Sejarah Papeda, Sajian Mirip Lem Khas Timur Indonesia

Sejarah Papeda, Sajian Mirip Lem Khas Timur Indonesia

Negara kita, Indonesia adalah surga kuliner. Setuju dong sama statement ini? Mau kemana kita pergi, pasti selalu kangen sama makanan lokal kaya soto, ayam goreng, rendang dan lain-lain. Tapi, kamu pernah dengar kuliner namanya papeda gak?

 

Buat orang yang hidup di wilayah barat Tanah Air, mungkin papeda adalah kuliner yang asing di telinga. Apalagi pas ngeliat bentuknya, kaya ngerasa gak lazim aja. Bentuk papeda ini mirip kaya lem, lengket, dan kenyal gitu. Emangnya enak?

 

Jangan pandang sebelah mata, papeda di wilayah timur Indonesia, mulai dari Maluku hingga Papua, memiliki fungsi yang mirip seperti nasi, yaitu sebagai makanan pokok yang disantap bersama lauk.

 

Gimana sih sejarah papeda? Kenapa kuliner ini bisa begitu digemari di wilayah timur tapi kaya kurang terkenal di mata masyarakat Indonesia bagian barat? Ini dia kisahnya:

 

  1. Sejarah Papeda

  2. Makanan yang Cocok Disantap Bersama Papeda

  3. Mengapa Papeda Kurang Disukai di Barat

 

Baca juga: Pecinta Kuliner Wajib Coba Makanan Khas Jakarta!

 

Tahu gak kalo kuliner asal Indonesia itu udah dikenal secara internasional? Jangan kaget kalo pas lagi di luar negeri, eh kamu malah nemu restoran kuliner Indonesia. Baiknya, pas di luar negeri jangan cobain makanan aja, pastiin ponselmu terkoneksi.

 

Pakai RoaMAX dari Telkomsel, kamu tetap bisa kalem di luar negeri tanpa khawatir harus beli Sim Card lain. Pokoknya, koneksi aman dan nyaman, jalan-jalan jadi gak terlupakan!

 

Yuk, langsung kita bahas sejarah tentang kuliner khas timur Indonesia, papeda.

 

 

Sejarah Papeda

 

Papeda bukanlah sembarang makanan. Kuliner khas Papua dan Maluku ini bentuknya mirip bubur, tapi bertekstur kenyal. Rasanya pun cenderung tawar. Hal ini karena papeda disikapi dengan fungsi yang serupa dengan nasi.

 

Papeda punya peran penting dalam tradisi adat Papua, seperti suku Sentani dan Arso di Jayapura serta suku di Manokwari, Papua Barat. Bagi mereka, papeda bukan hanya makanan, tapi simbol budaya yang dihormati. 

 

Misalnya, dalam upacara Watani Kame, papeda disajikan untuk menandai akhir siklus kematian seseorang. Di Inanwatan, papeda juga dihidangkan dalam upacara kelahiran dan digunakan perempuan untuk menahan sakit saat membuat tato.

 

Di Maluku, papeda—yang disebut sonar monne oleh suku Nuaulu di Pulau Seram—disajikan saat ritual pubertas gadis muda. Namun, wanita yang sedang haid dilarang memasaknya karena dianggap tabu.

 

Papeda paling enak dimakan dengan ikan kuah kuning, tumis sayur, atau ikan bakar. Rasa netralnya berpadu sempurna dengan lauk yang kaya bumbu. Jadi, papeda bukan cuma kuliner, tapi bagian dari sebuah budaya masyarakat timur.

 

Gak kaya kuliner biasa, papeda selalu identik dengan sebuah perayaan. Ketika pesta adat, papeda pasti menjadi satu sajian yang diserbu oleh peserta pesta. Papeda begitu dicintai oleh masyarakat timur.

 

Meski begitu, papeda kurang populer di wilayah barat Indonesia karena teksturnya yang lengket.. Di wilayah barat, masyarakat lebih akrab dengan tekstur nasi yang padat, daripada papeda yang lunak dan lengket.

 

 

Makanan yang Cocok Disantap Bersama Papeda

 

Dengan bentuk dan teksturnya yang unik, kira-kira makanan apa saja yang biasanya disajikan bersama papeda? Papeda biasanya disajikan bersama lauk-pauk bercita rasa kuat untuk melengkapi rasa netralnya. 

