Mengulik Kenapa Gen Z Sangat Menyukai Fortnite?

Mengulik Kenapa Gen Z Sangat Menyukai Fortnite

Pertama kali muncul pada tahun 2017, Fortnite menjelma menjadi salah satu game online yang laris manis dimainkan oleh para gamer di seluruh dunia. Apalagi, di masa karantina pandemi di tahun 2020 lalu membuat game ini jadi makin digandrungi.

 

Fortnite adalah game first-person shooter (FPS) gak berbayar yang sukses dimainkan oleh jutaan orang di muka bumi ini. Hadir di era baru FPS yang lebih berwarna, seru, dan gak kaku, Fortnite menjelma jadi game yang paling suka dimainkan sama Gen Z.

 

Kenapa Gen Z suka banget main Fortnite? Apa yang bikin game FPS dengan kesan jauh dari serius ini sukses besar sampai artis dan tokoh-tokoh populer mau berkolaborasi? Terus seseru apa sih gameplay-nya?

 

  1. Sejarah Seputar Fortnite

  2. Mengapa Gen Z Sangat Menyukai Fortnite

  3. Perbedaan Fortnite Dengan Game FPS Lain

 

Baca juga: Rekomendasi 20 Game Battle Royale Android yang Seru

 

Main Fortnite bareng temen-temen di akhir pekan jelas menyenangkan. Tapi, main game ini bakal nyebelin banget kalo koneksi di rumahmu jelek parah. Solusinya, coba ganti koneksimu ke Telkomsel Orbit. Gak ada lagi tuh yang namanya nge-lag.

 

Nah, yuk kita bahas Fortnite dan segala misterinya!

 

 

Sejarah Seputar Fortnite

 

Fortnite kini jadi fenomena global, tapi awalnya bukanlah game yang dipandang seru. Game ini dirilis pada 25 Juli 2017 sebagai early access, game ini dikenal dengan mode Save The World yang merupakan co-op tower defense shooter

 

Tapi, perubahan besar terjadi saat pengembang game ini, Epic Games meluncurkan Fortnite: Battle Royale. Perubahan konsep dari  co-op tower defense shooter ke konsep battle royale ini jadi perjudian besar yang ternyata berbuah manis.

 

Mode ini awalnya hanya fitur beta buat pemain Save The World sebelum akhirnya dirilis gratis pada 26 September 2017, cuma enam minggu setelah debut early access. Setelah itu, Fortnite dengan konsep baru ini meledak.

 

Cuma butuh dua minggu buat Fortnite: Battle Royale ngehits dengan lebih dari 10 juta pemain. Angka itu melonjak jadi 20 juta pada November 2017. Popularitas Fortnite bukan cuma soal gameplay-nya, tapi juga karena sukses menciptakan budaya baru.

 

Mulai dari tarian unik yang disebut flossing hingga kolaborasi dengan banyak tokoh penting dalam budaya populer. Dari rapper sampai tokoh-tokoh populer dari dunia Marvel dan banyak lagi.

 

Saat itu, PLAYERUNKNOWN’s Battlegrounds (PUBG) masih jadi raja. Tapi update-nya lambat, bikin banyak pemain mulai melirik Fortnite. Dengan update yang cepat, fitur unik kayak rocket riding, dan sistem Battle Pass, Fortnite berhasil merebut hati gamer.

 

Musim pertama Fortnite, yang dimulai 25 Oktober 2017, jadi landasan penting dengan memperkenalkan format musiman. Event seperti Fortnitemares dengan Pumpkin Rocket Launcher viral, bikin game ini makin diminati pemain dan kreator konten.

 

Musim kedua, dimulai Desember 2017, membawa inovasi besar seperti Battle Pass dengan tambahan skins, gliders, dan emotes. Tarian khas Fortnite pun mulai jadi bagian dari budaya pop. 

 

Tapi, perjalanan Fortnite juga nggak mulus-mulus banget. Di tengah kenaikan jumlah pemain, PUBG Corporation sempat menggugat Epic Games atas dugaan pelanggaran hak cipta, meski kasus ini selesai pada Juni 2018 tanpa detail penyelesaian.

 

Musim ketiga, dimulai Februari 2018, jadi momen Fortnite melompat ke ranah budaya mainstream. Kolaborasi Tyler "Ninja" Blevins dengan rapper Drake berhasil mecahin rekor jumlah penonton di Twitch. Di bulan April, Fortnite juga merambah iOS, bikin komunitasnya tumbuh pesat dengan jutaan pemain baru.

 

Seiring waktu, Fortnite bukan cuma jadi game, tapi juga platform yang menyatukan gamer, selebritas, dan tren global. Dengan gaya yang cerah dan gameplay yang inovatif, Fortnite bisa merubah stigma game battle royale yang serius jadi lebih fun.

 

Baca juga: Wajib Buat Mabar! Ini 20 Game Online Multiplayer Terbaik

 

 

Mengapa Gen Z Sangat Menyukai Fortnite

 

Bicara Fortnite gak lepas dari karakter-karakter para pemainnya. Dibanding game-game lain, Fortnite bisa dibilang sangat dekat dengan Gen Z dan Gen Alpha. Menurut riset dan data yang dikumpulkan penulis, 62% pemain Fortnite adalah remaja 18-24 tahun.

