
Supply chain adalah jantung dari suksesnya banyak bisnis. Tapi, apa sih sebenarnya supply chain itu?
Tak hanya itu, bagaimana supply chain management bisa memberikan manfaat bagi perusahaan? Yuk kita pelajari definisi, manfaat, dan contoh dari supply chain management.
Sebagai business owner, memang perlu untuk memahami dengan baik manfaat supply chain management. Selain itu juga pengetahuan tentang bisnis dan manajemen dengan lebih detail.
Untuk menguasainya, kamu bisa mengikuti kelas manajemen di Kuncie lho! Yuk unduh Kuncie di Google Play Store dan temukan berbagai ilmu, tips, inspirasi hingga kesempatan kolaborasi langsung dari ahlinya!
Sekarang yuk pelajari apa itu supply chain dan perbedaanya dengan supply chain management!
Baca Juga: Manajemen Operasional: Pengertian, Fungsi, dan Contoh
Pengertian Supply Chain
Supply chain adalah serangkaian langkah dan proses yang melibatkan produksi, distribusi, penyimpanan, dan pengiriman produk dari produsen ke konsumen.
Sehingga supply chain melibatkan semua hal dari pengadaan bahan baku hingga penyelesaian produk akhir. Sesuai namanya yaitu membentuk “chain” atau rantai produksi hingga distribusi.
Pengertian Supply Chain Management
Setelah mengetahui pengertian supply chain maka kamu tidak akan terlalu bingung apa itu supply chain management. Perbedaannya adalah di besar cakupannya yaitu memanajemen jaringan pemasok.
Supply chain management adalah pengelolaan dan pengawasan keseluruhan supply chain. Ini mencakup perencanaan, pengimplementasian, dan pengawasan segala aktivitas yang terlibat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efisien.
Manfaat Supply Chain Management
Supply chain management dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan, antara lain:
Efisiensi Operasional
Supply chain management membantu mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dalam semua tahap produksi dan distribusi.
Responsibilitas Terhadap Pelanggan
Dengan manajemen yang baik, perusahaan dapat merespons kebutuhan pelanggan lebih cepat dan lebih akurat.
Optimalisasi Persediaan
Menghindari kelebihan persediaan atau kekurangan stok, membantu perusahaan menjaga keseimbangan yang tepat.
Inovasi Produk
Supply chain yang baik memberikan peluang untuk inovasi produk, membuka pintu untuk pengenbangan produk yang lebih baik.
Baca Juga: Pentingnya Manajemen Risiko Dalam Membangun Usaha
Cakupan Supply Chain Management
Supply chain management mencakup sejumlah elemen yang saling terkait dan saling mendukung. Berikut beberapa komponen utama yang mencakup supply chain management:
Perencanaan
-
Perencanaan permintaan
Memprediksi kebutuhan pelanggan dan permintaan pasar untuk merencanakan produksi dan persediaan dengan tepat.
-
Perencanaan sumber daya
Merencanakan penggunaan sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas produksi.
Pengadaan
-
Seleksi pemasok
Memilih pemasok yang dapat menyediakan bahan baku berkualitas dengan harga yang kompetitif.
-
Negosiasi kontrak
Membuat perjanjian kontrak dengan pemasok untuk memastikan ketersediaan bahan baku dalam jangka waktu yang diinginkan.
Produksi
-
Manajemen produksi
Mengelola proses produksi untuk memastikan efisiensi, kualitas, dan kepatuhan terhadap jadwal produksi.
-
Kontrol kualitas
Memantau dan memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Distribusi
-
Manajemen persediaan
Mengelola persediaan barang jadi untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok.
-
Pengelolaan gudang
Menangani penyimpanan, pengepakan, dan pengiriman produk.
Transportasi
-
Logistik pengiriman
Mengatur transportasi barang dari produsen ke distributor, dan dari distributor ke konsumen.
-
Optimalisasi rute
Memilih rute pengiriman terbaik untuk mengurangi biaya dan waktu pengiriman.
Manajemen Informasi
-
Teknologi informasi
Menggunakan sistem informasi dan teknologi untuk memantau, mengukur, dan mengelola seluruh rantai pasok.
-
Keterbukaan informasi
Berbagi informasi dengan mitra bisnis, termasuk pemasok dan distributor, untuk meningkatkan kolaborasi dan responsibilitas.
Kolaborasi dan Hubungan dengan Pemasok
-
Kemitraan dengan pemasok
Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok untuk meningkatkan kerjasama dan keandalan pasokan.
-
Evaluasi kinerja pemasok
Memantau dan mengevaluasi kinerja pemasok untuk memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas dan waktu pengiriman.
Manajemen Risiko
-
Identifikasi risiko
Mengidentifikasi potensi risiko dalam rantai pasok, seperti gangguan pasokan atau perubahan harga.
-
Strategi pengelolaan risiko
Mengembangkan strategi untuk mengelola dan mengurangi dampak risiko yang mungkin terjadi.
Contoh Supply Chain Management
Dari penjelasan di atas mungkin kamu belum sepenuhnya paham. Telkomsel akan memberikan beberapa contoh supply chain management dalam beberapa industri, yaitu sebagai berikut:
Industri Makanan
Dari petani yang menyediakan bahan baku hingga produsen yang mengolahnya, kemudian distributor mengirimkannya ke toko-toko.
Industri Otomotif
Mulai dari pabrik pembuatan suku cadang, perakitan mobil, hingga distribusi dan penjualan di dealer.
E-Commerce
Dari proses pembelian online, pengolahan pesanan, hingga pengiriman barang ke pintu pelanggan.
Baca Juga: Manajemen Pemasaran: Pengertian dan Fungsinya
Setelah menyimak penjelasan di atas maka kamu jadi tahu kan mengapa supply chain management adalah kunci keberhasilan operasional bisnis. Jadi penting banget untuk memahami definisi, manfaat, dan contohnya.
Manajemen tidak hanya diperlukan di supply chain tapi juga jaringan telekomunikasi dalam perusahaan. Yuk manfaatkan layanan Telkom Enterprise untuk menunjang bisnis kamu!