Kalau kamu pernah dengar istilah “topologi jaringan”, pasti tahu kalau ada beberapa jenis topologi yang biasa dipakai, salah satunya adalah topologi star. Topologi ini cukup populer, apalagi di dunia IT dan jaringan komputer.
Namun, apa sebenarnya topologi star?
Secara garis besar, topologi star adalah bentuk jaringan di mana setiap perangkat terhubung ke satu perangkat pusat, biasanya berupa hub atau switch. Perangkat pusat inilah yang menjadi pengatur lalu lintas data antar perangkat dalam jaringan.
Nah, pada artikel ini, Telkomsel bakal kupas tuntas soal topologi star, mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, sampai kelebihan dan juga kekurangannya. Jadi, buat kamu yang lagi belajar jaringan atau sekedar kepo, yuk baca sampai habis!
Anyway, kalau mau browsing informasi lainnya seputar dunia IT, cobain pakai Kuota Ketengan dari Telkomsel aja! Dengan paket ini, kamu bisa internetan sebanyak 0,5GB selama satu hari full hanya dengan Rp4.500!
Biar nggak makin penasaran, langsung aja kita simak di bawah ini serba-serbi topologi star mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, sampai kelebihan dan juga kekurangannya~
Baca Juga: Server: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya
Apa itu Topologi Star?
Topologi star atau topologi bintang adalah jenis konfigurasi jaringan di mana setiap komputer atau perangkat (node) terhubung ke satu perangkat pusat seperti Hub atau Switch.
Sesuai dengan namanya, struktur jaringan ini membentuk pola menyerupai bintang, dengan perangkat pusat sebagai inti penghubung. Perangkat pusat ini berperan sebagai server, sementara perangkat lain berfungsi sebagai klien.
Topologi star termasuk mudah diinstalasi dan banyak digunakan di berbagai institusi seperti rumah sakit, bank, sekolah, hingga bandara. Namun, jaringan ini sangat bergantung pada perangkat pusat, karena jika perangkat tersebut bermasalah, maka seluruh proses komunikasi dalam jaringan pun akan terganggu.
Fungsi Topologi Star
Apa saja fungsi topologi star? Yuk simak selengkapnya di bawah ini:
Manajemen Data Terpusat
Dalam topologi star, perangkat pusat seperti hub atau switch berperan penting dalam mengatur arus data. Perangkat ini memastikan setiap data yang dikirim akan sampai ke tujuan yang tepat, sehingga lalu lintas jaringan menjadi lebih tertata dan efisien.
Deteksi dan Penanganan Gangguan
Salah satu keunggulan topologi star adalah kemampuannya dalam menangani gangguan. Jika satu perangkat mengalami kerusakan, perangkat lain tetap bisa berfungsi normal.
Pengiriman Sinyal Data
Fungsi dasar dari topologi star adalah menyalurkan sinyal dari satu perangkat ke perangkat lainnya melalui titik pusat. Mekanisme ini memungkinkan pertukaran data antar perangkat berjalan lancar dalam satu jaringan yang terstruktur.
Baca Juga: Mengenal Topologi Jaringan: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya
Cara Kerja Topologi Star
Setelah mengetahui pengertian dan juga fungsi topologi star, berikut adalah cara kerjanya:
-
Proses Pengiriman Data
Saat sebuah perangkat mengirimkan data, informasi tersebut terlebih dahulu melewati hub atau switch. Perangkat pusat ini kemudian meneruskan data ke perangkat tujuan.
-
Pengelolaan Jaringan
Hub atau switch memiliki peran penting dalam memantau dan mengatur komunikasi antar perangkat. Khususnya pada switch, perangkat ini mampu menyimpan alamat MAC, sehingga proses pengiriman data menjadi lebih akurat.
-
Identifikasi Gangguan
Topologi star memungkinkan perangkat pusat untuk mendeteksi jika ada gangguan pada kabel atau perangkat tertentu. Ketika terjadi masalah, hub atau switch dapat mengisolasi perangkat yang bermasalah agar tidak mengganggu keseluruhan jaringan.
-
Penambahan Perangkat
Jika ingin menambahkan perangkat baru ke dalam jaringan, cukup sambungkan perangkat tersebut ke hub atau switch dengan kabel. Sistem jaringan akan langsung mengenali perangkat baru tanpa perlu konfigurasi yang kompleks.
Kelebihan dan Kekurangan Topologi Star
Apa saja kelebihan dan juga kekurangan dari topologi star? Yuk simak selengkapnya di bawah ini:
Kelebihan Topologi Star
Mudah dalam Identifikasi Masalah
Jika terjadi gangguan pada salah satu perangkat atau kabel, hanya perangkat tersebut yang terpengaruh. Hal ini memudahkan proses troubleshooting tanpa mengganggu koneksi lainnya.
Instalasi dan Pengelolaan Sederhana
Pemasangan kabel dan pengaturan jaringan tergolong mudah karena semua perangkat terhubung ke satu titik pusat.
Performa Stabil
Karena setiap perangkat memiliki jalur sendiri ke hub atau switch, lalu lintas data tidak saling bertabrakan, sehingga performa jaringan tetap stabil.
Mendukung Perluasan Jaringan
Menambahkan perangkat baru ke jaringan cukup dengan menghubungkannya ke hub atau switch tanpa mempengaruhi sistem yang sudah ada.
Kekurangan Topologi Star
Ketergantungan pada Perangkat Pusat
Jika hub atau switch mengalami kerusakan, seluruh jaringan akan terganggu karena semua koneksi bergantung pada perangkat ini.
Biaya Lebih Tinggi
Dibandingkan topologi lain seperti bus, penggunaan kabel lebih banyak dan membutuhkan perangkat tambahan seperti hub atau switch, yang membuat biayanya lebih tinggi.
Kepadatan Trafik di Pusat
Semua data harus melewati perangkat pusat, sehingga bisa terjadi penumpukan data atau bottleneck jika tidak dikelola dengan baik, terutama pada jaringan dengan lalu lintas tinggi.
Baca Juga: Jaringan Komputer: Pengertian, Manfaat & Jenisnya
Itu dia serba-serbi topologi star untuk kamu simak. Jangan lupa, kalau mau browsing seputar informasi IT lainnya, pastikan selalu pakai kuota dari Telkomsel agar jaringan tetap aman dan lancar. Yuk cek paketnya sekarang di MyTelkomsel!