
Secara garis besar, reksadana syariah adalah wadah investasi berisiko rendah yang didesain sedemikian rupa sehingga pelaksanaannya tidak menyimpang dari syariat Islam. Inilah perbedaan signifikan antara reksadana biasa dan reksadana syariah.
Apakah kamu kepo dengan seluk-beluk reksadana syariah dan ingin berinvestasi? Pas banget, Telkomsel juga mau bahas soal itu, nih! Tapi, sebelum menyelam lebih dalam, coba intip spoiler pembahasannya melalui poin-poin berikut ini dulu, ya~
Sebagai informasi tambahan, selain memanfaatkan artikel yang Telkomsel bagikan, kamu juga dapat menyimak penjelasan tentang reksadana syariah melalui tayangan edukatif yang dipublikasikan di beberapa channel YouTube tepercaya.
Supaya kamu dapat belajar investasi tanpa terkendala kuota habis atau sinyal yang hilang tiba-tiba, jangan lupa aktifkan Kuota Ketengan dari Telkomsel, ya! Dengan Rp5.000 per hari, kamu sudah memperoleh kuota YouTube sebesar 1 GB.
Biar gak makin penasaran, yuk, langsung simak penjelasannya!
Baca Juga: Mengenal Investasi Reksadana: Arti, Jenis, dan Caranya
Pengertian Reksadana Syariah
Sebenarnya, konsep reksadana syariah tidak berbeda jauh dengan reksadana biasa. Wadah untuk menyimpan dana investor itu sama-sama berisiko rendah, tidak dipengaruhi oleh inflasi, dikelola oleh manajer investasi, dan punya beragam pilihan.
Satu-satunya pembeda yang paling signifikan adalah adanya peranan syariat Islam dalam pengelolaan reksadana syariah. Jadi, umat Muslim tidak perlu lagi untuk memulai investasi dengan mengandalkan instrumen satu ini.
Perlu diketahui bahwa kelahiran reksadana syariah ditandai dengan diluncurkannya Reksadana Syariah Danareksa Saham pada bulan Juli 1997 silam. Beberapa waktu kemudian, Jakarta Islamic Index (JII) juga ikut dirilis ke publik.
Nah, supaya pelaksanaan prinsip syariah di pasar modal bisa lebih kuat dan sah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonversi syariat Islam ke dalam peraturan OJK no. 15/POJK.04/2015 tentang penerapan prinsip syariah di pasar modal.
Fyi, selain untuk memfasilitasi umat Muslim menaruh minat pada investasi, alasan pemerintah meluncurkan reksadana syariah adalah besarnya pangsa pasar mengingat Indonesia didapuk sebagai negara dengan umat Islam terbesar di dunia.
Usai mengetahui pengertian reksadana yang dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam, mari lanjut ke materi selanjutnya!
Baca Juga: 6 Aplikasi Investasi Reksa Dana yang Bisa Bayar Pakai LinkAja
Jenis Reksadana Syariah
Berbeda dengan reksadana biasa, reksadana syariah mempunyai jenis yang lebih beragam. Berikut penjabarannya.
-
Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang, baik yang syariah maupun yang biasa, dinilai cocok bagi investor yang ingin menanamkan modal dengan jangka waktu kurang dari satu tahun dan tidak mau berhadapan dengan risiko tinggi.
Akan tetapi, karena rendahnya risiko yang harus ditanggung, investor juga tidak bisa mengharapkan return sebesar reksadana saham. Selain itu, reksadana jenis ini juga rentan terkena pengaruh perubahan suku bunga.
-
Reksadana Saham
Sesuai namanya, dengan memilih reksadana saham, tandanya kamu menanamkan modal ke perusahaan yang sudah masuk kualifikasi dan tergabung dalam Daftar Efek Syariah (DES).
Reksadana saham memang bisa membawa keuntungan yang sangat besar. Kendati demikian, reksadana jenis ini mempunyai pergerakan yang cenderung fluktuatif sehingga risikonya terbilang tinggi.
-
Reksadana Pendapatan Tetap
Serupa dengan reksadana pasar uang, reksadana pasar tetap juga tidak mengandung risiko tinggi. Hanya saja, dengan menggunakan reksadana jenis ini, dana yang kamu tanam akan dikelola melalui SBN Syariah dan obligasi.
-
Reksadana Campuran
Reksadana campuran cocok bagi penanam modal dengan profil risiko moderat. Modal yang kamu setor nantinya akan dikelola menggunakan beberapa instrumen, termasuk surat utang syariah dan efek utang syariah.
-
Reksadana Berbasis Efek Syariah Luar Negeri
Jenis reksadana syariah berikutnya adalah Reksadana Berbasis Efek Syariah Luar Negeri. Apabila kamu menggunakan reksadana jenis ini, kamu perlu berinvestasi minimal 51% dari Nilai Aktiva Bersih (NAB).
Dengan demikian, investasi untuk efek dalam negeri yang kamu dapatkan berada di angka 49%. Kendati demikian, dengan Reksadana Berbasis Efek Syariah Luar Negeri ini, kamu bisa mendapatkan exposure pasar global.
-
Reksadana Syariah dengan Penyertaan Terbatas (RDPT)
Reksadana jenis ini hanya diperuntukkan bagi investor yang sudah lihai dan mempunyai skill investasi di atas rata-rata. Sebab, ada beberapa batasan dalam cara penawaran, pihak penawar, dan batasan nilai investasi.
Setelah memahami jenis reksadana syariah, yuk, simak pembahasan selanjutnya!
Rekomendasi Produk Reksadana Syariah Terbaik
Di antara banyaknya pilihan, berikut Telkomsel rangkumkan tujuh reksadana syariah terbaik.
- Bahana MES Syariah Fund Kelas G dengan nilai return sebesar 4,69% dalam setahun.
- Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A dengan nilai imbal hasil sebesar 4,58% dalam setahun.
- Syailendra Sharia Money Market Fund dengan nilai return sebesar 4,44% dalam setahun.
- Trimegah Kas Syariah dengan nilai imbal hasil sebesar 4,41% dalam setahun.
- Mandiri Dana Investa Syariah dengan nilai return sebesar 3,99% dalam setahun.
- BNI-AM Dana Lancar Syariah dengan nilai imbal hasil sebesar 3,92% dalam setahun.
- Mandiri Pasar Uang Syariah dengan nilai return sebesar 3,91% dalam setahun.
Baca Juga: 5 Jenis Reksadana yang Paling Cuan, Ada Apa Saja?
Itu dia berbagai informasi penting terkait reksadana syariah yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya, Guys!
Sebagai catatan, kalau kamu mempunyai banyak rekening bank yang diperuntukkan bagi beragam kepentingan yang berbeda, salah satunya untuk menyimpan dana hasil investasi, kamu bisa memanfaatkan Telkomsel Redi biar nggak kelimpungan.
Soalnya, aplikasi satu itu nggak cuman memudahkan kamu dalam melakukan transfer antarbank tetapi juga mengingatkan kamu untuk melunasi tagihan, menyediakan fitur QR code, dan masih banyak lagi~ Jangan lupa download, ya!