Sebelum menulis skripsi atau karya ilmiah, harus tau pengertian abstrak terlebih dahulu!
Kalau kamu sedang menyusun makalah, skripsi, atau karya tulis ilmiah lainnya, pasti pernah ketemu bagian yang namanya abstrak. Bisa dibilang, abstrak itu ibarat trailer film, singkat, padat, tapi harus menggambarkan keseluruhan isi.
Banyak mahasiswa atau penulis pemula masih bingung soal cara membuat abstrak yang baik dan benar. Mulai dari strukturnya seperti apa, apa saja yang harus dimuat, sampai gaya bahasanya gimana. Padahal, bikin abstrak yang menarik bisa bikin pembaca tertarik buat lanjut baca tulisanmu, lho!
Nah, buat kamu yang masih penasaran soal dunia per-abstrakan, yuk simak penjelasan lengkapnya mulai dari pengertian, struktur, ciri-ciri, sampai contoh konkret dalam artikel ini!
Buat kamu yang suka browsing apapun di internet mulai dari ilmu pengetahuan sampai entertainment, pastikan selalu pakai kuota dari Telkomsel agar jaringan tetap aman dan lancar. Yuk langsung beli kuotanya sekarang di aplikasi MyTelkomsel!
Baca Juga: Cara Membuat Halaman Berbeda di Word dengan Mudah
Apa itu Abstrak?
Secara sederhana, abstrak adalah ringkasan singkat dari suatu karya tulis ilmiah, seperti skripsi, jurnal, atau makalah. Fungsinya untuk memberikan gambaran umum tentang isi tulisan tanpa harus membaca keseluruhan isi dokumen.
Abstrak biasanya ditulis dalam satu paragraf dengan panjang antara 150–250 kata. Isinya mencakup tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil, dan kesimpulan utama. Dalam jurnal ilmiah atau prosiding, abstrak jadi bagian pertama yang dibaca oleh pembaca atau reviewer.
Menariknya, abstrak juga sering dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan apakah sebuah karya layak dibaca lebih lanjut atau tidak. Jadi, meskipun pendek, keberadaan abstrak itu krusial banget.
Struktur Abstrak
Biar nggak bingung, berikut ini adalah struktur umum dari sebuah abstrak yang baik:
Latar Belakang dan Tujuan
Paragraf biasanya dibuka dengan latar belakang singkat yang mengarah ke tujuan penelitian. Ini membantu pembaca memahami alasan kenapa penelitian dilakukan.
Metode Penelitian
Bagian ini menjelaskan metode atau pendekatan yang digunakan. Misalnya, apakah penelitian bersifat kualitatif, kuantitatif, eksperimen, survei, atau studi literatur.
Hasil Penelitian
Selanjutnya, abstrak harus menyampaikan hasil utama dari penelitian secara ringkas. Nggak perlu terlalu detail, cukup highlight poin-poin pentingnya saja.
Kesimpulan
Bagian penutup abstrak harus menyampaikan kesimpulan utama atau implikasi dari hasil penelitian tersebut.
Beberapa jurnal juga meminta tambahan seperti kata kunci di bawah abstrak untuk memudahkan pencarian.
Baca Juga: Cara Membuat Daftar Pustaka Berdasarkan Berbagai Sumber
Ciri-ciri Abstrak
Supaya kamu bisa mengenali abstrak yang baik, berikut beberapa ciri khas yang biasanya ada:
-
Singkat dan padat: Tidak bertele-tele. Panjangnya umumnya tidak lebih dari 250 kata.
-
Mengandung 4 elemen utama: Tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan.
-
Tanpa referensi atau kutipan: Abstrak tidak mencantumkan sumber atau kutipan dari literatur.
-
Ditulis dalam satu paragraf: Biasanya tidak dipisah-pisah menjadi paragraf terpisah.
-
Menggunakan bahasa formal atau semi-formal: Tergantung kebutuhan jurnal atau kampus.
-
Bisa berdiri sendiri: Abstrak harus bisa dipahami tanpa harus membaca isi karya tulis secara lengkap.
Cara Membuat Abstrak
Buat kamu yang lagi nulis karya ilmiah dan bingung mau mulai dari mana, berikut langkah-langkah praktis bikin abstrak yang efektif:
Pahami Isi Tulisan
Abstrak dibuat setelah seluruh isi tulisan selesai. Jadi pastikan kamu sudah tahu betul tujuan, metode, hasil, dan kesimpulannya.
Tulis Tujuan Penelitian
Mulailah dengan kalimat yang menjelaskan latar belakang dan tujuan dari penelitianmu.
Jelaskan Metode Secara Singkat
Jangan terlalu detail, cukup jelaskan metode yang kamu gunakan secara umum.
Sampaikan Hasil Utama
Tulis hasil penelitian yang paling signifikan atau yang menjadi highlight.
Tutup dengan Kesimpulan
Sampaikan kesimpulan dari penelitianmu dan, jika perlu, implikasi atau saran untuk penelitian lanjutan.
Periksa Kembali Panjang dan Bahasanya
Pastikan panjangnya sesuai ketentuan (biasanya 150–250 kata), tidak ada kutipan, dan menggunakan bahasa yang formal atau semi-formal.
Contoh Abstrak
Berikut ini contoh abstrak dari sebuah karya ilmiah tentang pengaruh media sosial terhadap produktivitas belajar mahasiswa:
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap produktivitas belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan survei.
Sampel penelitian terdiri dari 100 mahasiswa aktif yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara penggunaan media sosial secara berlebihan dengan tingkat produktivitas belajar mahasiswa.
Semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial, maka semakin rendah tingkat fokus dan efektivitas waktu belajar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media sosial perlu dikendalikan agar tidak mengganggu produktivitas akademik.
Baca Juga: 20 Contoh Kata Pengantar untuk Karya Tulis Kamu!
Dengan memahami struktur, ciri-ciri, dan cara membuat abstrak yang baik, kamu bisa bikin karya ilmiah kamu jadi lebih menarik dan profesional. Semoga penjelasan ini bisa bantu kamu bikin abstrak yang nggak cuma informatif, tapi juga bikin penasaran!
Jangan lupa, kalau kamu suka browsing di internet, pastikan selalu pakai kuota dari Telkomsel agar jaringan tetap aman dan lancar. Yuk beli paketnya sekarang di MyTelkomsel!