Pasca juara bersama Barcelona, terungkap jika karir Hansi Flick gak semulus itu. Kenapa ya?
Perjalanan karir seorang Hansi Flick bisa dibilang penuh liku. Punya predikat sebagai salah satu maestro taktik asal Jerman gak membuat pelatih berumur 60 tahun ini punya garansi selalu sukses. Bahkan, ia pernah dipecat secara menyakitkan dalam karirnya.
Bagaimana perjalanan karir seorang Hansi Flick dari awal sampai kini juara di Barcelona?
Baca juga: 5 Pemain Incaran Bayern Munchen Musim Depan, Ada Kapten MU?
Jangan lewatkan pertandingan sepak bola terbaik dari seluruh dunia dengan berlangganan Vidio Platinum. Yang paling dekat ada Piala Dunia Antar Klub yang akan digelar pada pertengahan bulan ini, diikuti oleh seluruh tim terbaik di dunia.
Apakah Barcelona juga ikutan? Yuk, kita bahas sejarah pelatihnya, Hansi Flick!
Hansi Flick, atau lengkapnya Hans-Dieter Flick, bukan nama yang langsung mencuat di dunia sepak bola sebagai pemain. Kariernya sebagai gelandang bertahan di Bayern Munich dan FC Köln terbilang biasa saja.
Tapi sejak awal, Flick dikenal punya visi lapangan yang tajam. Ia pensiun dini karena cedera, tapi justru langkah itulah yang membuka jalan karier barunya sebagai pelatih.
Flick memulai karier melatih di klub kecil, Victoria Bammental, dan kemudian Hoffenheim—saat klub itu masih di liga kasta bawah.
Meski jauh dari sorotan media, ia menunjukkan konsistensi dalam membangun tim. Puncaknya datang saat ia ditunjuk sebagai asisten pelatih Timnas Jerman di bawah Joachim Löw tahun 2006.
Di sinilah nama Flick mulai dikenal luas sebagai “otak di balik layar” kesuksesan Jerman, terutama saat menjadi juara dunia di Brasil pada 2014. Setelah itu, Flick sempat menjabat sebagai Direktur Teknik DFB.
Tapi ia rindu lapangan. Tahun 2019, Flick kembali ke Bayern Munich sebagai asisten Niko Kovac. Siapa sangka, saat Kovac dipecat, Flick yang dipercaya sebagai pelatih sementara justru membawa Bayern ke sejarah: meraih sextuple pada musim 2019/2020.
Flick membangun Bayern dengan pressing tinggi, transisi cepat, dan pendekatan taktis yang jitu. Nama-nama seperti Kimmich, Davies, dan Müller berkembang pesat di bawah asuhannya.
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain PSG Vs Bayern, UCL 27 November 2024
Setelah sukses besar di Bayern, Flick mendapat tawaran jadi pelatih utama Timnas Jerman. Ekspektasi tinggi langsung menyambutnya. Sayangnya, realita berkata lain. Di Piala Dunia 2022, Jerman tersingkir di fase grup.
Bukan cuma hasil buruk, tapi cara bermain Jerman yang kaku dan minim progres jadi sorotan. Flick dianggap gagal membangun generasi baru dengan gaya bermain yang segar. Kritik pun mengalir deras, dan performa buruk berlanjut di laga-laga uji coba tahun 2023.
Akhirnya, DFB mengambil keputusan tegas: memecat Flick—menjadikannya pelatih pertama Timnas Jerman yang dipecat sebelum turnamen besar (Euro 2024). Sebuah pukulan berat bagi pelatih yang sebelumnya pernah menyapu bersih semua trofi bersama Bayern hanya dua tahun sebelumnya.
Namun Flick tetap tenang. Ia tahu, dunia sepak bola selalu penuh siklus. Naik turun adalah bagian dari permainan. Pertanyaannya: apakah ia akan mendapatkan kesempatan kedua?
Jawaban dari pertanyaan tadi datang pada Mei 2025: Hansi Flick resmi ditunjuk sebagai pelatih baru FC Barcelona, menggantikan Xavi Hernandez. Banyak yang bertanya-tanya: cocokkah gaya Jerman yang disiplin dan keras kepala dengan filosofi “Barca DNA” yang identik dengan estetika dan tiki-taka?
Flick datang membawa reputasi sebagai pemenang. Tapi juga bayang-bayang kegagalan dari Timnas Jerman. Di Barcelona, ia menghadapi sejumlah tantangan besar:
Namun Flick bukan orang baru dalam tekanan. Ia juga dikenal adaptif. Sudah belajar bahasa Spanyol, kenal dengan beberapa pemain seperti Gundogan dan Lewandowski, dan punya pengalaman menangani transisi generasi muda.
Secara taktik, Flick suka pressing tinggi, formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3, dan tidak terpaku pada filosofi estetika semata. Ia lebih menekankan efisiensi dan struktur. Ini bisa jadi konflik dengan pendekatan tradisional Barca, tapi juga bisa jadi awal perubahan positif.
Hasilnya, Barcelona berhasil menjadi juara La Liga musim 2024/25, mengorbitkan trio Lamine Yamal-Rapinha-Lewandowski sebagai ujung tombak paling mematikan di Eropa lewat capaian gol musim ini.
Dikabarkan, Hansi Flick kini sedang bersitegang dengan manajemen Barcelona akibat transfer pemain. Bek tengah Barcelona asal Denmark, Andreas Christensen gak akan dilanjut kontraknya oleh manajemen.
Apalagi, Christensen hampir gak main sama sekali sepanjang musim 2024/25 karena cedera. Masalahnya, manajemen ingin melepas Christensen, sementara Hansi Flick masih mau memakai jasa sang pemain belakang.
Baca juga: 5 Top Skor Liga Champions 2024/25, Bukan Penyerang Terkenal?
Jangan sampai kelewatan aksi seru dari pertandingan sepak bola kelas dunia dengan berlangganan Vidio Platinum! Dalam waktu dekat, kamu bisa nonton Piala Dunia Antar Klub yang bakal digelar pertengahan bulan ini, menghadirkan tim-tim terbaik dari berbagai belahan dunia.
Short Video baru dan seru
Pemain Sepak Bola dengan Performa Terbaik Jelang Piala Dunia
Apa Itu Offside Dalam Sepak Bola? Begini Penjelasannya
Sejarah Sepak Bola yang Menarik Buat Dikulik
Pemain Sepak Bola Favorit Dunia, Kamu Juga?