Banyak orang mengira Jam Gadang ada di Padang, padahal landmark ini justru jadi jantung Kota Bukittinggi.
Bayangin kamu lagi scrolling TikTok, nemu video drone shot keren dari Jam Gadang, terus di caption-nya ditulis: “Landmark ikonik Padang 😍”. Bentar… Padang?
Kalau kamu sempat ikutan nyangka Jam Gadang itu di Padang, tenang, kamu nggak sendirian. Tapi faktanya? Landmark ini bukan di Padang, tapi di Bukittinggi: kota yang adem, berbukit, dan kaya sejarah. Di artikel ini, kita akan luruskan dan bahas:
Nah, biar kamu bisa cari info tentang Jam Gadang lebih lancar tanpa buffering, jangan lupa pakai aplikasi MyTelkomsel Basic! Dengan pilihan kuota besar dan harga hemat, browsing artikel travel atau streaming virtual tour jadi makin kencang.
Sebelum masuk ke detail, kita kenalan dulu yuk sama ikon bersejarah ini!
Baca Juga: 60 Makanan Khas Indonesia dari Sumatera Sampai Papua
Jam Gadang Berada di Kota Apa? Ini Lokasi Aslinya
Banyak yang mengira landmark legendaris ini berada di Padang, mungkin karena sama-sama di Sumatera Barat. Tapi kenyataannya, Jam Gadang justru jadi ikon kota lain yang lebih sejuk dan kaya cerita. Lebih tepatnya lagi:
-
Alamat: Jalan Istana, Kelurahan Bukit Cangang, Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi.
-
Landmark Sekitar: Dekat Pasar Ateh, Taman Sabai Nan Aluih, dan Ngarai Sianok.
Buat yang pengen jalan-jalan, Jam Gadang jadi titik nol buat eksplorasi wisata kota. Jadi, bukan sekadar foto-foto, tapi juga jadi titik kumpul seru sebelum lanjut ke tempat kuliner, taman, atau belanja cendera mata khas Minang.
Dibangun dari Zaman Belanda, Tapi Masih Relevan di FYP
Di balik kemegahan menara jam ini, tersimpan sejarah panjang yang membuatnya lebih dari sekadar objek wisata. Ia berdiri sejak masa kolonial, menyaksikan perubahan zaman, dan kini tetap eksis. Arsitekturnya unik:
-
Tinggi 26 meter
-
Tiga lantai
-
Puncaknya berbentuk gonjong khas rumah adat Minangkabau
Uniknya, mekanisme jam ini hanya ada dua di dunia: satu di Bukittinggi, satu lagi di Big Ben, London. Kaya lokal, tapi kualitas internasional.
Kenapa Angka 4-nya “IIII” dan Bukan “IV”?
Sekilas terlihat seperti kesalahan cetak, tapi jangan salah sangka. Penulisan angka Romawi “IIII” pada Jam Gadang justru punya cerita dan makna tersendiri. Semua jadi bahan obrolan seru yang bikin mikir, misalnya:
-
Simbol Perlawanan: “IV” bisa terbaca sebagai Inlander Vrij (pribumi merdeka), yang sensitif pada masa kolonial.
-
Gaya Arsitektur Klasik: Banyak menara jam Eropa abad ke-18 juga pakai “IIII” demi simetri visual.
-
Estetika Simetris: “IIII” dianggap lebih enak dilihat karena mengimbangi sisi lainnya yang punya empat karakter (VIII, IX, dll).
Apapun alasannya, ini jadi daya tarik tersendiri buat wisatawan, baik yang pengen paham sejarah maupun sekadar ngulik buat konten.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata Banda Aceh Paling Autentik, Wajib Dikunjungi!
Filosofi & Fungsi: Lebih dari Sekadar Penunjuk Waktu
Jam Gadang mungkin tampak sederhana, hanya jam besar di tengah kota. Tapi bagi masyarakat Bukittinggi, ia lebih dari itu. Filosofi dan fungsi yang dimaksud itu seperti yang ada di bawah ini:
-
Simbol Persatuan masyarakat Minangkabau
-
Titik Pemersatu generasi lama dan muda, apalagi tiap malam minggu selalu ramai
-
Panggung Budaya: Mulai dari festival, pentas seni, sampai pasar malam
Kalau diibaratkan, Jam Gadang itu seperti nenek bijak yang berdiri di tengah kampung, selalu ada dan jadi pusat cerita.
Cara ke Sana Gimana? Simpel Banget, Serius!
Nggak perlu itinerary ribet atau budget jumbo. Jalan-jalan ke Jam Gadang cukup ditempuh dari Padang dalam waktu singkat, dan rute menuju Bukittinggi termasuk yang paling mudah dijangkau di Sumatera Barat. Kamu bisa ke sini dengan cara:
-
Naik mobil pribadi/sewaan ±2–2,5 jam
-
Bisa juga pakai travel atau bus antarkota
Tips dari kita: Pastikan kamu punya paket data yang stabil biar bisa buka maps, cari info kuliner lokal, dan update konten ke Instagram Story tanpa drama sinyal.
Fun Fact + Soft Tips: Jangan Keliru Lagi, ya!
Sering banget kita lihat konten viral yang salah sebut lokasi atau asal-usul landmark. Makanya, penting banget tahu fakta-fakta kecil tapi krusial soal Jam Gadang, biar nggak salah infokan atau salah destinasi saat traveling.
-
Jam Gadang nggak ada di Padang, meski sama-sama di Sumbar.
-
Angka “IIII” itu deliberate, bukan typo.
-
Warga lokal menyebut area sekitar Jam Gadang sebagai "alun-alun Bukittinggi", dan di sinilah semua cerita biasanya dimulai.
Jadi, sebelum share konten tentang Jam Gadang, pastikan kamu udah tahu cerita di baliknya. Karena sejarah yang kecil bisa bikin perspektif kita jauh lebih besar.
Baca Juga: Wisata Medan 2025: 40 Tempat Wajib Kunjungi, Ada yang Gratis!
Gimana, udah siap hunting spot foto keren di Jam Gadang? Jangan sampai kuota habis di tengah jalan. Pakai aja aplikasi MyTelkomsel Basic buat pilih paket internet jagoan kamu!
Kamu sendiri pernah ke Jam Gadang? Atau baru tahu kalau dia sebenarnya di Bukittinggi? Ceritain pengalaman kamu di kolom komentar, atau tag kita kalau kamu share foto lawas (atau wish list trip ke sana). Karena…
“Jam boleh terus berdetak, tapi kenangan di Bukittinggi pasti membekas.”