Kalau dilihat sekilas, League of Legends memang terlihat mirip Mobile Legends atau Dota. Tapi, ada beberapa hal menarik yang membuat game ini begitu diminati.
Masalahnya, game yang satu ini juga dikenal sebagai salah satu game yang sulit dikuasai. Menurut survei terbaru dari Riot Games, 70% pemain baru merasa League of Legends sulit dipahami karena elemen gameplay dan strategi yang kompleks. Tapi kalau kamu suka dengan tantangan, League of Legends jelas game yang layak untuk dicoba.
League of Legends atau yang biasa disingkat LoL merupakan game bergenre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA). Game ini dikembangkan oleh Riot Games. Dalam League of Legends, kamu akan bergabung dengan empat pemain lain untuk membentuk tim dan bertarung melawan tim lawan dalam pertempuran 5v5.
Tujuan game ini simpel. Hancurkan markas musuh yang disebut "Nexus" sebelum mereka menghancurkan milikmu. Tapi meski konsepnya terdengar sederhana, kamu tidak mungkin bisa menang tanpa strategi dan skill di atas rata-rata.
Setiap pemain mengontrol satu "champion" dengan kemampuan unik untuk mengisi peran spesifik dalam sebuah tim. Inilah yang membuat League of Legends begitu menarik sekaligus menantang.
Kalau kamu baru pertama kali main League of Legends, jangan heran kalau awalnya terasa terlalu banyak. Tidak kurang dari 140 champion atau hero League of Legends bisa kamu pilih. Belum lagi kalau bicara soal role dan strategi. Jadi biar kamu tidak salah langkah, simak 9 tips berikut ini.
Jangan terburu-buru terjun ke pertandingan melawan pemain sungguhan. Tutorial adalah tempat terbaik untuk memahami dasar-dasar kontrol dan mekanik game. Setelah itu, kamu bisa mulai bermain di mode Co-op vs AI untuk bereksperimen dengan champion, combo skill, atau item. Jadi, cocok buat belajar farming, last hit minion, dan memahami alur permainan.
League of Legends punya lima role utama: Top Lane, Jungle, Mid Lane, Bot Lane (ADC), dan Support. Sebagai pemula, Support sering direkomendasikan karena membutuhkan kemampuan mekanik paling sedikit dibanding role lain dan lebih fokus pada tim. Dengan memilih satu role, kamu bisa lebih cepat memahami tanggung jawab, item build, serta champion-champion yang cocok.
Kesalahan umum pemain baru adalah mencoba semua champion sekaligus. Dengan lebih dari 140 champion yang tersedia, hal ini justru akan membuatmu bingung. Lebih baik pilih 2-3 champion yang kamu sukai dan pelajari secara mendalam.
Kenali skill, cooldown, damage, hingga combo terbaiknya. Kalau sudah benar-benar nyaman, kamu bisa mulai eksplorasi champion lain secara perlahan.
Satu hal penting yang sering disepelekan pemula adalah last hitting. Padahal, skill mengambil serangan terakhir dari minion untuk dapat gold bisa membuat level champion-mu naik lebih cepat.
Latih di practice tool dengan target realistis, misalnya 6–7 CS per menit. Ingat, farming yang konsisten jauh lebih berguna daripada mengejar kill tapi ketinggalan banyak minion.
Separuh dari kemenangan di League of Legends ada di vision control. Untuk menguasainya, kamu perlu menggunakan ward untuk membuka area gelap peta. Dari sini, kamu bisa menghindari gank dan membuat keputusan yang tepat.
Sebagai pemula, mulailah dengan kebiasaan sederhana. Jangan pelit beli Control Ward. Informasi yang diberikan jauh lebih berharga daripada gold yang kamu keluarkan.
Banyak pemula yang terjebak kill hunting dan lupa tujuan utama game. Kill memang memberi gold dan experience. Tapi mengambil objective seperti Dragon, Baron, atau tower sebenarnya jauh lebih menguntungkan daripada mengejar kill yang berisiko.
Belajarlah kapan harus maju dan kapan harus mundur. Kadang, tidak melakukan apa-apa lebih baik daripada membuat keputusan buruk yang merugikan tim.
League of Legends adalah permainan tim. Jadi komunikasi ini sangat penting. Gunakan ping system untuk memberikan informasi penting tanpa harus mengetik panjang lebar. Ping "missing" ketika lawan di lane-mu menghilang, ping "danger" untuk memperingatkan rekan satu tim, dan ping "on my way" saat akan membantu. Jangan toxic, karena semangat positif tim bisa jadi pembeda antara menang atau kalah.
Setelah kalah, jangan langsung buru-buru queue game baru. Gunakan fitur replay untuk melihat kesalahanmu.
Coba cek apakah kamu farming dengan baik. Atau, apakah positioning saat pertarungan tim sudah tepat? Dari sini, kamu bisa belajar jauh lebih banyak daripada sekadar main terus-terusan tanpa refleksi.
League of Legends memang punya learning curve yang curam, tapi dengan konsistensi dan mental yang tepat, kamu pasti bisa melewatinya. Jangan terlalu fokus pada League of Legends rank atau LP (League Points). Lebih baik kamu fokus meningkatkan skill dan pemahaman game.
Rank akan mengikuti seiring dengan bertumbuhnya kemampuanmu. Ingat, bahkan pro player pun dulu pernah jadi pemula seperti kamu.
Setiap pemain hebat di League of Legends pernah berada di titik yang sama dengan kamu sekarang. Bingung, sering kalah, bahkan kadang frustrasi. Bedanya, mereka terus belajar dan tidak gampang menyerah. Jadi nikmati setiap permainan, pelajari kesalahan, dan jangan lupa bersenang-senang.
Agar bisa main game tanpa lag, pastikan kamu pakai jaringan WiFi IndiHome. Pasang dengan mudah lewat aplikasi MyTelkomsel dan nikmati pengalaman gaming yang stabil dan lancar.
Short Video baru dan seru
Fakta-fakta tentang Demon Slayer: Infinity Castle
Sedang Tayang, Inilah Premis Anime Tougen Anki!
Sering Muncul di Medsos, Ini Arti dari NPC
Nonton One Piece dari Awal, Ada Tipsnya lho!