Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei. Sebelum dirayakan seperti sekarang, ada sejarah panjang dan perjuangan tak kenal lelah yang dilakukan oleh kelas pekerja yang masih terbelenggu ketidakadilan.
Penasaran dengan sejarah Hari Buruh, lengkap dengan tujuan dan ragam bentuk perayaannya di berbagai negara? Langsung baca artikel ini aja! Namun, sebelum membaca penjelasan lengkapnya, intip poin pembahasannya dulu, yuk!
Sebagai catatan, untuk merayakan Hari Buruh, selain melakukan unjuk rasa dengan damai, kamu juga bisa menyemarakkannya dengan mendengarkan lagu dan memahami lirik lagu-lagu kaum buruh yang ada di berbagai platform.
Supaya kamu dapat jamming tanpa dihalangi oleh iklan yang tiba-tiba muncul, jangan lupa berlangganan Spotify Premium, ya!
Anyway, tanpa menunggu lebih lama lagi, let’s check this out!
Baca Juga: Kenapa Libur di Hari Buruh? Yuk Ketahui Sejarahnya!
Sejarah dan Tujuan Hari Buruh Internasional
Hari Buruh Internasional lahir di abad ke-19. Para pekerja di Chicago, Amerika Serikat, melakukan demonstrasi untuk menuntut upah yang lebih layak, jam kerja yang lebih manusiawi, dan perbaikan kondisi di lingkungan kerja.
Sekadar informasi, pada saat itu, kasus kematian buruh, baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak terpantau sangat tinggi akibat jam kerja yang menyentuh angka 10–16 jam per hari dan bayaran yang jauh dari kata pantas.
Demonstrasi yang awalnya berjalan damai berakhir dengan kekerasan. Bahkan, ada empat demonstran yang tewas karena dieksekusi setelah pengadilan menyatakan mereka bersalah.
Namun, alih-alih takut, momen itu justru membangkitkan api amarah yang selama ini tertahan di dalam jiwa para buruh. Gerakan di berbagai negara mulai terjadi dan efeknya sangat luar biasa.
Singkat cerita, setelah berjuang selama bertahun-tahun, di tahun 1889, Kongres Buruh Internasional di Paris, Prancis menyatakan 1 Mei sebagai Hari Buruh.
Pada dasarnya, Hari Buruh dirayakan dengan tujuan memberikan penghormatan kepada para pekerja yang sudah melakukan upaya terbaik demi membangun infrastruktur dan mengerahkan jiwa raganya untuk mendukung pembangunan negara.
Selain itu, May Day pun dianggap sebagai momentum yang paling pas untuk menyuarakan pendapat, menyalurkan aspirasi, dan menuntut hak yang selama ini belum terpenuhi.
Perlu diingat bahwa kelas pekerja atau kaum buruh bukan hanya mereka yang bekerja di pabrik melainkan juga setiap lapisan masyarakat yang masih bekerja dan menerima gaji dari perusahaan.
Oleh sebab itu, walaupun bekerja di kantor yang nyaman dan menerima bayaran tinggi setiap bulannya, hendaknya setiap pekerja sadar bahwa dirinya adalah buruh dan mendukung perjuangan rekan sejawat yang senantiasa turun ke jalan.
Mari lanjut ke pembahasan berikutnya.
Baca Juga: Pegawai Harian Lepas: Arti, Kelebihan, Gaji, dan Contohnya
Sejarah Hari Buruh di Indonesia
Selain karena pengaruh internasional, Hari Buruh di Indonesia lahir karena dipicu oleh adanya pemberontakan spontan para pekerja pribumi pada tahun 1916 yang membuat pemerintah kolonial Belanda yang saat itu bermukim di Jambi merasa ketar-ketir.
Pada saat itu, para pekerja menuntut peningkatan upah, pengurangan jam kerja, dan perbaikan kondisi hidup lainnya. Untuk merespons hal tersebut, pihak penjajah membentuk organisasi bernama Dewan Rakyat.
Sayangnya, organisasi itu hanya dianggap sebagai boneka kolonial karena anggota yang ada di dalamnya adalah orang-orang pilihan Belanda yang sama sekali tidak menaruh kepedulian barang sedikit pun pada nasib kaum buruh.
Dua tahun kemudian, gabungan anggota yang berasal dari beberapa organisasi masyarakat menyatukan diri dan membentuk kumpulan yang selanjutnya diberi nama Konsentrasi Radikal.
Anggota organisasi tersebut beserta para buruh yang berasal dari berbagai daerah melancarkan aksi mogok total pada tanggal 1 Mei 1918. Hal ini menandakan kelahiran resmi Hari Buruh Nasional yang setiap tahunnya dirayakan oleh kelas pekerja Indonesia.
