
Buat kamu yang ingin tahu tata cara dan doa sholat istikhoroh, kamu bisa cek beberapa pembahasan tentang sholat istikhoroh berikut ini:
Nah, buat menonton berbagai kajian dari ustadz dan ustadzah favoritmu, kamu bisa gunakan paket OMG! Nonton Telkomsel, nih!
Paket ini bisa kamu gunakan untuk menonton berbagai video maupun streaming film, lho!
Untuk mengetahui tentang niat dan doa sholat istikhoroh, cari tahu dulu apa itu sholat istikhoroh dan tujuan dari sholat istikhoroh di bawah ini, yuk!
Baca Juga: Simak Tata Cara Sholat Tahajud dan Bacaannya Ini!
Apa Tujuan dari Shalat Istikharah?
Shalat istikharah adalah salat sunnah yang umat muslim lakukan untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT.
Setinggi apapun ilmu yang dimiliki oleh manusia mana pun, tiap manusia tidak akan mengetahui perkara yang gaib, termasuk kejadian mana yang baik dan buruk pada masa yang akan datang.
Salat ini penting untuk dilaksanakan karena manusia butuh pertolongan Allah SWT dalam setiap urusan.
Mengutip dari laman web Yatim Mandiri, setiap ibadah yang kamu lakukan karena Allah SWT akan mendatangkan pahala, termasuk salat istikharah.
Terlebih lagi, salat ini pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW, sehingga sudah sepatutnya diikuti oleh kaum muslimin.
Nah, manfaat atau tujuan salat istikharah yaitu:
-
Terhindar dari Bisikan Setan
Salat merupakan ibadah umat muslim untuk berkomunikasi dengan Allah SWT.
Seorang muslim yang menjalankan salat istikharah berarti ia sedang memohon petunjuk kepada Allah SWT.
Salat istikharah juga jadi benteng supaya tidak dapat bisikan setan yang pasti menyesatkan.
Keputusan yang diambil setelah menjalankan sholat istikharah nantinya akan terhindar dari bisikan setan.
-
Mendapatkan Kemantapan Hati
Kedua, salat istikharah juga punya tujuan utama yaitu untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.
Petunjuk ini bisa berupa mimpi yang membuat semakin yakin untuk mengambil keputusan yang tepat.
Jika keputusan yang kamu ambil tepat, kamu bisa terhindar dari keburukan atau penyesalan.
Eits, mimpi bukan satu-satunya petunjuk, lho! Berdasarkan laman web Yatim Mandiri, Syaikh Masyhur Hasan mengungkapkan kalau mimpi tidak bisa dijadikan patokan hukum fikih.
Namun, Allah SWT akan tetap memberikan jalan yang memudahkan hamba-hamba yang meminta kepadaNya.
-
Memberikan Ketenangan Batin
Selain petunjuk yang diberikan setelah salat istikharah, Allah SWT juga memberikan ketenangan batin karena hambaNya sudah pasrah kepada Allah SWT.
Pilihan yang tidak diketahui keburukan dan kebaikannya bisa membuat bingung dan bisa saja membuatmu mengambil keputusan secara terburu-buru tanpa mempertimbangkan dampaknya.
Dengan salat istikhoroh, kamu bisa lebih tenang dalam memilihnya. Lalu, kamu bisa tetap ikhlas walaupun ada pilihan yang diambil yang tidak disukai karena Allah SWT lebih tahu apa yang terbaik bagi hambaNya.
Nah, bukan hanya usaha, doa juga harus dilakukan secara bersamaan. Keduanya harus dilakukan bersamaan.
Wallahu a’lam.
Lalu, baca pembahasan selanjutnya tentang kapan waktu yang cocok untuk salat istikharah di bawah ini, ya!
Kapan Waktu yang Tepat untuk Shalat Istikharah?
Berdasarkan laman web Yatim Mandiri, salat istikharah sebaiknya dilakukan pada sepertiga malam terakhir karena ini memang waktu terbaik meminta doa kepada Allah SWT untuk mengabulkan doa hambanya.
Sepertiga malam terakhir yaitu dimulai pada jam 01.00 sampai menjelang subuh atau jam 04.00.
Lalu, tata cara solat istikharah bagaimana, ya? Cari tahu di bawah ini, yuk!
