Kemana babak baru karir Luka Modrić berlabuh musim depan?
Dedikasi Luka Modrić di Real Madrid berakhir pada akhir musim 2024/25. Karena gak masuk dalam skema dan tim bentukan pelatih baru, Xabi Alonso di musim depan, bintang asal Kroasia ini terpaksa angkat kaki. Kemana dia akan berlabuh?
Luka Modrić dikabarkan merapat ke tim kawakan asal Italia, AC Milan. Apakah masuknya Modrić akan mendongkrak performa Rossoneri? Atau justu menguatkan citra jika Serie A adalah liga pensiunan?
Baca juga: 7 Pemain Real Madrid Legendaris, Ada Jagoanmu?
AC Milan di bawah nahkoda pelatih baru, Massimiliano Allegri punya ambisi besar untuk membuktikan kelasnya di musim depan. Berlangganan Vidio Platinum bikin kamu bisa nonton berbagai pertandingan Serie A, dari tim kecil sampai big match.
Penasaran sama kisah berakhirnya karir Luka Modrić di Real Madrid? Yuk, kita deep dive lebih dalam!
Ketika Luka Modrić pertama kali mendarat di Madrid pada 2012, tak semua orang percaya dia akan jadi legenda. Bahkan, polling dari Marca waktu itu menobatkannya sebagai rekrutan terburuk musim panas.
Didatangkan dari Tottenham Hotspur, Modrić sudah punya persona enigma dalam dirinya, namun bakat terbaiknya masih cukup mentah. Tapi siapa sangka, pria kurus berkepala gondrong itu justru berubah menjadi jantung dari salah satu era tersukses dalam sejarah Real Madrid.
Musim demi musim, Modrić menjawab keraguan dengan kerja keras, kejeniusan taktik, dan kontrol permainan yang elegan. Bersama Toni Kroos dan Casemiro, dia membentuk trio lini tengah yang ikonik.
Dari La Décima, hingga Ballon d’Or 2018, ia menyajikan kisah kebangkitan dan konsistensi di atas panggung tertinggi sepak bola Eropa. Dalam 13 tahun kariernya bersama Los Blancos, Modrić tampil dalam hampir 600 pertandingan dan mempersembahkan lebih dari dua lusin trofi.
Modrić bukan hanya gelandang jenius, tapi pemimpin tanpa banyak suara. Ia tak sering menggebrak ruang ganti, tapi setiap operan, setiap tusukan, dan setiap gesturnya di lapangan, jadi bahasa universal yang menunjukkan levelnya berada di atas rata-rata.
Kariernya di Madrid ditulis dengan tinta emas—dan akan terus dikenang dalam sejarah Santiago Bernabéu.
Baca juga: Tersingkir dari Liga Champions, Catat Jadwal Real Madrid di Sisa Musim 24/25!
Musim 2024/2025 menjadi bab penutup bagi Luka Modrić di Real Madrid. Di usia 39 tahun, dia tidak sekadar bertahan—dia bersaing dan tetap tampil reguler. Meski menit bermainnya berkurang, setiap kali Modrić masuk, permainan Madrid berubah lebih hidup.
Tapi waktu tak pernah berkompromi, dan klub pun mulai menatap regenerasi. Alih-alih pergi diam-diam, Modrić memilih mengakhiri kariernya di Madrid dengan kepala tegak.
Dia memperpanjang kontrak satu tahun terakhir, tampil hingga FIFA Club World Cup 2025, dan memberi penampilan yang tetap bernyawa. Ini bukan perpisahan dalam kesunyian, tapi seremoni diam-diam yang penuh penghargaan.
Real Madrid tidak memperpanjang kontraknya, bukan karena kualitasnya habis, tapi karena waktunya memang sudah hampir tiba. Dengan tangan terbuka, mereka melepas seorang maestro yang telah mengabdi tanpa cela.
Dan bagi Modrić sendiri, ini bukan tentang akhir, tapi tentang kapan harus turun panggung dengan terhormat.
Kabar yang awalnya hanya spekulasi kini semakin dekat menjadi kenyataan: Luka Modrić akan melanjutkan karier di AC Milan. Keputusan ini bukan semata-mata soal sepak bola. Milan, bagi Modrić, punya makna emosional.
Klub ini adalah rumah bagi idolanya semasa kecil, Zvonimir Boban. Kini, ia seperti menggenapi lingkaran hidupnya. Modrić telah sepakat secara lisan untuk menandatangani kontrak satu tahun dengan Rossoneri, dengan opsi perpanjangan.
Namun, seperti biasanya, ia tidak gegabah. Dia menunda kepindahannya hingga selesai membela Real Madrid di ajang Club World Cup. Di tengah usia yang hampir menyentuh kepala empat, Modrić masih punya ambisi: tampil di Piala Dunia 2026.
Di Milan, ia akan menghadapi tantangan berbeda. Klub tidak bermain di kompetisi Eropa musim depan, tapi justru di situlah Modrić bisa memberi pengaruh besar. Dia akan menjadi mentor bagi lini tengah muda Milan, sekaligus menyuntikkan pengalaman juara ke dalam skuad.
Meski tak lagi muda, cara Modrić membaca permainan belum lekang dimakan waktu. Transfer ini bukan sekadar langkah karier, tapi juga pernyataan: bahwa hasrat sepak bola tak mati hanya karena usia.
Dengan seragam merah-hitam Milan, Modrić akan mengukir babak baru dalam dongengnya—mungkin sebagai penutup sebuah karir yang santau atau malah menjadi babak dan prestasi baru bagi sang maestro asal Kroasia.
Baca juga: 10 Daftar Pemain Liga Champions Termahal Musim Ini!
Kemanapun Luka Modrić berlabuh musim depan, ada satu hal yang pasti: kamu harus berlangganan Vidio Platinum. Kenapa begitu? Karena ada banyak pertandingan sepak bola yang bisa kamu saksikan di sana, dari berbagai liga terbaik di dunia.
Short Video baru dan seru
Deretan Pemain Real Madrid Terbaik Sepanjang Masa
20 Mobil Termahal Di Dunia, Harganya Melebihi Gaji Mbappe di Real Madrid
10 Pemain Terbaik Barcelona Sepanjang Masa
Elijano Reijnders, Adik Gelandang AC Milan yang Pilih Timnas Indonesia