Apakah perusahaan butuh brainware? Jawabannya: tentu! Simak 10 contohnya di sini!
Di era digital seperti sekarang, istilah brainware menjadi salah satu yang banyak disebut, namun belum banyak dari kita yang paham artinya. 10 contoh brainware ini akan lebih membuat kamu mengerti tentang pengaruh besarnya bagi perusahaan.
Perusahaan butuh brainware demi bisa menjalankan sistem operasional komputer dengan baik, lancar, dan tanpa menghabiskan banyak sumber daya. Yuk, kita kulik 10 contoh brainware yang tepat untuk operasional perusahaan.
Baca juga: Benarkah Brainware Adalah Kunci di Balik Semua Teknologi yang Kita Gunakan?
Selain brainware, koneksi internet juga krusial buat kelancaran operasional perusahaan. Telkomsel Orbit bisa jadi solusi modem andalan—cepat, stabil, dan bisa dipakai banyak perangkat.
Dalam dunia IT, brainware merujuk pada mereka yang mengoperasikan, mengelola, dan memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang aktivitas perusahaan. Bagi sebuah perusahaan, brainware merupakan sebuah investasi.
Berikut ini adalah 10 contoh brainware yang umum dan sangat dibutuhkan oleh perusahaan di era digital saat ini:
IT Support adalah garda terdepan dalam menangani masalah teknis sehari-hari yang dihadapi karyawan. Mulai dari jaringan internet bermasalah, komputer yang hang, hingga troubleshooting software, semua menjadi tanggung jawab mereka.
Keberadaan IT Support memastikan pekerjaan tidak tertunda hanya karena masalah teknis. Mereka juga bertugas melakukan instalasi software, pengecekan hardware, dan memberikan edukasi dasar tentang teknologi kepada tim internal.
Seiring pertumbuhan perusahaan, kebutuhan akan jaringan yang cepat dan aman menjadi krusial. Network Administrator bertugas memastikan semua perangkat terkoneksi dengan baik dalam jaringan yang stabil, aman, dan efisien.
Tugasnya mencakup konfigurasi router, switch, firewall, VPN, hingga menangani ancaman siber yang bisa mengganggu konektivitas. Peran ini sangat penting, terutama bagi perusahaan yang mengandalkan sistem cloud atau jaringan lokal yang kompleks.
System Analyst bertugas untuk menjembatani kebutuhan bisnis dengan solusi teknologi. Mereka menganalisis sistem yang sudah ada, mengidentifikasi kebutuhan baru, lalu merancang solusi berbasis IT untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Contohnya, ketika perusahaan ingin otomatisasi sistem penggajian, system analyst akan membantu merancang dan memilih sistem yang sesuai dengan alur kerja dan struktur organisasi.
Software Developer atau programmer adalah otak di balik berbagai aplikasi yang digunakan perusahaan. Mereka merupakan tulang punggung bagi seamless-nya sisi operasional berbasis teknologi di perusahaan.
Mulai dari aplikasi internal untuk absensi, sistem inventori, hingga aplikasi customer-facing seperti website dan mobile app, semua dibuat dan dikembangkan oleh mereka.
Developer yang andal mampu menyesuaikan sistem dengan kebutuhan spesifik perusahaan, meningkatkan daya saing, dan mendorong inovasi digital.
Data kini menjadi aset berharga bagi perusahaan. Namun, data tanpa interpretasi adalah informasi yang tak berguna. Di sinilah peran Data Analyst.
Seorang Data Analyst mengolah, menganalisis, dan menyajikan data agar bisa menjadi dasar pengambilan keputusan.
Misalnya, mereka bisa membantu tim pemasaran memahami tren konsumen atau membantu manajemen menentukan produk mana yang paling menguntungkan.
Database Administrator bertanggung jawab atas pengelolaan dan keamanan sistem basis data perusahaan. Peran mereka sangat krusial demi melancarkan jalannya sebuah perusahaan.
Tugasnya termasuk merancang struktur database, memastikan data tersimpan dengan baik, melakukan backup rutin, dan menjaga agar akses data tidak jatuh ke tangan yang salah.
Dalam era digital yang mengutamakan integritas data, peran DBA sangat penting untuk memastikan informasi perusahaan tetap aman dan tersedia setiap saat.
Perusahaan yang ingin tampil menarik di dunia digital harus memperhatikan pengalaman pengguna (user experience). Di sinilah UI/UX Designer berperan.
Mereka merancang antarmuka (interface) aplikasi atau situs web agar mudah digunakan, intuitif, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan UI/UX yang baik, kepuasan pelanggan meningkat dan tingkat retensi pengguna pun lebih tinggi.
Ancaman siber kini menjadi risiko nyata yang bisa merugikan reputasi dan finansial perusahaan. Maka, Cyber Security Specialist hadir untuk melindungi data dan sistem dari serangan seperti malware, phishing, ransomware, dan lain sebagainya.
Mereka akan melakukan audit sistem, menerapkan sistem enkripsi, mengatur firewall, serta memberikan pelatihan keamanan digital kepada seluruh karyawan.
Project Manager IT bertugas untuk memastikan semua proyek berbasis teknologi berjalan tepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi standar kualitas.
Mereka mengatur tim, membuat timeline, menyusun prioritas, serta menjadi penghubung antara tim IT dan manajemen.
Dengan manajemen proyek yang baik, perusahaan bisa meluncurkan inovasi teknologi secara efisien secara finansial dan terorganisir secara workload.
Di tingkat paling strategis, ada Chief Technology Officer atau CTO. Mereka adalah pengambil keputusan utama terkait arah dan strategi teknologi perusahaan.
Seorang CTO memahami tren teknologi global, memilih teknologi yang tepat untuk investasi, serta memastikan seluruh aspek teknologi mendukung tujuan bisnis jangka panjang.
CTO juga bertanggung jawab membangun tim teknologi yang solid dan inovatif.
Baca juga: 7 Contoh IoT dalam Konsep Teknologi Smart Home
Bagi sebuah perusahaan, koneksi internet juga sama pentingnya seperti brainware. Tanpa koneksi yang mumpuni, banyak pekerjaan yang pasti terganggu, termasuk berjalannya brainware.
Telkomsel Orbit bisa menjadi opsi bagi koneksi perusahaanmu. Koneksinya cepat dan bisa dipakai untuk berbagai perangkat.
Short Video baru dan seru
Fungsi CPU Itu Apa, Sih? Yuk Kenalan Sama Otaknya Komputer!
Bikin Desain Kemasan Produk Kreatif? Kenapa Nggak!
4 Cara Transfer Paket Data Telkomsel, Lewat SMS, Aplikasi & Kode
Jarang Diketahui, Ini Manfaat Minum Kopi Sebelum Olahraga
Internet
15 GB
Internet
25 GB
Internet
15 GB
Internet
25 GB
Internet
50 GB
Internet
100 GB
Internet
45 GB
Internet
90 GB
Internet
125 GB
Internet
175 GB
Internet
300 GB
Internet
20 GB
Internet
280 GB