Apa Itu Sekolah Inklusi? Ini Bedanya dengan Sekolah Biasa!


Apa Itu Sekolah Inklusi Ini Bedanya dengan Sekolah Biasa

Sudah jadi fakta global, anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) cenderung dikesampingkan dari pendidikan. Hal serupa juga ternyata terjadi di Indonesia. Ini sebabnya, sekolah inklusi adalah solusi yang harus hadir untuk mereka. 

 

Sekolah inklusi sebagai wadah pendidikan bagi anak-anak penyandang cacat ataupun disabilitas tertentu, juga harus ditopang dengan pendukung lain. Apa saja fakta seputar sekolah inklusi di Indonesia? Pahami selengkapnya berikut. 

 

 

Mengenal Sekolah Inklusi

 

Secara sederhana, sekolah inklusi adalah tempat belajar yang menyediakan kesempatan mengecap pendidikan bagi semua anak-anak – tanpa terkecuali. Namun secara lebih lengkap, definisi sekolah inklusi telah diatur secara spesifik oleh peraturan pemerintah, antara lain: 

 

  • Peraturan No. 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif 

    Pendidikan atau sekolah inklusi adalah sistem yang memberikan kesempatan bagi semua peserta didik, termasuk anak-anak dengan hambatan dan anak-anak yang memiliki bakat atau talenta khusus, untuk belajar bersama dengan teman sebayanya (Pasal 1).

     

    Lebih jelasnya pada Pasal 3, disebutkan jenis hambatan yang membuat peserta didik berhak mengikuti sekolah inklusi termasuk : tuna netra, tuna rungu, gangguan bicara, disabilitas intelektual, kesulitan belajar, autisme, disabilitas motorik, kecanduan narkoba dan zat adiktif lainnya.

     

  • Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Nasional 2019–2024.

    Pendidikan atau sekolah inklusi adalah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan belajar semua anak, terutama anak-anak yang rentan, terpinggirkan, dan kurang mendapat perhatian, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. 

     

    Definisi ini mengacu pada Konferensi Salamanca tahun 1994 dan Forum Pendidikan Dunia di Dakar tahun 2000.

     

    Pada bab 2 Rencana Induk, ditekankan bahwa sekolah inklusi berbeda dengan pendidikan  khusus, dan lebih selaras dengan konsep pendidikan untuk semua serta peningkatan mutu sekolah.

     

    Juga ditegaskan pada Pasal 3, sekolah inklusi harus bisa menerima semua anak, tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, emosional, bahasa, atau faktor lainnya. Ini mencakup anak-anak penyandang disabilitas, anak berbakat, anak jalanan, anak dari daerah terpencil, serta anak dari kelompok etnis dan bahasa minoritas yang sering terpinggirkan.

 

 

Pentingnya Kehadiran Sekolah Inklusi

 

Dari definisi sekolah inklusi itu sendiri, dapat disimpulkan bahwa kehadirannya sangat penting demi kesempatan pendidikan yang merata bagi anak-anak Indonesia – tanpa terkecuali. Beberapa alasan sekolah inklusi adalah solusi yang dibutuhkan untuk generasi emas antara lain:

 

  • Memberikan anak dengan disabilitas, anak berbakat, maupun anak dari daerah terpencil masih kesulitan mengakses pendidikan yang layak. 

  • Menciptakan perasaan diterima dan mengurangi stigma terhadap anak-anak yang berbeda dan mendorong semua siswa untuk saling menghargai.

  • Mendorong sistem pendidikan yang lebih adil dan berkualitas. Guru, kurikulum, dan fasilitas di sekolah inklusi disesuaikan agar bisa memenuhi kebutuhan semua siswa. 

  • Membuat masyarakat lebih terbuka dan responsif terhadap keberagaman. Dalam jangka panjang, sekolah inklusi juga meningkatkan masyarakat yang lebih toleran, adil, dan siap menerima perbedaan.