Akan tetapi, pada rentang tahun 1927–1945, perayaan Hari Buruh selalu sulit dilakukan akibat kerasnya tekanan yang diberikan oleh pihak kolonial. Untung saja keadaan mulai membaik setahun setelah kemerdekaan Republik Indonesia.
Bahkan, di tahun 1948, atas perintah Presiden Soekarno, Undang-Undang Kerja Nomor 12 Tahun 1948 diluncurkan. Pasal 15 ayat 2 UU tersebut menyatakan bahwa setiap tanggal 1 Mei, buruh dibebaskan dari kewajiban bekerja untuk merayakan hari kemenangannya.
Perjuangan kaum buruh kembali terhalang ketika Presiden Soeharto mengemban kekuasaan selama 32 tahun. Segala bentuk demonstrasi buruh dan perayaan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Mei dianggap subversif dan mempunyai kaitan dengan komunis.
Kejadian menyesakkan dan era kegelapan buruh ini baru berakhir ketika presiden kedua Indonesia dipaksa turun dari jabatannya. Ketakutan mengenai demonstrasi yang ricuh dan anarkis sama sekali tidak terbukti dan hanya menjadi akal-akalan penguasa untuk membungkam rakyat.
Long story short, pada tahun 2013, Susilo Bambang Yudhoyono yang pada saat itu menjabat sebagai presiden menetapkan Hari Buruh yang jatuh setiap tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional.
Yuk, pindah ke bagian berikutnya!
Ragam Bentuk Perayaan Hari Buruh di Beberapa Negara
Di Indonesia, setiap May Day datang, para buruh biasanya akan menyampaikan aspirasi yang disalurkan melalui unjuk rasa damai, orasi dari perwakilan buruh, long march, pelaksanaan aksi teatrikal, dan masih banyak lagi.
Nah, di beberapa negara, Hari Buruh justru dirayakan dengan cara yang berbeda. Penasaran? Langsung cek pembahasannya, ya!
-
Inggris
Kelas pekerja di Inggris merayakan May Day dengan melakukan aksi jalan-jalan sambil mengenakan kostum berwarna hijau. Kostum ini dikenal dengan julukan “Jack In The Green”.
Nantinya, para pekerja akan menari di sekitar tiang yang sudah dihias dengan dedaunan dan pita aneka warna. Mereka bakal menari di sekitar tiang, mengambil pita, lalu membentuk pola unik sambil menggerakkan pita.
-
Finlandia
Sebelum memperingati May Day, masyarakat Finlandia merayakan momen Vappu pada tanggal 30 April malam. Momen ini di-celebrate dengan cara berkumpul bersama orang-orang tersayang sambil menikmati santapan malam.
Setelah itu, di tanggal 1 Mei, kelas pekerja akan menyantap kue corong dan meletakkan topi di atas patung-patung untuk merayakan Hari Buruh. Tradisi yang unik, bukan?
-
Prancis
Di Prancis, May Day dirayakan dengan kegiatan saling memberikan bunga lili. Namun, bunga lili yang dibagikan akan diikat dengan pita merah terlebih dahulu karena mengandung makna khusus.
Makna yang dimaksud adalah simbol keberuntungan sekaligus mewakili tiga aspek penting dari kehidupan ideal, yaitu pekerjaan, relaksasi, dan tidur yang seyogyanya seimbang dan selalu diperhatikan oleh para pekerja.
-
Italia
Di Italia, setiap tanggal 1 Mei, kaum buruh dari berbagai lapisan masyarakat biasanya menggelar piknik lalu menghabiskan suasana meriah bersama keluarga dan teman dekat.
Saat piknik, atmosfer akan terasa semakin menyenangkan berkat kehadiran penyanyi yang maggerini. Mereka bakal menyanyikan lagu musim semi dan memberikan bunga kepada warga yang disambut dengan interaksi dua arah yang hangat.
-
Jerman
Penduduk yang bermukim di wilayah Bavaria, Jerman, mempunyai tradisi unik untuk merayakan perjuangan kaum buruh. Biasanya, mereka akan berkumpul untuk menikmati bir hitam spesial yang hanya disajikan setahun sekali.
Selain bersenang-senang dengan bir, warga setempat juga akan menghibur diri dan bersosialisasi dengan musik lokal yang membuat rasa kebersamaan semakin kental.
Baca Juga: Serba-Serbi Hari Guru Nasional 25 November
Itu dia penjelasan lengkap tentang Hari Buruh yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat! Oh, ya, biar kamu bisa internetan seharian dengan harga yang lebih terjangkau, langsung berlangganan Paket Harian dari Telkomsel, ya!