Sinopsis Last Samurai Standing: Squid Game di Era Samurai?


last samurai standing

Last Samurai Standing, battle royale para samurai demi mendapatkan hadiah 100 miliar yen. 

 

Pasti udah familiar banget kan dengan film atau series yang menceritakan tentang kompetisi mematikan ala battle seperti Squid Game? Tapi gimana kalau konsep itu dibawa ke Jepang era Meiji? Itulah daya tarik Last Samurai Standing, sebuah series brutal, emosional, dan penuh aksi yang sedang tayang di Netflix. 

 

Sejak rilis, Last Samurai Standing langsung mencuri perhatian karena menawarkan sesuatu yang segar: cerita sejarah yang digabung dengan survival game intens ala era modern. 

 

Ditambah lagi, skala aksinya luar biasa besar, mulai dari pertarungan massal, duel samurai, sampai perjalanan penuh jebakan dari Kyoto ke Tokyo.

 

Penasaran dengan sinopsis Last Samurai Standing, siapa saja pemerannya, dan fakta-fakta unik di balik produksinya? Yuk masuk ke dunia samurai terakhir yang berjuang bukan untuk kehormatan, tapi untuk bertahan hidup! 

 

 

Last Samurai Standing merupakan series original Netflix. Agar bisa menyaksikan keseruan para samurai demi memperebutkan uang 100 miliar yen, pastikan sudah berlangganan paket Netflix lewat MyTelkomsel Basic, ya! 

 

Baca Juga: Netflix Mercy for None: Sinopsis & Alasan Punya Rating 18+

 

Sinopsis Last Samurai Standing

Last Samurai Standing berlatar tahun 1878 di era Meiji, tepat satu dekade setelah kejayaan para samurai runtuh usai Perang Boshin. 

 

Modernisasi Jepang membuat para samurai kehilangan status sosial, kehilangan pendapatan, dan secara brutal tersisih sebagai “barang usang” di tanah kelahirannya sendiri. 

 

Kondisi makin parah ketika wabah kolera melanda, menewaskan ribuan orang dan membuat kehidupan rakyat makin terpuruk.

 

Di tengah keputusasaan itu, muncul sebuah turnamen mematikan bernama “Kodoku”, yang digelar di Kuil Tenryū-ji, Kyoto. Kompetisi ini menjanjikan hadiah 100 miliar yen (sekitar Rp 10 triliun), jumlah yang cukup besar untuk mengubah takdir siapa pun. 

 

Dari total 292 samurai yang putus asa, fokus cerita tertuju pada Shujiro Saga, mantan pembunuh bayaran pemerintah yang dulu dijuluki “The Manslayer.” Kini, ia hanyalah pria miskin yang istrinya sekarat karena kolera, sementara anaknya butuh biaya hidup. 

 

Sepanjang perjalanan, Shujiro bertemu lawan, sekutu, dan para samurai yang punya alasan masing-masing untuk bertahan hidup. Dan di balik itu semua, Kodoku ternyata memiliki sisi gelap yang lebih dalam dari sekadar permainan berdarah.

 

Pemeran Last Samurai Standing

Siapa saja pemeran Last Samurai Standing? Simak selengkapnya di bawah: 

 

Junichi Okada sebagai Shujiro Saga

Protagonis utama sekaligus mantan pembunuh bayaran pemerintah. Ia dikenal brutal di masa lalu, tapi kini bertarung demi menyelamatkan istri dan anaknya. 

 

Menariknya, Okada juga terlibat sebagai produser dan koreografer aksi, jadi kamu bakal lihat adegan pertarungan yang super otentik.

 

Yumiya Fujisaki sebagai Futaba Katsuki

Samurai muda yang terseret dalam Kodoku demi mencari uang untuk menyelamatkan ibunya. Dinamika Futaba dan Shujiro jadi salah satu aspek paling menyentuh dalam cerita.

 

Baca Juga: Netflix - Beyond the Bar: Drakor Terbaru yang Lagi Viral

 

Kaya Kiyohara sebagai Iroha Kinugasa

Kontestan misterius dengan masa lalu kelam. Penampilannya sering bikin penonton menebak-nebak motif sebenarnya.

 

Masahiro Higashide sebagai Kyojin Tsuge

Seorang mantan ninja yang menawarkan aliansi dengan Shujiro. Karakternya tajam, licik, tapi punya kehormatan tersendiri.

 

Fakta Unik Last Samurai Standing 

Series ini nggak cuma menarik dari sisi cerita, tapi juga proses produksi dan sumber inspirasinya. Ini dia fakta-fakta unik yang bikin Last Samurai Standing layak masuk watchlist kamu. 

 

  1. Adaptasi dari novel sejarah fiksi populer

    Series ini diadaptasi dari novel karya Shogo Imamura. Ceritanya unik karena mencampur sejarah Jepang sungguhan, seperti Perang Boshin dan wabah kolera. dengan aksi battle royale ala Squid Game. Perpaduan ini menciptakan dunia yang realistis tapi tetap penuh ketegangan modern.

     

  2. Terinspirasi dari ritual folklore “Kodoku”

    Nama kompetisi mematikan “Kodoku” ternyata diambil dari ritual kuno di Jepang. Dalam ritual itu, berbagai serangga dimasukkan ke satu wadah agar mereka saling bunuh hingga tersisa satu. 

     

    Serangga terakhir itu dianggap punya kekuatan magis. Fakta ini bikin turnamen Kodoku terasa makin simbolis dan mengerikan.

     

  3. Adegan aksi tanpa rehearsal panjang

    Syuting series ini melibatkan pertarungan massal dengan lebih dari 300 aktor ekstra. 

     

    Uniknya, banyak adegan justru dilakukan tanpa latihan panjang, demi menangkap ketegangan yang mentah dan spontan. Pendekatan “all or nothing” ini bikin adegannya terasa sangat hidup, meski penuh risiko.

     

    Dengan perpaduan drama sejarah, aksi brutal, dan konflik manusia yang emosional, Last Samurai Standing jadi salah satu series yang wajib banget kamu tonton kalau suka genre survival dan cerita penuh aksi. 

     

    Kalau kamu penasaran bagaimana Shujiro bertarung melawan nasib, menghadapi lawan-lawan mematikan, dan menelusuri sisi gelap turnamen Kodoku, sekarang waktu yang pas buat mulai marathon.

     

Baca Juga: Sinopsis Abadi Nan Jaya: Wabah Zombie yang Berasal dari Jamu 

 

Pastikan kamu sudah berlangganan Netflix lewat MyTelkomsel Basic, biar streaming makin lancar tanpa ribet dan kamu bisa langsung nikmatin semua episodenya kapan pun kamu mau! 

 

 
 

Short Video baru dan seru

Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim
Telkomsel Telkomsel Instagram

Meninggalkan halaman ini

Anda mengunjungi website telkomsel.com tetapi akan dialihkan ke

Pastikan Anda hanya mengikuti tautan dari sumber yang Anda percayai.