
Bisnis franchise sudah cukup sering ditemukan sekarang ini karena sangat menguntungkan bagi pebisnis yang brand-nya sudah punya nama di pasaran.
Eits, kalau kamu baru mau mulai bisnis franchise, kamu harus memulai dengan mengerti apa itu franchise, jenis-jenis biaya dalam franchise, serta bagaimana cara menentukan franchise fee dan royalty fee-nya dulu.
Yuk, ketahui lebih dalam tentang franchise dengan membaca pengertiannya di bawah ini!
Pengertian Franchise
Singkatnya, franchise adalah bisnis waralaba yang melibatkan dua pihak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, waralaba artinya kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.
Dalam bisnis franchise, pihak kedua (franchisee atau pembeli izin bisnis waralaba) membeli hak dari pihak pertama (franchisor atau pemilik bisnis waralaba).
Hak ini diberikan untuk menjalankan usaha memakai nama atau merek dari pihak pertama sesuai ketentuan dan sistem yang sudah disepakati bersama.
Dengan begini, kedua pihak bisa mendapatkan keuntungan dengan menjual maupun membeli hak bisnis tersebut.
Bisnis waralaba sendiri ada yang luar negeri maupun dalam negeri. Bisnis franchise luar negeri biasanya sistem operasionalnya sudah lebih stabil karena menjangkau pasar internasional dan sudah memiliki banyak peminat.
Sementara itu, bisnis franchise dalam negeri biasanya jadi sebuah bentuk investasi untuk memberi pengetahuan dan pengalaman sebagai pemula bisnis.
Pebisnis yang masih baru bisa belajar untuk menentukan strategi bisnis yang baik dan memiliki rekan bisnis yang profesional.
Nah, itulah pembahasan tentang franchise. Kamu juga harus tahu dua jenis biaya yang dibutuhkan untuk bisnis franchise.
Yuk, kenali dua jenis biaya dalam bisnis waralaba di bawah ini!
Baca Juga: Tips Bisnis Online Tanpa Modal
2 (Dua) Biaya dalam Franchise
Ada 2 (dua) jenis biaya dalam berbisnis waralaba yang perlu kamu ketahui, yaitu Franchise fee dan Royalty fee. Berikut ini penjelasan mengenai kedua biaya tersebut:
-
Franchise fee
Franchise fee atau biaya waralaba merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh franchisee yang ingin membeli hak dari franchisor untuk menjalankan sebuah franchise.
Hak ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan di awal perjanjian franchise.
-
Royalty fee
Biaya royalti atau royalty fee adalah biaya yang dibayarkan franchisee pada franchisor selama berjalannya atau selama masa berlaku franchise.
Bisa dibilang juga, ini merupakan biaya bagi hasil pendapatan franchise untuk kedua pihak.
Pembayaran umumnya dilakukan sebelum tanggal tertentu berdasarkan diskusi dari kedua belah pihak.
Royalty fee yang dibayarkan pun biasanya berupa persentase dari penghasilan yang ditentukan dalam dua jenis, yaitu flat dan progresif.
Pada sistem persentase yang flat, besaran royalty fee yang dibayarkan tetap dan tidak berubah mengikuti penghasilan yang didapatkan.
Sementara, sistem persentase yang progresif berarti semakin tinggi penghasilan maka semakin tinggi pula persentase yang dikenakan.
Jadi, perbedaan di antara kedua jenis biaya tersebut yaitu franchise fee dibayarkan sebelum menjalankan bisnisnya, sedangkan royalty fee merupakan biaya yang dibayarkan selama bisnis tersebut berjalan.
Kemudian, bagaimana ya caranya menentukan franchise fee dan royalty fee? Ikuti beberapa pendekatan di bawah, ya!
Cara Menentukan Franchise Fee dan Royalty Fee
Ada beberapa cara untuk menentukan franchise fee dan royalty fee ini:
-
Market oriented
Dengan market oriented atau pendekatan pasar, penentuan harga akan dihitung menggunakan data yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga terpercaya mengikuti rata-rata biaya franchise sejenis.
Akan tetapi, cara ini cukup berisiko karena setiap bisnis franchise pasti beda-beda. Sistem ini bisa menghasilkan biaya yang terlalu rendah atau terlalu tinggi untuk bisnis franchise kamu.
-
Customer oriented
Pendekatan kedua yaitu dengan fokus ke daya beli pelanggan. Semakin besar daya beli pelanggan, maka biaya franchise dan royalti akan semakin mahal.
Pendekatan ini umumnya dilakukan karena perbedaan wilayah, misalnya ibu kota dengan kota kecil.
-
Cost oriented
Last but not least, pendekatan yang paling detail yaitu dengan menghitung seluruh biaya yang diperlukan franchisor dalam mengembangkan bisnis tersebut.
Beberapa biaya yang bisa masuk perhitungan, yaitu survei lokasi waralaba, desain layout (gerai waralaba yang baru), daftar stok awal, sourcing untuk stok awal, pelatihan untuk bisnis, rekrutmen pegawai, dan lainnya.
Nah, kamu semakin mengerti tentang franchise dan biaya-biaya yang harus kamu siapkan kan?
Yuk, belajar lebih dalam tentang bisnis dengan Kuncie. Ada rencana belajar yang bisa kamu gunakan untuk rancang pembelajaranmu juga, lho!
Terus, gunakan berbagai paket internet dari Telkomsel, seperti Internet Sakti dan Combo Sakti, untuk menemanimu belajar bisnis.
Selamat belajar lebih dalam tentang franchise!
Baca Juga: Bisnis Hampers Kue Kering untuk Tahun Baruan