
Bagi pengguna listrik prabayar pasti pernah bertanya-tanya, berapa kWH listrik yang didapatkan setiap mengisi token. Salah satunya, jika nominal token listrik 100 ribu berapa kwh yang akan didapatkan.
Untuk mendapatkan perinciannya dengan jelas, kamu bisa simak artikel ini ya! Ada poin apa saja yang akan diulas, berikut ini kisi-kisinya:
Mengisi token juga bisa kamu lakukan melalui LinkAja lho! Praktis dari satu aplikasi bisa untuk bayar berbagai tagihan bulanan hingga bayar belanja online. Semua transaksi juga tercatat jadi kamu lebih memanajemen keuangan deh!
Buruan deh install LinkAja dan isi saldo kamu dari berbagai bank di Indonesia maupun kasir minimarket. Lalu simak isi artikel ini yang akan menjelaskan tentang nominal token listrik 100 ribu berapa kwh yang akan didapatkan.
Baca Juga: Ingin Beli Motor Listrik Subsidi? Yuk, Intip Infonya!
Tarif Dasar Listrik Rumah Tangga Tahun 2024
Tarif dasar listrik (TDL) rumah tangga di Indonesia pada tahun 2024 masih tetap mengikuti Golongan dan Daya yang telah ditetapkan sebelumnya. TDL ini berlaku mulai 1 April 2024 hingga 30 Juni 2024:
Berikut rincian tarif dasar listrik rumah tangga Golongan R1, R2, dan R3:
Golongan R1 (Rumah Tangga)
-
Daya 900 VA - 450 VA : Rp 1.352,00 per kWh
-
Daya 1300 VA - 2200 VA: Rp 1.444,70 per kWh
Golongan R2 (Rumah Tangga)
-
Daya 3.500 VA - 5.500 VA: Rp 1.699,53 per kWh
Golongan R3 (Rumah Tangga)
-
Daya 6.600 VA ke atas: Rp 1.699,53 per kWh
Cara Hitung Penggunaan Listrik
Penggunaan listrik di rumah tangga dihitung dalam satuan kWh (kilo Watt hour). Mengetahui berapa banyak kWh yang kamu gunakan dapat membantumu mengontrol pengeluaran listrik dan menggunakan energi dengan lebih bijak.
Berikut cara menghitung penggunaan kWh:
Rumus:
kWh = (Watt x Jam) / 1.000
Penjelasan:
-
Watt: Daya listrik alat elektronik yang tertera pada label atau buku panduan. Satuannya Watt (W).
-
Jam: Lama waktu alat elektronik digunakan. Satuannya jam (jam).
-
kWh: Konsumsi energi listrik dalam satuan kilo Watt hour (kWh).
Contoh:
-
Lampu 40 Watt dinyalakan selama 3 jam.
Maka perhitungannya sebagai berikut : (40 Watt x 3 jam) / 1.000 = 0,12 kWh
Dari situ maka kamu bisa mendapatkan informasi berapa biaya yang dikeluarkan untuk menghidupkan lampu 40 Watt selama 3 jam. Dalam kasus ini, rumah tangga dengan daya 900 VA yaitu biayanya Rp 1.352,00 per kWh
Maka didapat hasil perhitungan berikut: 0,12 kWh x Rp 1.352,00 per kWh = Rp 162,24
Baca Juga: 3 Cara Isi Token Listrik yang Mudah dari HP
Token Listrik 100 Ribu Dapat Berapa kWh?
Jumlah kWh yang diperoleh dari token listrik Rp 100 ribu tergantung pada tarif dasar listrik (TDL) dan daya listrik rumah. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tarif dasar listrik rumah tangga ada tiga golongan yaitu R1, R2, dan R3:
TDL untuk rumah tangga daya 450 VA - 900 VA adalah Rp 1.352,00 per kWh, dan untuk daya 3.500 VA - 5.500 VA adalah Rp 1.699,53 per kWh. Sedangkan daya 1300 VA - 2200 VA adalah Rp 1.444,70 per kWh
Setelah itu barulah kamu bisa menghitung token listrik 100 ribu berapa kwh. Berikut caranya menggunakan rumus:
kWh = Token Listrik / TDL
Dalam kasus ini, token listrik adalah Rp 100.000.
Maka rumah tangga dengan daya 900 VA (TDL Rp 1.352,00 per kWh) memiliki perhitungan Rp 100.000 : Rp 1.352,00 per kWh = 73,91 kWh
Sehingga, jika kamu mengisi token listrik 100 ribu maka akan mendapatkan 73,91 kWh.
Sedangkan jika beli token listrik 100 ribu dapat berapa kwh daya 1300? Yuk simak cara menghitungnya yang masih menggunakan rumus sama.
TDL untuk rumah tangga daya 1.300 VA di Indonesia pada tahun 2024 adalah Rp 1.444,70 per kWh. Sehingga perhitungannya adalah Rp 100.000 : Rp 1.444,70 per kWh = 69,21 kWh
Token Listrik 100 Ribu Habis Berapa Lama?
Untuk mengetahui berapa lama token listrik Rp 100 ribu akan habis, kamu perlu mengetahui rata-rata konsumsi listrik per hari di rumah. Sebab jenis dan jumlah peralatan elektronik tiap rumah berbeda-beda meski dayanya sama.
Berikut cara menghitung token listrik 100 ribu berapa hari:
-
Mengetahui Rata-rata Konsumsi Listrik Per Hari
Cara paling mudah adalah dengan melihat tagihan listrik bulan lalu. Lalu bagi total kWh yang tertera di tagihan listrik dengan jumlah hari dalam sebulan.
Contoh:
Jika tagihan listrik bulan lalu menunjukkan penggunaan 200 kWh dan bulan tersebut memiliki 30 hari, maka rata-rata konsumsi listrik per hari adalah:
Rata-rata konsumsi per hari = 200 kWh / 30 hari = 6,67 kWh/hari.
-
Menghitung Lama Token Listrik 100 Ribu Habis
Gunakan rumus ini: Lama Token Habis = kWh Token / Rata-rata Konsumsi per Hari
Dalam kasus ini, kWh Token adalah 69,21 kWh (asumsi daya 1.300 VA) dan rata-rata konsumsi per hari diasumsikan 6,67 kWh/hari.
Perhitungan: Lama Token Habis = 69,21 kWh / 6,67 kWh/hari = 10,35 hari
Sedangkan untuk rumah tangga daya 900 VA maka perhitungannya sebagai berikut:
-
kWh Token = Rp 100.000 / Rp 1.352,00 per kWh = 73,91 kWh
-
Misalkan rata-rata konsumsi listrik per hari di rumahmu adalah 5 kWh/hari.
-
Lama Token Habis = 73,91 kWh / 5 kWh/hari = 14,78 hari
-
Baca Juga: Tambah Daya PLN: Biayanya & Cara Bayar Via PPOB
Demikianlah contoh menghitung konsumsi listrik dan berapa biaya yang dibutuhkan. Perlu diingat, lama token habis dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor. Setidaknya kamu mengetahui bagaimana cara menghitungnya.
Jika masih bingung, kamu dapat memantau konsumsi listrik secara real-time menggunakan kWh meter atau aplikasi PLN Mobile. Jadi pastikan kamu selalu memiliki kuota internet dari Telkomsel.
Isi pulsa dan beli paket internet sesuai kebutuhanmu di MyTelkomsel ya! Apalagi kamu akan mendapatkan Telkomsel Poin dari setiap transaksi yang dilakukan di sana. Kumpulkan lalu tukarkan dengan berbagai penawaran menarik!