan selama pelaksanaan ibadah haji. Titik batas ini sangat berkaitan dengan lokasi keberangkatan jamaah haji maupun umrah.
Menurut berbagai hadits, terdapat beberapa lokasi miqat makani yang bisa dipilih oleh jamaah haji maupun umrah, yaitu:
-
Zulhulaifah atau Bir Ali – lokasi miqat bagi jamaah haji atau umrah yang berangkat dari arah Madinah.


Source: Fi1.wp.com
-
Rabigh Sebelum Juhfah – lokasinya berada kira-kira 187 km arah barat laut Mekah. Biasanya digunakan oleh jamaah yang berasal dari Suriah, Yordania, Mesir, dan Lebanon.


Source: www.flickr.com
-
As-Sail (Qarnul Manazil) – lokasinya berada di dekat pegunungan Thaif atau sekitar 94 km di timur Kota Mekah. Biasanya digunakan oleh jamaah asal Dubai dan Najed.


Source: www.shutterstock.com
-
Yalamlam – lokasinya berada sekitar 54 km di tenggara Mekah. Biasanya digunakan oleh jamaah asal Yaman, India, Jepang, dan Pakistan. Bagi jamaah Indonesia, Yalamlam digunakan apabila miqat dari atas pesawat.


Source: upload.wikimedia.org
-
Baca Juga: Memahami Wajib Haji: Kewajiban dalam Melengkapi Ibadah Haji
Bacaan Talbiyah Saat Sudah Berihram
Setelah salat sunnah dua rakaat dan melafazkan niat, larangan ihram mulai berlaku pada Anda. Dalam kondisi sudah berihram ini, Anda dianjurkan untuk membaca talbiyah–yang dilansir dari situs quran.nu.or.id–berikut ini sebanyak-banyaknya:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَك لَبَّيْكَ ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَك وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَك
Latin:
Labbaik Allahumma labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak.
Artinya:
“Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.”
Bacaan ini disunnahkan untuk diamalkan ketika menuju Masjidil Haram dari tempat miqat, menuju ke Arafah, ketika sedang menunggu, atau kapan pun.
Bayangkan, ada lebih dari 2 juta jamaah haji setiap tahunnya yang mengumandangkan talbiyah dalam waktu bersamaan. Tentunya, rasa bahagia, haru, dan magis bercampur menjadi satu di momen ini.
Dan jangan lupa, ketika akan masuk ke area Masjidil Haram, dahulukanlah kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid:
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Latin:
Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik.
Artinya:
“Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”
Beberapa Larangan Saat Berihram
Setelah membaca niat ihram, sikap dan perbuatan Anda menjadi terbatas. Hal ini dikarenakan adanya sepuluh larangan ihram yang wajib dihindari sampai prosesi tahallul (selesai ihram) ditunaikan.
Mari pahami daftar 10 larangan ihram yang harus Anda ketahui:
-
Memakai pakaian berjahit (khusus pria),
-
Menutup kepala (pria) atau wajah & tangan (pria dan wanita),
-
Menggunakan wewangian,
-
Meminyaki rambut atau jenggot,
-
Hubungan suami-istri,
-
Mencabut rambut atau memotong kuku,
-
Berburu hewan liar,
-
Menebang tanaman di Tanah Haram (kecuali idzkhir),
-
Melangsungkan akad nikah, dan
-
Marah atau berkata kasar.
Baca Juga: 12 Tempat Bersejarah yang Bisa Kamu Kunjungi Setelah Haji
Selama dalam kondisi berihram, Anda disarankan untuk fokus, tapi bukan berarti harus putus komunikasi. Dengan RoaMAX Haji dari Telkomsel, Anda bisa tetap terhubung dengan keluarga, rombongan, atau pembimbing ibadah haji.
Tanpa perlu repot ganti kartu SIM, paket roaming di Arab Saudi bisa langsung aktif dengan kartu Telkomsel!
Melangkah dalam ihram bukan hanya tentang niat dan kain ihram, melainkan tentang kesiapan mental, kedisiplinan, dan koneksi ke atas, dan ke sesama. Haji dimulai dari niat, tapi suksesnya sangat bergantung dengan kesiapan Anda.
Setelah membaca artikel ini, sudah semakin siap menyambut panggilan-Nya?