Baca Juga: Sholat Taubat: Niat, Tata Cara, dan Doanya
Bagaimana Tata Cara Mengerjakan Sholat Istikhoroh?
Berikut ini tata cara shalat istikhoroh:
-
Niat
Kamu harus mengawali solat fardhu atau solat sunnah apapun dengan membaca niat.
Inilah niat salat istikharah:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.
Artinya yaitu:
“Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.”
-
Takbiratul Ihram dan Doa Iftitah
Baca “Allahu Akbar” saat takbiratul ihram lalu lanjutkan dengan membaca doa iftitah.
-
Surat Al Fatihah dan Surat Pendek
Baca surah Al Fatihah lalu lanjutkan dengan surah pendek dalam Al Qur’an.
Berdasarkan laman web Yatim Mandiri, sebagian ulama menganjurkan untuk membaca Al Kafirun dan Al Ikhlas pada masing-masing rakaat.
-
Rukuk
Lalu, lakukan rukuk dan baca doa berikut sebanyak 3 kali:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhana rabbiyal ‘adhimi wa bihamdihi
Artinya yaitu:
“Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan Maha Terpuji.”
-
I’tidal
Bangun setelah rukuk atau disebut i’tidal lalu membaca doa ini:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbana lakal hamdu mil ‘us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du
Artinya yaitu:
“Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
-
Sujud
Setiap sujud, baca doa berikut ini sebanyak 3 kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih
Artinya yaitu:
“Mahasuci Rabb-ku Yang Mahatinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”
-
Duduk di antara Dua Sujud
Kemudian, duduk di antara dua sujud dengan bacaan doa ini:
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii
Artinya yaitu:
“Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku”
-
Sujud Kedua
Lakukan sujud kembali dengan doa yang sama seperti sujud sebelumnya.
-
Berdiri Kembali untuk Rakaat Kedua
Lalu, kamu berdiri kembali untuk rakaat kedua dengan dilanjutkan urutan yang sama dengan rakaat pertama.
Setelah sujud kedua rakaat kedua, kamu harus membaca tahiyat akhir serta ditutup dengan salam.
-
Baca Doa
Selesai melaksanakan salat istikharah, kamu dianjurkan membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika,
fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî.
Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr.
Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Artinya yaitu:
“Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu.
Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku.
Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku.
Takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu.”
Setelahnya, sebutkan juga doa yang kamu ingin sampaikan kepada Allah SWT.
Memangnya, berapa kali ya harus solat istikharah untuk dapat petunjuk? Cek di bawah ini, yuk!
Berapa Kali Sholat Istikhoroh Langsung Dapat Petunjuk?
Berdasarkan laman Muhammadiyah, solat istikharah bisa kamu lakukan berulang kali untuk mohon petunjuk kepada Allah SWT.
Nah, waktu datangnya petunjuk bisa berbeda-beda.
Berdasarkan laman web NU Online, konsep petunjuk salat istikharah ditegaskan oleh Syekh Muhammad az-Zabidi:
وإن كان له فيها خيرة سهل الله أسبابها إلى أن تحصل فتكون عاقبتها محمودة، وإن تعذرت الأسباب، ولم يتفق تحصيلها فيعلم أن الله قد اختار تركها فلا يتألم لذلك، وسيحمد عاقبتها تركا كان أو فعلا
Artinya yaitu:
“Jika dalam hal yang ingin kita lakukan dinilai baik menurut Allah, maka Allah akan memudahkan jalan dan memberi akhir yang baik pula.
Sebaliknya, jika menurut Allah tidak baik maka kita akan dipersulit melakukannya. Dalam kondisi yang kedua ini hendaknya kita tidak menyesal sebab kita sulit meraihnya, karena pada dasarnya Allah telah memberi ganti yang lebih baik.”
(Muhammad az-Zabidi, Ithafus Sadatil Muttaqin, 2016: juz III, halaman 776).
Wallahu a’lam.
Itulah berbagai informasi tentang sholat istikharah.
Yuk, tonton berbagai kajian Islam tentang salat sunnah ini dengan paket OMG! Nonton Telkomsel yang bisa kamu beli dari aplikasi MyTelkomsel atau laman web TShop!
Buat kamu yang mau coba eSIM Telkomsel, langsung aja cek di laman web eSIM Telkomsel, ya!
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Tata Cara Sholat Witir 3 Rakaat dengan 1 dan 2 Salam