Kejutan terbesar Liga Inggris musim 2024/25 adalah munculnya Nottingham Forest sebagai tim yang bukan termasuk tim dengan kekuatan finansial besar di papan atas klasemen sementara. Tim ini malah cuma punya sebuah “sejarah”.
Sebelum bercokol menjadi salah satu kandidat juara musim ini, Nottingham Forest adalah sebuah tim yang pernah besar di masa lalu, namun di era sekarang mereka lebih sering berhabitat di divisi bawah Liga Inggris.
Di tangan pelatih gaek, Nuno Esperito Santo, Nottingham Forest menjelma menjadi salah satu tim kuat yang bahkan bisa mengancam peluang juara Liverpool tahun ini. Bagaimana sejarah tim yang sering dijuluki “Tim Perhutani” oleh netizen ini?
Baca juga: Top Skor Liga Inggris 2024/2025: Mo Salah Memimpin, Haaland Mengejar
Saksikan serunya persaingan gelar juara Liga Inggris musim 2024/25 yang kini berpotensi dimiliki oleh Liverpool, Arsenal dan Nottingham Forest. Walau The Reds lebih difavoritkan karena keunggulan jumlah poin yang cukup berjarak.
Tonton semua pertandingan Liga Inggris musim ini di Vidio!
Nah, mari kita kulik lebih dalam soal Nottingham Forest!
Sejarah Nottingham Forest
Nottingham Forest adalah salah satu klub sepak bola tertua di Inggris, didirikan pada tahun 1865. Klub ini berbasis di Nottingham dan memainkan pertandingan kandangnya di City Ground.
Nottingham Forest mencapai puncak kejayaannya pada akhir 1970-an di bawah asuhan manajer legendaris Brian Clough. Di bawah kepemimpinannya, Forest memenangkan Liga Champions UEFA dua kali berturut-turut pada 1979 dan 1980.
Pada era itu, Nottingham Forest menjadi salah satu klub elit di Eropa, mungkin kaya Manchester City, Real Madrid, atau Barcelona di masa sekarang. Selain itu, mereka juga pernah menjuarai Liga Inggris, Piala FA, dan beberapa gelar domestik lainnya.
Kejayaan mereka ini salah satunya adalah hasil tangan dingin pelatih Brian Clough yang bertugas di tahun 1975. Lewat tangan dinginnya, Clough menyulap Nottingham Forest menjadi salah satu kekuatan di Inggris, bahkan seluruh Eropa.
Namun, kejayaan Nottingham Forest hanya berselang beberapa dekade saja, karena masuk ke tahun 90-an mereka harus degradasi dan berkompetisi di level bawah pada tahun 1993.
Meski sempat bangkit dan bahkan finis di posisi ketiga Premier League pada 1995, performa mereka tidak stabil. Dua tahun kemudian, Forest kembali jatuh ke kasta kedua dan mulai menghadapi tantangan yang lebih besar.
Degradasi pada tahun 1999 menjadi pukulan berat bagi klub. Tidak seperti sebelumnya, mereka tidak bisa segera kembali ke Premier League. Dalam masa kelam ini, Nottingham Forest terpaksa menanggalkan kejayaannya dan bermain di divisi bawah.
Performa mereka terus menurun hingga akhirnya pada 2005, Nottingham Forest mencatat sejarah buruk sebagai klub juara Eropa pertama yang turun ke League One, kasta ketiga sepak bola Inggris.
Tiga musim di sana menjadi masa yang sulit bagi klub dan pendukungnya, sebelum akhirnya mereka berhasil kembali ke Championship pada 2008. Selama lebih dari satu dekade, Forest berkutat di divisi ini.
Pergantian manajer yang terlalu sering dan kesulitan finansial membuat mereka sulit menemukan stabilitas. Baru pada musim 2021-22, di bawah kepemimpinan Steve Cooper, Nottingham Forest akhirnya menemukan momentum.
Setelah performa luar biasa di paruh kedua musim, mereka berhasil memenangkan babak playoff dan mengamankan tiket kembali ke Premier League setelah 23 tahun absen.
Selang 3 tahun setelahnya, Nottingham Forest menjelma menjadi salah satu underdog paling sukses di musim 2024/25. Tidak ada yang menyangka jika tim yang dijuluki ‘Tim Perhutani’ oleh netizen karena logonya yang berbentuk pohon ini bercokol di urutan empat besar.
Musim depan, berlaga di Liga Champions bukanlah sebuah hal yang mustahil karena mereka hampir dipastikan bisa bertahan di urutan 4 besar. Salah satu penyebab kesuksesan ini adalah peran pelatih Nuno Esperito Santo.
Disamping itu, para pemilik Nottingham Forest juga bersumbangsih menyulap tim ini dari tadinya tim semenjana, menjadi kekuatan baru Tanah Britania.
Profil Pemilik Nottingham Forest
Saat ini, Nottingham Forest dimiliki oleh Evangelos Marinakis, seorang pengusaha asal Yunani yang juga memiliki klub Yunani, Olympiacos. Marinakis mengakuisisi Forest pada tahun 2017 dengan ambisi mengembalikan klub ke kejayaannya.
Di bawah kepemilikannya, klub telah mengalami peningkatan signifikan dalam investasi pemain dan infrastruktur. Marinakis dikenal sebagai sosok yang ambisius dan memiliki visi besar untuk Forest.
Dengan pendekatan manajemen yang agresif dalam transfer pemain serta investasi jangka panjang, ia berhasil membawa klub kembali ke Premier League setelah lebih dari dua dekade absen dari kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Walau hartanya tidak sebanyak Sheikh Mansour dan miliuner Timur Tengah lainnya, Marinakis punya visi yang jelas dalam mengelola sebuah klub sepak bola. Pengalamannya di Olympiacos menjadi bekal besar dalam transformasi Forest.
Marinakis juga apik dalam merencanakan pembelian pemain. Pemain-pemain andalan Forest seperti Chris Wood, Callum Hudson-Odoi, Morgan Gibs-White atau Jota Silva bukanlah pemain berlabel bintang, tapi mereka bisa bermain efektif dan membawa hasil baik.
Investasi Marinakis memang tidak sebanyak Sheikh Mansour di City atau Todd Boehly di Chelsea. Namun, musim ini bisa dibilang invetasi Marinaikis di Forest membuahkan hasil yang lebih baik daripada kedua pesaingnya.
Baca juga: Hasil Lengkap Liga Inggris Pekan 25 & Klasemen Sementara
Prestasi Nottingham Forest
Nottingham Forest adalah salah satu klub paling bersejarah di Inggris, dengan deretan prestasi tak bisa dipandang sebelah mata. Kejayaan mereka dimulai sejak awal abad ke-20 ketika berhasil menjuarai Piala FA pada tahun 1898 dan 1959.
Namun, puncak kesuksesan mereka terjadi di akhir 1970-an di bawah kepemimpinan Brian Clough. Pada musim 1977/78, Forest menorehkan sejarah dengan menjuarai Liga Inggris (Divisi 1), membuktikan bahwa mereka bukan sekadar tim promosi biasa.
Di periode yang sama, dominasi mereka di kompetisi domestik semakin terlihat dengan keberhasilan meraih Piala Liga Inggris dalam dua musim berturut-turut, yakni 1977/78 dan 1978/79, serta Community Shield pada tahun 1978.
Keberhasilan ini menjadi awal dari era emas mereka yang tidak hanya terbatas di Inggris, tetapi juga merambah Eropa. Kehebatan Nottingham Forest di panggung Eropa terbukti dengan kemenangan di Liga Champions UEFA dua kali berturut-turut pada 1978/79 dan 1979/80.
Prestasi ini menjadikan mereka salah satu dari sedikit klub yang mampu mempertahankan gelar juara Eropa. Mereka juga menambah koleksi trofi dengan memenangkan Piala Super UEFA pada tahun 1979.
Meski prestasi Forest sempat meredup di dekade-dekade berikutnya, sejarah tetap mencatat mereka sebagai salah satu klub legendaris Inggris. Kini, dengan kembalinya ke Premier League, Nottingham Forest berusaha membangun kembali reputasinya.
Melihat hasilnya di musim ini, hanya tinggal waktu yang membuktikan jika kebangkitan Nottingham Forest bukan lagi sebuah impian, namun kenyataan.
Baca juga: Intip Jadwal Liga Inggris Januari-Februari 2025, Lengkap!
Saksikan perjuangan Chris Wood dan kawan-kawan dalam persaingan sengit menuju puncak klasemen Liga Inggris musim 2024/25. Meski menghadapi tantangan besar, mereka terus berjuang demi sejarah baru di akhir musim!
Jangan lewatkan setiap pertandingannya, hanya di Vidio!
