Benarkah Segampang Itu Dapat Jodoh Lewat Tinder?

Benarkah Segampang Itu Dapat Jodoh Lewat Tinder

Misteri kehidupan selain kesehatan dan rezeki adalah manusia dan jodohnya. Mencari jodoh itu seperti nasib, ada yang mudah, ada juga yang harus menghabiskan bertahun-tahun sampai bertemu yang tepat. Tapi, semua diubah oleh Tinder.

 

Beberapa dekade lalu, biro jodoh menjadi sebuah komoditas yang ramai digunakan oleh mereka yang agak kurang beruntung dalam masalah percintaan di dunia nyata, sehingga memilih memakai biro jodoh untuk dipertemukan dengan si calon pasangan.

 

Di era sekarang, hal ini lebih mudah karena kamu bisa mencari jodohmu sendiri lewat aplikasi bernama Tinder. Biro jodoh online ini gak cuma bikin orang dapet pacar, tapi banyak juga yang sukses melangkah ke pelaminan.

 

Penasaran apakah cari jodoh di Tinder emang semudah itu? Aman gak? Terus berapa persen para pemakainya yang akhirnya sukses melangkah ke pelaminan? Nah, kami telah mengumpulkan fakta-fakta menariknya di bawah ini:

 

  1. Sejarah Tinder

  2. Seberapa Efektif Mencari Jodoh di Tinder

  3. Manfaat & Bahaya Memakai Tinder

 

Baca juga: Cara Dapat Pacar Sampai Menikah di Permainan Sakura Simulator

 

Enaknya cari jodoh di Tinder tuh, kamu bisa pilah-pilih sesuai dengan kriteria. Selain itu, layanannya juga bisa dipakai secara gratis, walau ada paket premium-nya. Bekal kamu cuma kuota, jadi aktifkan Paket Internet Sakti dari Telkomsel, lalu cari jodohmu di sana!

 

 

Sejarah Tinder

 

Tinder pertama kali dikembangkan oleh startup Hatch Labs yang didirikan oleh Sean Rad, Jonathan Badeen, Justin Mateen, Joe Munoz, Dinesh Moorjani, dan Whitney Wolfe. Dari 5 orang ini, lahirlah sebuah aplikasi yang kelak menjadi fenomena global.

 

Hatch Labs adalah sebuah startup yang didanai oleh IAC.Inc, sebuah perusahaan multibisnis yang ikut mendanai proyek Tinder ini. Setelah rilis, Tinder dikelola oleh Match.com, sebuah perusahaan spesialis biro jodoh online milik IAC.Inc.

 

Aplikasi ini memulai debutnya di perangkat iOS pada 12 September 2012 dan langsung bikin heboh, terutama di kalangan mahasiswa. Pada awal 2013, Tinder mencatat total unduhan mencapai 1 juta kali. 

 

Saat itu, aplikasi ini hanya tersedia di iOS. Tapi, pada Juli 2013, setelah mendapat permintaan dari lebih dari 800.000 orang, Tinder akhirnya tersedia untuk pengguna Android. 

 

Di tahun yang sama, Tinder mulai merambah ke pasar internasional, seperti Inggris, Kanada, Australia, dan beberapa negara lainnya, membuat jumlah penggunanya semakin melonjak.

 

Pada 2014, Tinder semakin populer dengan 1 miliar swipe per hari oleh penggunanya. Aplikasi ini terkenal dengan fitur swipe kanan untuk “suka” dan swipe kiri untuk “lewati.” Di tahun yang sama, valuasi Tinder tembus angka 1 miliar dolar AS. 

 

Tinder juga memperkenalkan layanan premium pertama mereka, Tinder Plus, yang menawarkan fitur-fitur eksklusif seperti unlimited likes, Rewind, dan Passport. Meski gratis, pengguna biasa dibatasi jumlah swipe dan likes per harinya. 

 

Pada 2015, Sean Rad, salah satu pendiri sekaligus CEO Tinder, mundur dan digantikan oleh Chris Payne. Di tahun ini pula, Tinder mulai serius mencari pendapatan baru dengan merilis Tinder Plus secara resmi dan menghadirkan fitur Super Likes. 

 

Tinder juga mulai menayangkan iklan, salah satunya bekerja sama dengan Budweiser. Selain itu, Tinder melakukan akuisisi pertamanya terhadap startup pesan foto bernama Tappy, yang diikuti akuisisi Humin, startup asal San Francisco, setahun kemudian.

 

Pada 2016, Tinder merilis pembaruan besar-besaran. Pengguna bisa saling mengirim GIF, mengunggah foto profil langsung dari ponsel, dan menghubungkan akun mereka dengan Instagram serta Spotify. 

 

Fitur baru lainnya adalah Tinder Boost, yang memungkinkan profil pengguna tampil paling atas selama 30 menit untuk meningkatkan peluang mendapatkan match. Hasilnya, pendapatan Tinder naik drastis hingga mencapai 169 juta dolar AS.

 

Tahun 2017, Tinder memperkenalkan Tinder Gold, yang memungkinkan pengguna melihat siapa saja yang sudah menyukai mereka tanpa perlu swipe. Fitur ini terbukti sukses besar dan meningkatkan pendapatan Tinder menjadi 404 juta dolar AS. 

 

Pada 2018, Tinder meluncurkan Tinder U, fitur khusus mahasiswa di AS agar lebih mudah menemukan pasangan sesama mahasiswa. Popularitas Tinder semakin meroket, hingga mencatatkan match ke-30 miliar pada 2019.

 

Pandemi Covid-19 di 2020 justru menjadi momen emas bagi Tinder. Dengan aturan work from home (WFH) yang membatasi interaksi sosial, banyak orang beralih ke aplikasi kencan online, termasuk Tinder. 

 

Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 340 juta kali dan tersedia di 190 negara dalam 40 bahasa. Tinder juga memperkenalkan fitur anti-catfishing untuk mengurangi penipuan identitas, membuat penggunanya merasa lebih aman.

 

Kini, Tinder menjadi salah satu dari banyaknya aplikasi biro jodoh daring yang dimiliki oleh Match.com. Selain Tinder, Match.com merupakan pemilik dari aplikasi pencari jodoh seperti Ok Cupid, Bumble, Hinge, dan lain-lain.

 

Aplikasi ini juga banyak dipakai oleh masyarakat Indonesia, terutama tiga besarnya: Tinder, Bumble dan Ok Cupid.

 

 

Seberapa Efektif Mencari Jodoh di Tinder

 

Cari jodoh di jaman sekarang jadi lebih mudah karena adanya Tinder. Swipe kanan kalau suka, swipe kiri kalau nggak. Gampang banget, kan? Tapi, pertanyaannya, apa Tinder benar-benar bisa bantu kamu ketemu jodoh? Efektif gak?

 

Jawabannya, ya tergantung. Tinder memang buka peluang buat kenal banyak orang, bahkan dari berbagai kota atau negara. Jadi, kalau lingkaran pertemananmu kecil, Tinder bisa jadi solusi buat memperluas pergaulan. 

 

Tapi yang namanya jodoh kan gak melulu datang dari pergaulan. Mereka yang suka bergaul juga tetep aja ada yang kurang beruntung dalam masalah percintaan. Di sini Tinder datang sebagai solusinya.

 

Inget, jangan cuma fokus di foto calon pasangan aja, lihat juga bionya. Karena dari bio itu kamu bisa mengobservasi kira-kira gimana sih karakter dia, apa yang dia suka, dan gimana tipe orangnya.

 

Terus, enaknya juga, kamu bisa memilih pasangan sesuai tujuanmu. Ada yang pakai Tinder buat cari pasangan serius, ada juga yang cuma cari teman ngobrol atau hubungan santai. 

 

Nah, kalau udah match, tinggal gimana kamu bangun komunikasi. Jangan cuma basa-basi, tapi coba ajak ngobrol yang bikin lawan bicara tertarik. Kalau udah klik, bisa deh lanjut ketemu. 

 

Banyak cerita sukses soal Tinder, dari yang cuma coba-coba sampai akhirnya menikah. Tapi, ada juga yang nggak berhasil karena berbagai alasan. Jadi, jangan anggap Tinder kayak mesin ajaib yang langsung kasih jodoh. 

 

Hubungan tetap butuh usaha, kepercayaan, dan waktu buat berkembang. Karena sejatinya, yang namanya cinta itu gak bisa instan.

 

Baca juga: Inspirasi Pantun Romantis Buat Doi di Hari Valentine

 

 

Manfaat & Bahaya Memakai Tinder

 

Apa manfaat memakai Tinder sebagai ajang mencari jodoh? Jelas banyak banget. Salah satunya adalah dengan Tinder, kamu jadi lebih mudah dalam menemukan jodoh yang mungkin selama ini sulit kamu cari di dunia nyata.

 

Kita sebagai manusia kan gak semuanya dianugerahi skill komunikasi yang bagus, sehingga yang namanya mendekati pujaan hati tuh susah buat dilakuin. Salah ngomong dikit, impresi dia ke kita bisa jelek banget.

 

Nah, di sini Tinder hadir sebagai solusi. Karena semua komunikasi dilakukan lewat teks singkat, kamu bisa mempersiapkan mental lebih matang pas ngobrol sama calon pasangan. Hasilnya, mungkin kamu bisa mendaptkan hatinya, cieee.

 

Namun, Tinder gak cuma tentang haru biru dan kasmaran aja, karena ada bahaya yang bisa aja menimpa kamu. Inget film dokumenter Netflix, ‘Tinder Swindler’ yang sempet viral itu?

 

Karakter nyata dalam film tersebut adalah oknum-oknum yang memanfaatkan Tinder untuk melancarkan kejahatan mereka. Di Tinder kamu bisa jadi siapa aja. Kamu bebas memilih persona apa yang ditampilkan, walau aslinya kamu tuh gak kaya gitu.

 

Hal seperti ini yang dimanfaatkan oleh orang-orang jahat untuk nipu dan mengeruk keuntungan dengan cara yang gak terpuji. Jadi, kamu juga kudu hati-hati ketika match sama orang baru.

 

Jangan mudah percaya sama yang baru dikenal. Buat boundaries atau jarak agar proses pendekatan bisa berjalan tanpa paksaan. Kalo emang dia menujukkan tanda-tand red flag yang gak bisa kamu terima, ya tinggalin aja.

 

Tinder bisa membawa kebaikan, tapi juga bisa merugikan.

 

Baca juga: Cerita Cinta Suzy dan Park Bo-Gum di Film Wonderland

 

Buat kamu para pencari jodoh, Telkomsel bisa bikin kamu makin gampang main Tinder dengan Paket Tinder. Kamu bisa top up Tinder Gold langsung pakai pulsa, jadi mudah saja. Pastikan kuotanya juga pakai Paket Internet Sakti dari Telkomsel.

 

 
 
 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim