Jobe Bellingham: Duplikat Jude atau Superstar Selanjutnya?


Jobe Bellingham Duplikat Jude atau Superstar Selanjutnya

Apakah Jobe hanya akan berada di bawah bayang-bayang atau malah melebihi sang kakak?

 

Dinasti nggak cuma hadir dalam dunia politik, nyatanya dalam sepak bola ada juga istilah football dynasty. Tradisi ini ada dalam keluarga Bellingham, karena bukan cuma Jude aja yang sukses, kini ada sang adik, Jobe Bellingham yang mulai naik ke permukaan.

 

Seperti kakaknya sebelum direkrut Real Madrid, kini Jobe mengadu nasibnya di klub Jerman, Borussia Dortmund. Apakah bakatnya akan mendekati sang kakak, atau malah melebihinya?

 

  1. Profil Jobe Bellingham

  2. Perbandingan Jobe vs Jude Bellingham

  3. Dinasti Keluarga dalam Sepak Bola

 

Baca juga: Ini Top Skor Liga Champions Sampai Partai Semifinal!

 

Jangan sampai kelewatan aksi adik-kakak Jobe dan Jude Bellingham di Liga Champions musim depan dengan berlangganan Vision+ via aplikasi MyTelkomsel Basic. Mungkin aja mereka akan berhadapan satu sama lain musim depan.

 

Nah, mau kenalan sama Jobe Bellingham? Terus lebih tahu soal football dynasty? Yuk, cek semuanya di bawah ini!

 

 

Profil Jobe Bellingham

 

Jobe Samuel Patrick Bellingham lahir pada 23 September 2005 di Stourbridge, Inggris. Di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Jobe sudah dikenal sebagai gelandang serba bisa dengan tinggi badan sekitar 1,88–1,91 meter.

 

Ia bisa bermain sebagai gelandang tengah, menyerang, bahkan bertahan—salah satu alasan kenapa ia dianggap sebagai talenta spesial sejak usia belia. Karier profesionalnya dimulai dari akademi Birmingham City, klub yang juga melahirkan kakaknya, Jude Bellingham. 

 

Jobe melakukan debut senior di usia remaja, meski di awal-awal kariernya lebih banyak menjadi cadangan di tim utama. Setelah tampil sekitar 24 kali untuk Birmingham, Jobe hengkang ke Sunderland pada Juni 2023. 

 

Di musim perdananya di Championship, ia langsung tampil 43 kali, mencetak 7 gol dan 4 assist, membantu timnya promosi ke Premier League, dan meraih penghargaan Young Player of the Year Championship 2024–25.

 

Performa gemilangnya menarik perhatian raksasa Bundesliga, dan pada musim panas 2025, Jobe resmi direkrut oleh Borussia Dortmund. Ia menandatangani kontrak hingga 2030 dengan nilai transfer total mencapai €24–33 juta, menjadikannya transfer termahal dari tim promosi Inggris sepanjang sejarah.

 

Tak butuh waktu lama untuk unjuk gigi: Jobe langsung mencetak gol di laga debut penuhnya bersama Dortmund di ajang Piala Dunia Antarklub 2025, menegaskan bahwa dia bukan cuma “adik Jude” tapi bintang masa depan dengan identitas sendiri.

 

Di level tim nasional, Jobe sudah tampil dari Inggris U16 hingga U21. Hingga Juni 2025, ia telah mencatat 4 caps bersama Inggris U21, walaupun belum menyumbangkan gol. Tapi dengan performanya yang terus menanjak, panggilan ke tim senior tampaknya tinggal tunggu waktu.

 

Baca juga: Top Skor Sementara Liga Champions Musim 2024/2025

 

 

Perbandingan Jobe vs Jude Bellingham

 

Membandingkan Jobe dan Jude Bellingham tuh kayak ngebandingin dua episode dalam satu seri yang sama—penuh potensi, tapi beda cara penyajian. Jude, sang kakak, udah lebih dulu dikenal sebagai fenomena. 

 

Dari Birmingham City, dia langsung meledak di Borussia Dortmund, lalu naik kelas ke Real Madrid dan kini jadi salah satu gelandang terbaik dunia. Statistiknya pun nggak main-main—di La Liga 2024/25, ia jadi kreator utama serangan Los Blancos, dengan rata-rata 3,80 shot-creating actions (SCA) per 90 menit. 

 

Nilai pasarnya? Menyentuh angka fantastis €180 juta, bikin dia salah satu pemain termahal di dunia saat ini. Sementara itu, Jobe menempuh jalur yang lebih pelan tapi matang. 

 

Setelah tampil 24 kali untuk Birmingham, ia bersinar bareng Sunderland di Championship. Musim 2024/25 jadi titik balik—dengan 43 laga, 7 gol, 4 assist, dan membawa timnya promosi ke Premier League. 

 

Performanya pun nggak luput dari radar raksasa Eropa. Borussia Dortmund yang pernah melahirkan Jude, sekarang percaya pada potensinya si adik. Transfer senilai €24–33 juta jadi bukti keyakinan mereka bahwa Jobe bukan sekadar pelengkap nama keluarga.

 

Kalau Jude dikenal sebagai gelandang serang flamboyan dengan visi tajam dan kemampuan mencetak gol dari lini kedua, Jobe cenderung tampil lebih lugas. Dia tipe box-to-box midfielder yang kuat secara fisik dan rajin menyisir lapangan. 

 

Dia membantu pertahanan, membangun serangan dari dalam, dan sesekali ikut menyelesaikan peluang. Meski output-nya belum setinggi sang kakak, angka 2,69 SCA per 90 menit sudah cukup menjanjikan bagi pemain yang baru naik level dari Championship ke Bundesliga.

 

Salah satu yang paling menonjol dari Jobe adalah caranya membangun identitas. Di jersey-nya, ia memilih hanya menuliskan “Jobe,” bukan “Bellingham.” 

 

Itu bukan karena perkara malu, tapi karena dia ingin menunjukkan bahwa dirinya bukan bayangan dari Jude, melainkan pemain dengan kisah dan gaya main sendiri. 

 

Tapi seperti biasa, media tetap senang menyebutnya sebagai “Mini-Bellingham.” Gaya bermain yang mirip, postur tinggi, dan paras yang jelas satu darah membuat perbandingan itu sulit dihindari. 

 

Bahkan, beberapa fans mulai berspekulasi: “Jangan-jangan Jobe nanti bisa lebih jago dari Jude?” Tanggapan dari media dan publik cukup positif. Jobe dinilai punya semua bahan untuk meledak di Bundesliga. 

 

Pihak Dortmund sendiri nggak asal rekrut. Mereka tahu betul apa yang mereka lakukan. Klub ini pernah mencetak Jude jadi bintang dunia, dan sekarang mereka siap mengulang hal yang sama bersama Jobe. 

 

Di laga debutnya bareng Dortmund di Piala Dunia Antarklub, ia langsung mencetak gol. Meski belum segemerlap debut Jude, tapi langkah awal ini udah cukup bikin mata tertuju padanya.

 

Kesimpulannya, Jobe dan Jude mungkin tumbuh di rumah yang sama, tapi mereka menapaki tangga karier dari arah yang berbeda. Jude sudah membuktikan dirinya sebagai bintang global. Tapi Jobe? Ia baru mulai. 

 

Dan kalau melihat bagaimana awal musimnya berjalan, bukan nggak mungkin dunia bakal menyambut satu lagi Bellingham di level tertinggi—dengan gaya dan cerita yang sepenuhnya miliknya sendiri.

 

 

Dinasti Keluarga dalam Sepak Bola

 

Sepak bola bukan cuma soal bakat, tapi juga soal darah. Dari Inggris sampai Ghana, dari Milan sampai Dortmund, banyak keluarga yang menurunkan tradisi bola lintas generasi. Bellingham bersaudara bukan satu-satunya.

 

Ada beberapa nama lagi yang punya kisah serupa, berikut adalah nama-namanya:

 

  1. Simone & Filippo Inzaghi

    Simone kini pelatih top di Inter Milan. Filippo? Legenda AC Milan yang dikenal sebagai raja offside tapi spesialis gol-gol penting. Sama-sama cerdas, beda peran.

     

  2. Gary & Phil Neville

    Keduanya tumbuh bareng di Manchester United. Gary loyal di MU sampai pensiun, Phil sempat main di Everton. Sekarang Gary lebih sering muncul di TV jadi pundit, sementara Phil sering duduk di bench staf pelatih.

     

  3. Jérôme & Kevin-Prince Boateng

    Satu bela Jerman dan jadi juara dunia 2014, satu lagi bela Ghana dan tampil nyentrik di Milan dan Barcelona. Dua benua, satu garis keturunan.

     

  4. Tijjani & Eliano Reijnders

    Tijjani kini bintang AC Milan, Eliano berkembang di PEC Zwolle. Keduanya anak dari eks pemain Martin Reijnders. Warisan bola yang hidup di Belanda.

     

  5. Eden & Thorgan Hazard

    Sama-sama kreatif, Eden meledak di Chelsea dan Madrid, Thorgan tampil solid di Bundesliga. Si kakak lebih glamor, si adik lebih konsisten.

     

  6. Thiago & Rafinha Alcantara

    Anak dari legenda Brasil, Mazinho. Thiago elegan di Bayern dan Liverpool, Rafinha sempat mencicipi panggung Camp Nou. Dua gaya, dua negara.

     

  7. Lucas & Theo Hernandez

    Keduanya juara dunia bersama Prancis. Lucas tangguh di lini belakang, Theo lebih ofensif di sayap AC Milan. Atletis dan eksplosif.

     

  8. Paolo & Daniel Maldini

    Tiga generasi di AC Milan: Cesare, Paolo, dan kini Daniel. Kalau ini bukan dinasti, nggak tau apa lagi namanya.

 

Baca juga: 10 Daftar Pemain Liga Champions Termahal Musim Ini!

 

Nantikan potensi pertemuan seru antara Jobe dan Jude Bellingham di Liga Champions musim depan. Aktifkan langganan Vision+ via aplikasi MyTelkomsel Basic dan nikmati semua pertandingannya secara lengkap.

 

 
 

Short Video baru dan seru

Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim
Telkomsel Telkomsel Instagram

Meninggalkan halaman ini

Anda mengunjungi website telkomsel.com tetapi akan dialihkan ke

Pastikan Anda hanya mengikuti tautan dari sumber yang Anda percayai.