 

Salah satu pasangan yang paling populer adalah ikan kuah kuning, hidangan khas dari timur Indonesia yang dimasak dengan berbagai rempah seperti kunyit, daun jeruk, serai, dan cabai. 

 

Kuah kuning yang gurih dan sedikit asam memberikan keseimbangan rasa yang sempurna dengan tekstur papeda yang lembut dan lengket. Setiap suapan papeda yang dicelupkan ke dalam kuah hangat ini menciptakan sensasi kelezatan yang sulit dilupakan.

 

Selain ikan kuah kuning, papeda juga sering disantap dengan lauk lainnya, seperti tumis sayur yang segar, sambal yang pedas menggigit, atau ikan bakar yang beraroma smokey

 

Tumis sayur memberikan tambahan rasa renyah yang kontras dengan kelembutan papeda, sementara sambal menambah dimensi rasa pedas yang menggugah selera. Ikan bakar, dengan bumbu rempah khas yang meresap hingga ke dalam dagingnya. 

 

Keunikan dari papeda adalah kemampuannya untuk menyerap rasa dari lauk yang disajikan bersamanya. Tekstur papeda yang lengket memungkinkannya untuk melapisi setiap bumbu dengan sempurna.

 

Bagi masyarakat timur Indonesia, makan papeda bukan sekadar mengisi perut, tetapi juga menjadi pengalaman kuliner yang penuh makna dan cita rasa.

 

Baca juga: 20 Makanan Khas Jawa Barat, No. 7 Kesukaan Ji Chang-wook!

 

Mengapa Papeda Kurang Disukai di Barat

 

Masyarakat di bagian barat Indonesia lebih akrab dan familiar dengan nasi sebagai makanan pelengkap menu makan sehari-hari. Nasi dinilai lebih mengenyangkan karena kandungan gizi dan karbohidratnya.

 

Masyarakat barat juga dikenal lebih menyukai makanan dengan tekstur padat daripada empuk. Kenapa gitu? Soalnya, hampir semua kuliner populer asal Indonesia bagian barat adalah yang punya tekstur gak lunak.

 

Soto, rendang, nasi goreng, warteg, ayam kabar, dan lain-lain adalah makanan yang bertekstur padat. Sementara itu, jika ingin sesuatu yang lebih lunak, masyarakat barat lebih memilih membeli minuman.

 

Walau lembek, kuliner seperti Bubur Sumsum tetap disukai oleh masyarakat. Sementara itu, papeda dengan segala keunikannya jelas bukanlah sesuatu yang pas untuk selera masyarakat barat Indonesia. 

 

Selain itu, rasa papeda yang sangat netral mungkin kurang menarik bagi mereka yang gak terbiasa, kecuali jika dipadukan dengan lauk yang tepat. Meski begitu, ada jajanan asal Jawa Barat yang memodifikasi konsep papeda menjadi sebuah jajanan enak.

 

Papeda ini sering muncul di sekolah-sekolah dan memang lebih diperuntukkan sebagai jajanan anak-anak. Berbahan tepung tapioka, papeda ini digoreng sehingga menjadi lebih padat, lalu diberi saus dan bumbu bubuk untuk meningkatkan cita rasa.

 

Kalo beli paket yang agak mewah, papeda ini bisa disajikan dengan telur di dalamnya. Dari rasa dan bentuk, walau sama-sama papeda, namun kedua kuliner ini jelas berbeda bagai bumi dan langit.

 

Papeda asal timur lebih netral rasanya, sedangkan papeda asal barat cenderung sangat mecin dan gurih karena tambahan bumbu-bumbu yang membuat rasanya jauh lebih gurih.

 

Baca juga: Bisnis Kuliner Kekinian yang Bisa Kamu Coba!

 

Jalan-jalan keluar negeri emang enak, tapi kalo misal koneksi terputus karena gak pasang Sim Card negara tujuan, liburan pasti hampa banget. Bayangin, di negara orang gak bisa main hp?

 

Makanya, aktifkan paket RoaMAX yang bisa dipakai di lebih dari 85 negara!

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim