Jawa Timur menjadi rumah bagi banyak banget klub sepak bola tangguh dari masa ke masa. Di era Perserikatan, Galatama, hingga ke Liga 1 di masa sekarang, Jawa Timur selalu punya wakil. Salah satu yang konsisten adalah Persik Kediri.
Tim dengan julukan Macan Putih ini mampu tampil konsisten dalam level tertinggi sepak bola Indonesia. Mereka juga sempat menjadi yang paling ditakuti di medio 2000-an. Kini, Persik Kediri masih ada dan bersaing dalam tingkat tertinggi.
Bagaimana kiprah Persik Kediri di Liga 1 musim ini? Siapa saja pemainnya dan apa saja prestasi mereka selama ini? Yuk kita cari tahu!
Baca juga: Rekomendasi 6 Wisata Kediri yang Hits dan Instagramable
Macan Putih harus berkelana jauh ke Papua untuk menghadapi PSBS Biak pada 21 Februari 2025 pukul 15.30. Jangan lewatkan aksi Ze Valente dan kawan-kawan dengan menonton pertandingannya lewat Vidio.
Sebelum itu, yuk kita mengenal lebih jauh tentang Persik Kediri!
Sejarah Persik Kediri
Persik Kediri memiliki sejarah yang sangat panjang. Jika dirunut, berdirinya klub ini ada hubungannya dengan maraknya pembangunan pabrik-pabrik milik warga Belanda yang bermukim di Kediri pada masa kolonial.
Merekalah yang membawa sepak bola hingga nantinya dimainkan oleh para masyarakat setempat. Pada 1903, para pegawai di pabrik gula PG yang semuanya adalah warga Belanda sering bermain sepak bola.
Saat itu, warga setempat hanya menjadi penonton. Namun, ketika pemainnya kurang, para pegawai pabrik gula mengajak masyarakat setempat yang menonton untuk bergabung. Lama kelamaan, para warga akhirnya memainkan sepak bola sendiri.
Semakin populernya sepak bola di tanah Kediri memunculkan minat besar masyarakat pada olahraga ini, hingga berdirinya Persatuan Sepak Bola Indonesia Kediri atau yang disingkat sebagai Persik Kediri pada tahun 1950.
Sejak saat itu, Persik Kediri menjadi klub representasi warga Kediri di persepak bolaan lokal. Pada 1990, pamor Persik Kediri sebenarnya kalah dengan rival sekotanya yaitu Persedikab Kabupaten Kediri.
Namun, melompat ke tahun 2000-an, di sinilah kejayaan tim ini datang. Menjuarai Divisi Utama di tahun 2002 menjadi momentum awal Persik Kediri berkiprah di level tertinggi sepak bola Indonesia. Kemenangan ini membawa mereka naik ke Ligina musim 2003.
Menjadi tim debutan, Persik Kediri sanggup mengejutkan publik sepak bola lokal saat mereka sukses menjadi juara di akhir musim Liga 2003. Sebuah langkah heroik yang sulit dicapai oleh tim lain, bahkan sampai saat ini.
3 tahun kemudian pada tahun 2006, Persik Kediri kembali keluar menjadi juara Liga Bank Mandiri (nama Liga Indonesia pada saat itu) di bawah kendali pelatih ikonik, Daniel Roekito.
Salah satu highlight terbaik Persik Kediri adalah saat mereka mewakili Indonesia dalam Liga Champions Asia tahun 2007. Persik Kediri sanggup tampil baik ketika menghadapi Shanghai Senhua (Tiongkok), Sydney FC (Australia) dan Urawa Reds (Jepang).
Pada kesempatan itu, Persik Kediri berhasil tampil tanpa kekalahan di laga kandang. Mereka mampu melumat Shanghai Senhua dengan skor 1-0 dan Sydney FC dengan skor 2-1, serta bermain imbang 3-3 melawan Urawa Reds asal Jepang.
Walau gagal lolos ke babak berikutnya setelah gagal memperoleh poin dalam laga tandang, pencapaian Persik Kediri ini masih belum sanggup diikuti oleh banyak tim lokal lainnya.
Baca juga: Kawah Ijen, Wisata Indah di Jawa Timur
Prestasi Persik Kediri
Persik Kediri merupakan salah satu klub sepak bola yang memiliki sejarah prestasi gemilang di kompetisi domestik Indonesia. Klub berjuluk "Macan Putih" ini telah menunjukkan kiprah yang konsisten dalam berbagai turnamen.
Berikut adalah beberapa pencapaian utama yang berhasil diraih oleh Persik Kediri sepanjang sejarahnya.
Prestasi Persik Kediri
-
Liga Indonesia / Liga 1
Persik Kediri telah dua kali meraih gelar juara Liga Indonesia, menjadikannya salah satu tim yang mampu bersaing di level tertinggi sepak bola nasional.
-
Juara Liga Indonesia 2003: Pada musim 2003, Persik Kediri berhasil menjadi juara Liga Indonesia setelah mengalahkan PSM Makassar di partai final. Prestasi ini cukup mengejutkan karena mereka baru saja promosi dari Divisi 1 pada musim sebelumnya.
-
Juara Liga Indonesia 2006: Tiga tahun setelah gelar pertama, Persik kembali mencatatkan sejarah dengan menjuarai Liga Indonesia 2006 setelah menaklukkan PSIS Semarang di partai puncak.
-
-
Liga 2 Indonesia
Setelah mengalami penurunan performa dan terdegradasi ke Liga 2, Persik Kediri kembali membuktikan ketangguhannya dengan menjuarai Liga 2 musim 2019.
-
Juara Liga 2 2019: Dengan keberhasilan ini, Persik berhak promosi kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1, dan menunjukkan bahwa mereka masih memiliki daya saing yang kuat.
-
-
Piala Gubernur Jawa Timur
Persik Kediri juga tampil dominan di turnamen regional, terutama dalam ajang Piala Gubernur Jawa Timur. Mereka berhasil meraih gelar juara beberapa kali, menunjukkan keunggulan mereka di antara klub-klub Jawa Timur lainnya.
-
Juara pada tahun 2002, 2006, 2008, 2015, dan 2022.
-
-
Kompetisi Asia
Persik Kediri pernah tampil di kompetisi internasional dengan mewakili Indonesia dalam ajang Liga Champions Asia.
-
AFC Champions League 2004 dan 2007: Persik berkesempatan berlaga di kompetisi elite Asia sebanyak dua kali. Meskipun tidak mampu melaju ke babak berikutnya, keikutsertaan mereka menjadi bukti bahwa klub ini pernah berada di level tertinggi sepak bola Asia.
-
Persik Kediri dikenal sebagai tim yang memiliki semangat juang tinggi dan basis suporter yang fanatik, yaitu Persikmania.
Dengan sejarah panjang dan prestasi yang membanggakan, Persik tetap menjadi salah satu klub yang patut diperhitungkan di kancah sepak bola Indonesia.
Persik Kediri di Liga 1 Musim Ini
Setelah sempat terjerembab bahkan ke Liga 3, Persik Kediri kembali ke level tertinggi pada tahun 2019 setelah menjuarai Liga 2 di tahun yang sama. Sejak saat itu, Persik Kediri kembali menebar ancamannya di Liga 1.
Kiprah Persik Kediri yang cukup stabil musim ini bukan tanpa alasan. Klub ini memiliki manajemen yang solid, sehingga hampir tidak pernah ada masalah keuangan yang seringkali menjadi batu sandungan dalam sepak bola negeri ini.
Pada tahun 2022, Persik Kediri diakuisisi oleh PT. Astar Asia Global (AAG). Artis serta aktor, Gading Marten diangkat sebagai presiden klub karena dirinya yang juga berasal dari Kota Kediri.
Uniknya, ada satu pemain Persik Kediri yang diyakini juga merupakan pemilik klub tersebut. Arthur Irawan, bek Persik Kediri yang pernah berkarir di luar negeri merupakan salah satu founder PT. Astar Asia Global.
Hal ini membuat Arthur menjadi seorang pemilik klub yang juga aktif bermain di klubnya sendiri. Namun, pada tahun 2024, Arthur memutuskan untuk gantung sepatu dan lebih memilih fokus mengurus Persik sebagai bagian dari manajemen.
Di musim ini, Persik Kediri duduk di urutan 11 klasemen sementara dengan 33 poin. Karena perbedaan poin yang tipis antara tim di urutan tengah dan papan atas, Persik Kediri bisa saja mendadak naik beberapa tingkat jika mereka berhasil menang.
Dimotori oleh penyerang yang baru kembali dari cedera, Ze Valente, Persik Kediri berhasil tampil baik di musim ini dengan 9 kali menang, 6 kali imbang, dan 8 kali menelan kekalahan. Mereka bahkan berada di posisi ke-5 pada awal Januari lalu.
Skuad Persik Kediri
Persik Kediri kembali menyiapkan skuad terbaik mereka untuk menghadapi persaingan ketat di Liga 1 musim ini. Dengan komposisi pemain yang seimbang antara pengalaman dan talenta muda, Macan Putih siap unjuk gigi.
Berikut adalah daftar skuad Persik Kediri dilansir dari website Transfermarkt:
|
# |
Nama |
Posisi |
Usia |
Kebangsaan |
Kontrak |
Nilai Pasar |
|
33 |
Husna Al Malik |
Kiper |
21 |
Indonesia |
- |
Rp2,17M |
|
1 |
Léo Navacchio |
Kiper |
32 |
Brasil, Italia |
- |
Rp1,74M |
|
20 |
Eko Saputro |
Kiper |
25 |
Indonesia |
- |
Rp869,08Jt |
|
47 |
Geril Kapoh |
Kiper |
23 |
Indonesia |
- |
Rp434,54Jt |
|
4 |
Brendon Lucas |
Bek Tengah |
29 |
Brasil |
- |
Rp3,91M |
|
16 |
Hamra Hehanussa |
Bek Tengah |
25 |
Indonesia |
- |
Rp3,48M |
|
3 |
Kiko |
Bek Tengah |
24 |
Portugal |
- |
Rp3,04M |
|
31 |
Didik Wahyu |
Bek Tengah |
31 |
Indonesia |
- |
Rp1,74M |
|
78 |
Mario Yagalo |
Bek Tengah |
31 |
Indonesia |
- |
Rp1,74M |
|
15 |
Zikri Ferdiansyah |
Bek Tengah |
21 |
Indonesia |
- |
Rp869,08Jt |
|
7 |
Yusuf Meilana |
Bek Kiri |
26 |
Indonesia |
- |
Rp3,48M |
|
2 |
Dede Sapari |
Bek Kiri |
20 |
Indonesia |
- |
Rp1,30M |
|
37 |
Agil Munawar |
Bek Kanan |
28 |
Indonesia |
- |
Rp2,17M |
|
57 |
Nuri Fasya |
Bek Kanan |
26 |
Indonesia |
- |
Rp1,30M |
|
32 |
Rohit Chand |
Gelandang Bertahan |
32 |
Nepal |
- |
Rp4,35M |
|
5 |
Ousmane Fané |
Gelandang Bertahan |
31 |
Prancis, Pantai Gading |
- |
Rp1,74M |
|
6 |
Bayu Otto |
Gelandang Tengah |
25 |
Indonesia |
- |
Rp3,48M |
|
11 |
Adi Eko |
Gelandang Tengah |
31 |
Indonesia |
- |
Rp1,30M |
|
77 |
Rifqi Ray |
Gelandang Tengah |
20 |
Indonesia |
- |
Rp869,08Jt |
|
10 |
Zé Valente |
Gelandang Serang |
30 |
Portugal |
1 Jul 2024 |
Rp5,65M |
|
17 |
Majed Osman |
Sayap Kiri |
30 |
Lebanon, Inggris |
- |
Rp6,08M |
|
8 |
Ezra Walian |
Sayap Kiri |
27 |
Indonesia, Belanda |
- |
Rp4,78M |
|
21 |
Riyatno Abiyoso |
Sayap Kiri |
26 |
Indonesia |
- |
Rp2,17M |
|
13 |
Faris Aditama |
Sayap Kiri |
37 |
Indonesia |
- |
Rp173,82Jt |
|
23 |
Supriadi |
Sayap Kanan |
22 |
Indonesia |
- |
Rp2,17M |
|
28 |
Hugo Samir |
Sayap Kanan |
20 |
Indonesia |
- |
Rp869,08Jt |
|
9 |
Ramiro Fergonzi |
Depan Tengah |
35 |
Argentina |
- |
Rp1,74M |
|
97 |
Mohammad Khanafi |
Depan Tengah |
27 |
Indonesia |
30 Apr 2025 |
Rp1,74M |
Baca juga: Jatim Park 3: Sejarah, Wahana, Rute, Fasilitas & Tiket
Jangan lewatkan serunya pertandingan PSBS Biak vs Persik Kediri dengan menontonnya secara live di Vidio. Cara berlangganannya mudah, kamu bisa membayar biayanya lewat aplikasi MyTelkomsel atau juga bisa memakai LinkAja.