10 Motif Batik Jogja yang Bikin Kamu Makin Paham Budaya

10 Motif Batik Jogja yang Bikin Kamu Makin Paham Budaya

Kalau kamu lagi jalan-jalan ke Yogyakarta, mustahil rasanya melewatkan yang satu ini: batik Jogja. Tapi tunggu dulu, batik Jogja bukan cuma soal motif kece di kain, tapi juga soal cerita, filosofi, dan sejarah yang menempel di setiap helaian.

 

Mulai dari yang biasa dipakai keluarga keraton, sampai yang sering jadi pilihan busana pernikahan, batik Jogja punya kekayaan makna yang layak banget buat kamu eksplor. Di artikel ini, Telkomsel akan bahas:

 

  1. Motif Kawung

  2. Motif Parang

  3. Motif Ceplok

  4. Motif Truntum

  5. Motif Sido Mukti

  6. Motif Slobog

  7. Motif Pamiluto

  8. Motif Sindur

  9. Motif Parang Kusumo

  10. Motif Nitik

 

Kalo kamu mau ngulik lebih dalam soal batik Jogja lewat tontonan seru? Coba deh nonton dokumenter budaya lewat Vidio dari Telkomsel, lebih hemat kuota, makin kaya wawasan!

 

Biar makin afdol, yuk kenalan sama 10 motif khasnya, bedain jarik Jogja dan Solo, sampai intip harga-harga terbaru batik di Malioboro!

 

Baca Juga: 8+ Pusat Oleh-Oleh Jogja yang Wajib Diserbu! Murah, Unik, Nggak Bikin Kantong Jebol

 

  1. Motif Kawung

    Mirip irisan kolang-kaling, motif ini lambang kekuasaan dan keadilan. Zaman dulu, hanya raja yang boleh pakai. Jadi, kalau kamu pakai Motif Kawung vibes-nya udah pasti sultan.

     

  2. Motif Parang

    Motif diagonal mirip huruf S ini lambang keteguhan dan keberanian. Tapi hati-hati, ini termasuk motif larangan di keraton lho. Jangan asal dipakai di acara formal keluarga raja, bisa-bisa kamu dikira infiltrator!

     

  3. Motif Ceplok

    Batik Ceplok merupakan salah satu motif batik tradisional Indonesia yang menghadirkan keindahan pola geometris yang khas dan bermakna. Buat kamu yang suka keteraturan dan konsistensi, Motif Ceplok cocok banget. 

     

  4. Motif Truntum

    Batik Truntum adalah motif batik tradisional Jawa yang memiliki makna tentang cinta, kasih sayang, dan harapan. Diciptakan oleh permaisuri yang sedang memikat hati raja, motif ini jadi simbol cinta yang tumbuh kembali. 

     

  5. Motif Sido Mukti

    Batik Sido Mukti punya makna kemuliaan dan kebahagiaan lahir batin. Wajib banget dipakai pasangan pengantin. Biar rumah tangga adem, sakinah mawaddah warahmah, nggak banyak drama.

     

  6. Motif Slobog

    Dipakai saat acara pelantikan sampai melayat. Motif ini melambangkan kesabaran dan ketabahan. Kalau kamu lagi quarter life crisis, cocok juga nih buat jadi statement piece.

 

Baca Juga: Serba-Serbi Keraton Yogyakarta Warisan Budaya Sarat Makna

 

 
  1. Motif Pamiluto

    Punya elemen cinta dari Truntum dan keberanian dari Parang, motif ini dipakai buat acara tunangan. Sweet tapi strong, kayak idola kamu yang baru debut tapi langsung trending.

     

  2. Motif Sindur

    Merah putih yang bergelombang, Sindur biasa digunakan ketika mengadakan hajat tertentu seperti pernikahan dan dipakai oleh orang tua saat mengantar anak menikah. Simbol restu yang mengalir seperti ombak atau air mata haru.

     

  3. Motif Parang Kusumo

    Motif ini yang sering dipakai saat tukar cincin. Motif ini mengartikan agar manusia terus mengupayakan perbaikan diri, memperjuangkan kesejahteraan dan membentuk pertalian yang erat di keluarga.

     

  4. Motif Nitik

    Pola kecil-kecil kayak tenunan, motif ini dipengaruhi budaya Gujarat. Filosofinya: keanekaragaman yang harmonis. Batik ini bukti kalau Indonesia itu open-minded dari zaman dulu.

 

 

Merah vs Cokelat: Apa Perbedaan Jarik Jogja dan Solo?

 

Kalau kamu lagi bingung milih jarik buat acara adat atau OOTD vintage-an, penting banget tahu apa perbedaan jarik Jogja dan Solo. Jangan sampe salah kostum dan malah pesan yang ingin kamu sampaikan malah nggak sampe. Perbedaannya:

 

  • Warna latar: Jogja lebih putih terang (suci, kalem); Solo lebih cokelat sogan (hangat, klasik).

  • Arah motif: Parang Jogja ke kiri bawah, Solo ke kanan bawah.

  • Gaya motif: Jogja lebih tegas dan besar, Solo lebih halus dan detail.

 

Jadi, tinggal pilih sesuai suasana hati, mau batik Jogja yang fierce ala Jogja, atau lembut ala Solo?

 

 

Berapa Harga Batik di Malioboro?

 

Kalau kamu tanya berapa harga batik Jogja di malioboro, jawabannya: variatif! Mulai dari Rp50.000-an buat batik cap biasa, sampai Rp500.000 ke atas buat batik tulis yang detailnya wow. 

 

Tips dari artisan lokal: datang pagi biar bisa pilih dengan tenang dan nggak desak-desakan. Oh ya, hati-hati juga ya! Nggak semua yang dijual itu batik Jogja asli. Cek motifnya, sentuh kainnya, dan pastikan kamu beli dari toko terpercaya.

 

Baca Juga: Pasar Beringharjo: Pusatnya Belanja Batik di Yogyakarta

 

Menjelajahi batik Jogja bukan cuma soal belanja atau fashion statement. Ini tentang memahami akar budaya, menghargai tangan-tangan pembatik yang telaten, dan menjaga warisan kita sendiri.

 

Mau eksplorasi batik Jogja lebih dalam? Tonton dokumenter dan konten budaya lewat Vidio dari Telkomsel. Kuota hemat, budaya nempel di hati. Karena mengenakan batik itu keren. Tapi memahami maknanya? Jauh lebih berkelas.

 

Yuk, kenalin batik ke generasi selanjutnya biar budaya kita nggak cuma jadi kenangan, tapi terus hidup dalam gaya dan makna!

 

Kalau kamu punya cerita unik tentang motif batik favoritmu atau pengalaman lucu belanja di Malioboro, share di kolom komentar ya. Karena setiap helai batik, punya cerita. Mungkin cerita selanjutnya datang dari kamu.

 

 
 
 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim
Telkomsel Telkomsel Instagram

Meninggalkan halaman ini

Anda mengunjungi website telkomsel.com tetapi akan dialihkan ke

Pastikan Anda hanya mengikuti tautan dari sumber yang Anda percayai.