 

 

 

Metode Belajar Sekolah Inklusi

 

Mengutip dari Sistem Informasi Kurikulum Nasional 2022 yang merupakan salah satu opsi kurikulum yang masih berlaku, sekolah inklusi di Indonesia menerapkan beberapa model adaptasi kurikulum agar pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak. Berikut ini model-modelnya:

 

  1. Eskalasi / Akselerasi

    Model ini ditujukan untuk anak yang punya kecerdasan atau bakat istimewa, dan mampu belajar lebih cepat dari teman-temannya. Kurikulum dipercepat dan diperluas agar anak bisa menguasai materi lebih dalam waktu lebih singkat.

     

  2. Duplikasi

    Anak dengan hambatan ringan bisa tetap memakai kurikulum umum, sama seperti siswa lainnya. Artinya, mereka tidak perlu banyak penyesuaian karena masih bisa mengikuti pelajaran reguler.

     

  3. Simplifikasi / Modifikasi

    Kurikulum disederhanakan atau diubah sebagian, tanpa menghilangkan inti materi. Penyesuaian bisa dilakukan pada:

    1. Tujuan pembelajaran

    2. Isi atau topik materi

    3. Metode mengajar

    4. Cara penilaian

    Tujuannya agar materi lebih mudah dipahami sesuai kemampuan anak.

     

  4. Substitusi

    Beberapa bagian dari kurikulum diganti dengan kegiatan yang setara nilainya, tapi lebih sesuai dengan kondisi anak.

     

    Contoh: Anak tunanetra tidak perlu menggambar, bisa diganti dengan menyanyi atau membuat patung dari bahan lunak, atau anak tunarungu bisa mengganti pelajaran listening dengan mengarang atau menulis cerita.

     

  5. Omisi

    Jika ada bagian kurikulum yang tidak relevan atau terlalu sulit, bagian tersebut bisa dihilangkan. Sebagai gantinya, dibuat kurikulum khusus yang bersifat individual, berdasarkan hasil identifikasi dan penilaian terhadap kemampuan dan kebutuhan anak.

 

 

Tantangan Sekolah Inklusi di Indonesia

 

Menurut BPS 2024, 17,85% penyandang disabilitas di Indonesia belum pernah sekolah, jauh lebih tinggi dari kelompok non-disabilitas yang hanya 5,04%.

 

Mayoritas penyandang disabilitas hanya tamat SD atau lebih rendah (48,21%), sedangkan pada non-disabilitas hanya 27,84%.

 

Koordinator Pendidikan Inklusif Kemendikbudristek turut menyebut baru 64% anak disabilitas yang bersekolah. Masalah utamanya: biaya, minder, dan sekolah menolak karena tak punya guru pembimbing khusus.

 

Dari 40.164 sekolah formal yang menerima siswa disabilitas, hanya 14,83% punya guru pembimbing khusus. Jumlah SLB juga terbatas, hanya 2.379 sekolah, dengan 41,19% berada di Jawa. Pertumbuhan siswa SLB naik 12%, tapi pertumbuhan guru hanya 3%.

 

 

Faktor Pendukung Suksesnya Sekolah Inklusi

 

Agar impian sekolah inklusi bisa tercapai, maka pemerintah dan masyarakat harus ikut menghapus stigma dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil jadi kunci pendidikan inklusif. Selain itu, teknologi jadi kunci penting untuk mendukung kemudahan anak-anak Indonesia belajar secara inklusif. 

 

Telkomsel sebagai salah satu pendukung infrastruktur negara hadir dengan solusi jaringan internet yang mudah diakses dengan kecepatan andal. 

 

Dapatkan segera layanan IndiHome melalui aplikasi MyTelkomsel. Cek juga paket internet dan add-on lainnya dari IndiHome yang cocok untuk kebutuhan internet kamu!

 

 
 

Short Video baru dan seru

Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim
Telkomsel Telkomsel Instagram

Meninggalkan halaman ini

Anda mengunjungi website telkomsel.com tetapi akan dialihkan ke

Pastikan Anda hanya mengikuti tautan dari sumber yang Anda percayai.