Kenapa fans Liverpool begitu marah sama kepindahan Trent Alexander-Arnold?
Sebelum dimulainya musim 2025/26, Liverpool terpaksa kehilangan salah satu punggawa terbaiknya, Trent Alexander-Arnold (TAA) yang pindah ke Real Madrid. Gak kayak transer biasa, kepindahan ini terasa begitu menyakitkan bagi para fans The Reds.
Kenapa transer TAA meninggalkan luka mendalam bagi para Liverpudlian? Selain itu, ada pula banyak kejanggalan yang membuat kepindahan Trent Alexander-Arnold meninggalkan duri dalam hati para fans? Yuk, kita selidiki!
Baca juga: Deretan Pemain Real Madrid Terbaik Sepanjang Masa
Kiprah Trent Alexander-Arnold di Real Madrid menjadi salah satu transer yang paling ditunggu di musim depan. Jangan sampai gak ngikutin setiap pertandingan Real Madrid, makanya langsung langganan Vidio Platinum via aplikasi MyTelkomsel Basic.
Penasaran kan kenapa kepindahan Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid bisa semenyakitkan ini?
Pindah dengan tarif 0 rupiah dengan sikap yang naif membuat para fans merasa Trent Alexander-Arnold menghkianati Liverpool. Apakah benar kaya gitu? Yuk, kita selidiki 5 fakta kontroversial kepindahan Trent Alexander-Arnold:
Trent Alexander-Arnold akhirnya resmi berseragam Real Madrid. Kabar ini menutup spekulasi panjang tentang masa depannya setelah kontraknya bersama Liverpool berakhir di musim panas 2025.
Yang membuat transfer ini semakin mengejutkan adalah statusnya yang bebas transfer alias tanpa biaya sepeser pun. Real Madrid berhasil mendapatkan jasa salah satu bek kanan terbaik dunia tanpa harus mengeluarkan uang untuk biaya transfer.
Sebuah langkah strategis bagi klub raksasa Spanyol tersebut, sekaligus pukulan telak bagi Liverpool yang kehilangan pemain akademinya tanpa kompensasi. Meski sempat diberitakan akan memperpanjang kontrak di Anfield, negosiasi antara pihak TAA dan manajemen Liverpool tak kunjung menemui kata sepakat.
Ini membuka pintu bagi klub-klub besar lain untuk mendekati sang pemain, dan Madrid menjadi yang paling agresif dan sukses mendapatkan tanda tangannya.
Meski banyak yang menyambut kepindahan TAA ke Real Madrid dengan antusias, tidak sedikit pula yang menilai keputusan sang pemain terlalu naif. Sikap ini
Trent dikenal sebagai pemain yang sangat mencintai Liverpool, dan keputusannya untuk hengkang tanpa biaya dinilai tidak bijaksana oleh sebagian kalangan.
Sebagian fans dan pengamat menganggap bahwa TAA terlalu percaya pada proses negosiasi dengan manajemen Liverpool, sehingga ia tidak mengambil keputusan lebih awal untuk memperpanjang kontrak atau memastikan kompensasi bagi klub lamanya.
Ia dianggap kurang strategis dalam menjaga aset karier dan relasi emosional dengan klub yang membesarkannya. Namun, dari sisi lain, banyak juga yang melihat bahwa Trent ingin mengambil tantangan baru di level yang lebih tinggi.
Real Madrid adalah klub dengan sejarah besar dan selalu menjadi magnet bagi para pemain top dunia. Dengan status bebas transfer, ia pun bebas menentukan pilihannya.
Baca juga: 5 Perombakan Besar Real Madrid Era Xabi Alonso, Ada Apa?
Perkenalan resmi Trent Alexander-Arnold sebagai pemain baru Real Madrid berlangsung megah di Santiago Bernabeu. Namun, perkenalan resmi ini menjadi sedikit janggal.
Dalam konferensi pers, TAA menyatakan kebanggaannya bisa bergabung dengan klub sebesar Madrid dengan Bahasa Spanyol yang lancar. Begitu lancar hingga fans mempertanyakan kemampuannya ini.
Debat antar fans di sosial media menyatakan jika bisa saja TAA sudah mempelajari Bahasa Spanyol ketika ia masih berseragam Liverpool. Para fans beranggapan jika TAA sudah ‘bersiap’ pindah, walau masih membela Liverpool.
Fakta ini membuat hati para fans terasa sakit, karena status Trent Alexander-Arnold sebagai putra daerah Liverpool yang akhirnya malah pindah dengan cara yang sedikit menyakitkan.
Kepindahan TAA jelas menimbulkan gelombang reaksi dari fanbase Liverpool. Media sosial langsung dibanjiri komentar bernada kecewa, marah, hingga sedih. Tidak sedikit pula yang merasa dikhianati oleh keputusan TAA yang dianggap pergi tanpa memberikan keuntungan finansial bagi klub.
Namun, ada juga kelompok fans yang membela keputusan sang pemain. Mereka menganggap bahwa ini adalah kegagalan dari manajemen klub yang tidak sigap memperpanjang kontrak pemain penting seperti TAA.
Dalam pandangan mereka, tidak adil menyalahkan TAA sepenuhnya. Beberapa mantan pemain Liverpool juga turut angkat suara. Ada yang menyayangkan kepergiannya, tapi juga ada yang memberikan dukungan dan mendoakan kesuksesan kariernya di Spanyol.
Perdebatan ini menunjukkan betapa besar pengaruh TAA dalam skuad dan hati fans Liverpool.
Trent Alexander-Arnold bukan sekadar pemain biasa. Ia adalah produk akademi Liverpool, lahir dan besar di kota tersebut, serta sudah menjadi bagian dari klub sejak kecil.
Kepindahannya mengingatkan publik pada nama-nama besar lain yang juga pernah mengambil keputusan serupa. Gerrard, Carragher, dan Fowler adalah contoh pemain-pemain ikonik yang memilih bertahan sepanjang karier mereka di Liverpool.
TAA pun sempat dianggap akan mengikuti jejak tersebut. Namun kenyataannya berbeda. Ia menjadi simbol pergeseran zaman, di mana loyalitas kerap kali kalah oleh ambisi dan kebutuhan karier.
Meski demikian, tidak ada yang bisa menyangkal kontribusi besar TAA selama berseragam The Reds. Dari assist magis, gol-gol penting, hingga trofi Liga Champions dan Premier League yang ia bantu raih—semua itu menjadi warisan tak ternilai bagi klub.
Kini, TAA memulai babak baru dalam hidupnya bersama Real Madrid. Meski namanya tak lagi ada di daftar pemain Liverpool, cerita dan emosinya akan tetap hidup di hati banyak fans.
Dan seperti biasa dalam sepak bola, hidup terus berjalan, dan tantangan baru menanti di depan.
Baca juga: 7 Pemain Real Madrid Legendaris, Ada Jagoanmu?
Penasaran kan sama kiprah TAA di musim depan? Makanya langsung berlangganan Vidio Platinum via aplikasi MyTelkomsel Basic buat nonton Real Madrid di Liga Spanyol dan Liga Champions!
Short Video baru dan seru
Hal-Hal yang Perlu Dihindari dalam Lompat Jauh
Pelajari Teknik Panahan Ini Biar Kamu Jago Memanah
Permainan Bulu Tangkis Butuh Perlengkapan Apa Saja, Ya?
17 Negara Tentukan Skuad Piala Dunia 2022