 

Gak cuma itu, para pro player Fortnite juga kebanyakan adalah anak-anak yang masih belia. Contohnya, pada tahun 2019 lalu remaja asal Amerika Serikat bernama Kyle Giersdorf berhasil jadi juara dan membawa pulang hadiah senilai 42 miliar rupiah.

 

Kenapa Gen Z dan Gen Alpha sangat menyukai game ini? Mari kita coba cari jawabannya:

 

  1. Gratis dan Mudah Diakses

    Fortnite: Battle Royale gratis dan tersedia di hampir semua platform, dari konsol, PC, hingga smartphone. Aksesibilitas ini bikin game ini gampang dijangkau siapa saja, termasuk anak-anak Gen Z yang sering cari hiburan tanpa harus keluar biaya besar.

     

  2. Tempat Ekspresi Diri

    Fortnite memungkinkan pemain buat mengekspresikan gaya mereka lewat skin, emote, dan tarian yang ikonik. Buat Gen Z, yang dikenal suka menunjukkan kepribadian mereka, fitur ini jadi cara kreatif untuk tampil beda di dunia virtual.

     

  3. Kolaborasi dengan Tren Populer

    Fortnite sering berkolaborasi dengan artis, merek, dan film terkenal. Dari konser virtual Travis Scott hingga skin karakter Marvel, Fortnite selalu hadir dengan sesuatu yang fresh dan relevan dan terhubung dengan para generasi muda.

     

  4. Komunitas yang Kuat

    Gen Z suka banget terhubung dengan orang lain, dan Fortnite memberikan ruang buat itu. Baik lewat squad bareng teman atau ngobrol di lobi, game ini jadi tempat seru buat bersosialisasi.

     

  5. Gameplay yang Seru dan Dinamis

    Battle royale-nya penuh tantangan, tapi tetap santai dengan elemen-elemen unik seperti membangun struktur. Gen Z yang suka tantangan tapi juga fun, menemukan kombinasi pas di Fortnite.

     

  6. Gaya Visual yang Santai

    Berbeda dari game battle royale lain yang cenderung realistis atau gelap, Fortnite tampil dengan visual kartun yang ramah anak tapi tetap menarik buat semua usia. Ini bikin game ini terasa fresh dan nggak membosankan.

     

 

Perbedaan Fortnite Dengan Game FPS Lain

 

Dengan keberhasilan masifnya, kita masuk ke pertanyaan selanjutnya: apa yang membuat Fortnite berbeda dari game FPS lain? Yang jelas, Fortnite punya keunikannya sendiri.


Sebenarnya game ini juga gak pas disebut FPS, karena gameplay-nya lebih mengarah ke third-person shooter dengan elemen battle royale, bukan pure FPS. Tapi, ada banyak hal yang bikin Fortnite beda dan menarik buat pemainnya.

 

Yang paling mencolok adalah fitur bangun-membangun (building). Nggak cuma tembak-tembakan doang, di Fortnite kamu bisa bikin dinding, tangga, atau lantai untuk bertahan hidup atau mengatur strategi. 

 

Jadi, ada elemen taktis yang nggak bakal kamu temuin di game lain kayak Call of Duty atau CS:GO, yang lebih fokus ke mekanisme menembak biasa. Fortnite lebih memilih buat tampil santai, fun, dan seru.

 

Visualnya juga beda. Fortnite punya gaya kartun yang warna-warni, bikin suasana game jadi lebih santai. Bandingkan sama game FPS lain kayak Battlefield atau PUBG yang biasanya lebih realistis dan gelap. 

 

Pendekatan ini bikin Fortnite jadi lebih ramah buat semua umur, terutama Gen Z yang suka hal-hal ceria dan fun. Udah gitu, kultur di dalamnya yang juga fun membuat Fortnite menjelma gak cuma jadi game semata, tapi komunitas besar.

 

Epic Games juga jago banget bikin Fortnite selalu fresh. Mereka rajin update, nambahin senjata baru, ngubah peta, bahkan bikin event-event seru kayak konser virtual atau kolaborasi dengan film superhero. 

 

Hal-hal ini bikin pemain nggak bosen, sementara banyak game FPS lain cenderung lebih lamban dalam menggarap konten-konten baru. Mungkin juga agak takut karena yang kasual dan berwarna udah dikuasai sama Fortine.

 

Keberhasilan Fortnite dalam mengemas game yang tadinya identik dengan sesuatu yang serius dan menegangkan jadi lebih menyenangkan membuat para pengembang game lain melakukan hal yang sama.

 

Gak heran kalo sekarang game seperti PUBG Mobile dan Free Fire menyertakan emote, skin, dan bentuk-bentuk senjata yang unik, serta gameplay yang lebih santai untuk menarik minat para gamer muda.

 

Fortnite jelas merevolusi game tembak-tembakan. Merubahnya menjadi lebih menyenangkan untuk dimainkan.

 

Baca juga: Daftar 15 Game Gratis untuk PC

 

Musuh terbesar pas main Fortnite itu bukanlah lawan yang jago, tapi koneksi internet yang jelek. Makanya, jangan sampai kamu nge-lag di tengah game karena koneksi ancur dengan beralih ke Telkomsel Orbit.

 

 
 
 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim