Koneksi internet yang cepat dan stabil sudah menjadi kebutuhan dasar, baik di rumah maupun di kantor. Namun, sering kali kita mengalami area dengan sinyal Wi-Fi yang lemah atau bahkan tidak terjangkau sama sekali. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu solusi yang semakin populer adalah menggunakan sistem Wi-Fi Mesh. Apa sebenarnya Mesh WiFi itu, dan bagaimana cara kerjanya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Topologi jaringan Mesh WiFi adalah bentuk dari jaringan lokal (LAN) di mana sejumlah perangkat atau node saling terhubung tanpa struktur hierarki. Artinya, setiap node memiliki kemampuan untuk berkomunikasi satu sama lain dan bekerja sama guna memperluas area jangkauan jaringan, melebihi keterbatasan yang dimiliki oleh satu router saja.
Dalam penerapannya, jaringan mesh memanfaatkan koneksi antar berbagai node untuk menciptakan jangkauan yang lebih luas dan stabil. Teknologi ini dianggap lebih modern karena mampu mendukung infrastruktur Internet of Things (IoT) untuk menciptakan konektivitas yang merata.
Biasanya, jaringan mesh diterapkan dalam sistem nirkabel. Pada jaringan jenis ini, tiap perangkat tidak hanya menerima sinyal, tetapi juga dapat meneruskan sinyal ke perangkat lain. Inilah yang membedakan jaringan mesh dengan jaringan konvensional, karena mesh tidak bergantung pada satu titik pusat dan memungkinkan komunikasi data terjadi secara langsung antar perangkat dalam jaringan.
Jaringan mesh membentuk koneksi luas dan stabil dengan mengintegrasikan sejumlah node yang saling terhubung. Kolaborasi antar node ini memungkinkan penyebaran sinyal internet secara merata ke seluruh area yang dicakup.
Setiap node dalam sistem ini memiliki dua peran penting:
Menyediakan koneksi internet ke perangkat-perangkat yang tersambung.
Menyalurkan sinyal ke node-node lainnya di dalam jaringan.
Dengan pola ini, komunikasi antar perangkat menjadi lebih luwes dan adaptif, menciptakan rute sinyal yang bisa berubah sesuai kebutuhan.
Node utama terhubung langsung ke modem dan berfungsi sebagai inti dari jaringan. Node-node lainnya ditempatkan strategis di berbagai titik untuk memperluas cakupan Wi-Fi.
Jika salah satu node mengalami kendala, jaringan tetap aktif berkat kemampuan sistem untuk mengalihkan sinyal melalui jalur alternatif.
Contohnya, di rumah bertingkat yang menggunakan satu router standar, sinyal mungkin tidak menjangkau beberapa ruangan. Namun, dengan teknologi mesh, node bisa ditempatkan di setiap lantai atau sudut rumah, memastikan koneksi internet tetap kuat di seluruh area.
Jaringan mesh juga dapat dikendalikan melalui aplikasi seluler. Pengguna dapat mengatur prioritas koneksi untuk perangkat tertentu, memantau kecepatan, hingga menangani gangguan dengan lebih praktis.
Meski memiliki fitur canggih, jaringan mesh tetap menghadapi potensi risiko keamanan yang serupa dengan router konvensional. Oleh sebab itu, penting untuk menerapkan proteksi tambahan seperti enkripsi data dan pembaruan firmware secara rutin.
Wi-Fi Mesh hadir sebagai solusi baru yang mulai menggantikan Wi-Fi biasa (tradisional) yang mengandalkan satu router utama. Tapi, apa sebenarnya bedanya Wi-Fi Mesh dengan Wi-Fi biasa?
Wi-Fi biasa bekerja dengan satu sumber sinyal, yaitu router utama. Jika rumahmu besar atau memiliki banyak sekat dan lantai, sinyal dari router ini bisa saja tidak menjangkau seluruh ruangan. Meskipun bisa menggunakan repeater atau extender, biasanya kualitas koneksi tetap tidak stabil karena data harus ‘loncat’ dari satu perangkat ke perangkat lain.
Keamanan jaringan menjadi aspek penting, apalagi jika kamu sering menggunakan Wi-Fi untuk bekerja, mengakses data pribadi, atau menghubungkan perangkat IoT. Pada sistem Wi-Fi biasa, keamanan bergantung pada pengaturan di router utama. Jika pengguna lupa memperbarui firmware atau mengatur sandi yang kuat, maka jaringan rentan terhadap penyusupan atau serangan dari luar.
Sementara itu, Wi-Fi Mesh umumnya hadir dengan sistem keamanan yang lebih mutakhir. Banyak perangkat mesh modern yang sudah mendukung enkripsi WPA3, fitur pembaruan firmware otomatis, serta pemantauan jaringan secara real-time lewat aplikasi.
Salah satu kekurangan utama Wi-Fi biasa adalah saat kamu berpindah ruangan. Perangkat akan terus terhubung ke router utama meskipun sinyal sudah mulai lemah, sehingga koneksi bisa melambat atau bahkan terputus sesaat. Jika menggunakan repeater, sering kali terjadi pemutusan koneksi karena perangkat harus “berpindah” jaringan secara manual.
Banyak orang enggan mengutak-atik pengaturan Wi-Fi karena tampak rumit dan teknis. Pada Wi-Fi biasa, kamu mungkin perlu mengakses antarmuka berbasis web yang tampilannya kurang ramah pengguna. Pengaturan seperti SSID, channel, atau update firmware sering kali memerlukan pengetahuan teknis tambahan yang tidak semua orang punya.
Sebaliknya, Wi-Fi Mesh umumnya dilengkapi dengan aplikasi mobile yang intuitif dan mudah dipahami, bahkan oleh pengguna awam. Kamu bisa mengatur nama jaringan, memonitor perangkat yang terhubung, hingga mengatur kontrol orang tua hanya lewat ponsel.
Beberapa sistem bahkan menyediakan fitur diagnostik otomatis yang akan memberi tahu jika ada gangguan atau posisi node perlu disesuaikan. Hal ini menjadikan pengalaman menggunakan Wi-Fi Mesh lebih praktis dan efisien.
Bagi pemula yang bingung cara mengatur Mesh WiFi, berikut adalah panduannya:
Pasang Router Utama: Hubungkan unit utama Wi-Fi Mesh ke modem internet menggunakan kabel LAN.
Unduh Aplikasi Resmi: Setiap produk biasanya punya aplikasi pendamping yang memandu proses instalasi.
Ikuti Panduan di Aplikasi: Aplikasi akan memberikan petunjuk langkah demi langkah, termasuk memberi nama jaringan dan kata sandi.
Tempatkan Node Tambahan: Letakkan node lain di area yang ingin dijangkau, idealnya tidak terlalu jauh dari node utama agar koneksi tetap kuat.
Uji Coba Koneksi: Setelah semua node aktif, coba berjalan dari satu ruangan ke ruangan lain sambil menggunakan internet untuk memastikan sinyal tetap stabil.
Dengan Mesh WiFi terbaik, kamu bisa menikmati koneksi internet yang merata dan stabil di seluruh sudut rumah. Teknologi ini sangat cocok untuk rumah besar, kantor kecil, atau bahkan apartemen bertingkat.
Tak hanya membuat internet lebih lancar, Wi-Fi Mesh juga memberikan pengalaman online yang lebih aman dan nyaman.
Buat kamu yang masih mencari Wi-Fi terbaik, IndiHome jadi jawaban yang tepat untuk kamu. Daftar sekarang lewat aplikasi MyTelkomsel dan dapatkan proses pemasangan Wi-Fi yang cepat dan praktis. Kamu bisa add-on UltraMesh Wi-Fi IndiHome untuk nikmati sinyal Wi-Fi yang lebih merata di rumah, lho!
Lebih puas internetan di rumah dengan sinyal Wi-Fi yang cepat dan stabil dari IndiHome. Nikmati layanan terbaik dari IndiHome sekarang juga!
Short Video baru dan seru
Mengenal Topologi Jaringan: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya
Topologi Ring: Pengertian, Cara Kerja, Kelebihan & Kekurangan
Jaringan Komputer: Pengertian, Manfaat & Jenisnya
Teknologi Fiber Optic: Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangannya