Apakah Indonesia dipastikan tersingkir jika kalah dalam pertandingan melawan Cina?
Pertandingan Indonesia vs Cina pada 5 Juni mendatang akan menjadi partai paling penting untuk Timnas Indonesia. Nasib Garuda akan ditentukan oleh laga ini. Jika kalah di depan publik sendiri, Timnas mungkin dipastikan mengubur mimpi tampil di Piala Dunia.
Mengapa Indonesia bisa tidak lolos jika kalah? Apa jadinya jika berhasil menang? Simak prediksi pertandingannya di bawah ini!
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026
Dukung Timnas tanpa perlu ke stadion, cukup siapkan cemilan dan minuman dingin favoritmu di rumah. Saksikan pertandingan Indonesia vs Cina pada 5 Juni mendatang dengan berlangganan Vision+ via aplikasi MyTelkomsel Basic.
Yuk, kita simak prediksi pertandingan Indonesia vs Cina!
Prediksi Indonesia vs Cina
Timnas harus fokus menatap laga krusial melawan Cina pada lanjutan babak ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Euforia kemenangan melawan Bahrain menjadi momen manis, namun jika kalah lawan Cina, momentum Indonesia menuju Piala Dunia bisa berakhir tragis.
Indonesia sendiri berhasil dikalahkan oleh Cina pada pertandingan pertama di Qingdao Youth Stadium, pada 15 Oktober lalu. Walau datang dengan momentum bagus, namun Timnas gagal meraih poin sama sekali.
Laga ini juga menjadi keretakan awal antara mantan pelatih Shin Tae Yong dan PSSI, hingga akhirnya posisinya diganti oleh Patrick Kluivert yang akan memimpin Indonesia pada pertandingan melawan Cina di GBK.
Jika dilihat dari momentum dan kondisi moral kedua tim, Indonesia jelas punya wajah yang lebih cerah. Walau dilibas Australia 5-1, namun Indonesia berhasil bounce back dan membalas dendam ke Bahrain dengan skor tipis 1-0 lewat gol Ole Romeny.
Cina sendiri kembali kalah di dua pertandingan terakhir melawan Australia dan Arab Saudi. Makanya, lawatan ke Indonesia pasti menjadi ajang kebangkitan Tim Naga untuk memperbaiki posisi, serta mencuri peluang lolos ke babak selanjutnya sebagai peringkat 3-4.
Indonesia diprediksi langsung tampil tancap gas sejak menit awal. Apalagi, pada pertandingan pertama di Cina, Indonesia jelas lebih mendominasi, walau harus kalah lewat dua gol kecolongan yang menjadi pukulan telak para skuad Garuda saat itu.
Garuda selalu identik sebagai tim yang bisa menciptakan momen di menit awal. Jika berhasil mencuri gol di 20 menit pertama, Indonesia dipastikan tampil lebih rileks. Apalagi ada sorakan dan dukungan puluhan ribu pentonton yang hadir di GBK.
Sebaliknya, Indonesia harus waspada dengan tusukan Cina yang terbukti berhasil membobol gawang Marten Paaes dua kali. Agresifitas Cina dalam menguasai ruang sempit juga membawa mereka mengalahkan Bahrain di laga tandang.
Jadi, skuad Patrick Kluivert harus tetap waspada, karena Cina bukanlah lawan yang mudah.
Apa Jadinya Jika Indonesia Kalah
Indonesia akan menjalani laga super krusial melawan Cina di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan yang bakal digelar 5 Juni 2025 nanti bukan sekadar formalitas—ini adalah penentuan nasib Garuda.
Sebab, jika Indonesia kalah, jalan menuju putaran keempat bisa jadi pupus di depan mata. Saat ini, posisi Indonesia di klasemen grup masih cukup rentan. Dengan 9 poin dari delapan pertandingan, anak asuh Patrick Kluivert memang belum sepenuhnya aman.
Sementara itu, Cina yang berada di bawahnya punya 7 poin—artinya jika Indonesia tumbang, posisi Garuda bisa langsung digusur. Selisihnya tipis dan terlalu riskan untuk disepelekan.
Skenario makin rumit kalau Arab Saudi dan Bahrain ikut-ikutan menang. Arab Saudi yang saat ini berada di atas Indonesia bisa semakin menjauh jika mereka sukses mengamankan tiga poin di laga berikut.
Bahrain juga tak bisa dipandang remeh. Dengan poin yang hampir menyamai Indonesia, satu kemenangan saja sudah cukup untuk menyalip dan memperparah posisi Garuda.
Kondisi ini menjadikan laga kontra Cina sebagai final sebelum final. Jika Indonesia tak mampu mencuri poin, maka laga terakhir melawan Jepang (yang notabene raksasa Asia) akan terasa makin berat—bukan hanya secara teknis, tapi juga secara mental.
Sebab bukan tak mungkin, Jepang datang ke laga itu dengan status sudah lolos dan tetap tampil maksimal, sementara Indonesia tertekan oleh situasi “harus menang”.
Jadi, bisa dibilang, nasib Indonesia kini ada di dua kaki: kaki sendiri, dan kaki tim lain.
Kemenangan adalah harga mati melawan Cina, tapi jika hasilnya negatif, Indonesia hanya bisa berharap bahwa Arab Saudi dan Bahrain juga tergelincir. Dan itu bukan skenario yang enak untuk ditunggu-tunggu.
Kalau ditanya, “Apa jadinya kalau kalah lawan Cina?” Jawabannya simpel: peluang Indonesia melaju bakal sangat, sangat tipis. Kualifikasi tak mengenal belas kasih—dan Garuda harus membuktikan bahwa mereka pantas berada di level selanjutnya.
Satu kesalahan, dan mimpi menuju Piala Dunia bisa buyar seketika.
Baca juga: Catat Jadwal Timnas Indonesia di Maret & Juni 2025!
Berita Terbaru Seputar Timnas Indonesia
Pelatih Patrick Kluivert, yang baru saja tiba di Jakarta bersama asistennya Alex Pastoor dan Denny Landzaat, langsung memfokuskan tim pada persiapan menghadapi dua lawan berat: China dan Jepang.
Rangkaian latihan intensif akan dimulai pada 26 Mei 2025 di Bali, tempat pemusatan latihan yang dipilih untuk menggembleng skuad Garuda secara fisik dan taktik sebelum bertolak ke pertandingan resmi.
Suasana optimisme menyelimuti persiapan ini, terutama karena dukungan luar biasa dari suporter. Terbukti, untuk laga kandang melawan China yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 5 Juni 2025, antusiasme publik sangat tinggi. Dalam waktu 5,5 jam, 80 persen dari total 70 ribu tiket telah habis terjual.
Sisa 20 persen tiket dijadwalkan akan mulai tersedia kembali pada 19 Mei, memberi kesempatan bagi lebih banyak fans untuk menyaksikan langsung perjuangan skuad Merah Putih di rumah sendiri.
Dari sisi lawan, Timnas China justru sedang dihantam badai cedera. Salah satu pemain kunci mereka, Jiang Shenlong, dipastikan mengalami cedera perut serius dan kemungkinan besar akan absen pada pertandingan kontra Indonesia.
Di pihak Timnas, kiper Maarten Paes dipastikan akan absen melawan Cina karena akumulasi kartu kuning. Sementara itu, Emil Audero diragukan kedatangannya karena harus membela klubnya, Palermo dalam upaya lolos ke Serie A musim depan.
Selain itu, bek jangkung yang telah lama absen dari Timnas, Elkan Baggott juga dikabarkan akan dipanggil. Saat ini, Elkan sudah hadir di Bali, membuat spekulasi ini semakin dianggap sebuah kenyataan.
Selain itu, bek andalan Timnas yang bermain di Liga Thailand, Asnawi Mangkualam juga telah hadir di Bali, berbarengan dengan Marselino Ferdinan. Apakah mereka semua akan masuk dalam Garuda Calling? Kita nantikan perkembangan selanjutnya.
Baca juga: Kenapa Timnas Indonesia Belum Pernah Menjuarai Piala AFF?
Its okay kalo kamu gak bisa ke stadion. Saksikan pertandingan Indonesia vs China pada 5 Juni mendatang dengan berlangganan Vision+ via aplikasi MyTelkomsel Basic.
Rasakan semangat pertandingan dan jadi bagian dari perjuangan skuad Garuda langsung dari layar kaca—karena dukunganmu, sekecil apa pun, bisa jadi energi besar bagi Timnas Indonesia.