Kekalahan melawan Australia berdampak buruk pada ranking FIFA Indonesia yang sudah merangkak naik. Skor 5-1 akhirnya membuat Indonesia harus merosot cukup tajam dan terancam bisa disusul oleh rival abadi, Malaysia pada minggu ini.
Di urutan berapa ranking FIFA Indonesia sekarang? Yuk, kita cari tahu!
Baca juga: Profil Shayne Pattynama, Bek Naturalisasi Tim Garuda
Saksikan pertandingan seru Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat mereka menghadapi Bahrain pada 25 Maret! Dukung Garuda dengan menonton langsung di Vision+.
Beri semangat agar mereka bisa meraih hasil terbaik! Yuk, kita cari tahu tentang ranking FIFA Indonesia terkini!
Ranking FIFA Indonesia Paling Rendah
Peringkat FIFA Indonesia pernah mengalami masa suram, di mana posisi terendah yang pernah dicapai adalah peringkat 179 dunia pada tahun 2015. Saat itu, sepak bola Indonesia mengalami krisis besar akibat sanksi FIFA yang diberlakukan pada 30 Mei 2015.
Sanksi ini membuat Indonesia tidak dapat mengikuti kompetisi internasional, termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019. Akibatnya, posisi Indonesia berhasil disalip oleh tim-tim Asia Tenggara lainnya.
Selain itu, ketidakstabilan internal di PSSI juga berkontribusi terhadap kemerosotan ini. Konflik antara pemerintah dan federasi membuat kompetisi domestik tidak berjalan optimal, sehingga kualitas pemain dan daya saing tim nasional menurun drastis.
Tanpa adanya pertandingan internasional yang diakui FIFA, Indonesia kehilangan banyak poin peringkat. Situasi ini berbanding terbalik dengan Filipina–tim yang pernah dihancurkan 13-0 oleh Indonesia di 2002.
Mereka bisa memperbaiki ranking FIFA hingga akhirnya berada jauh di atas Indonesia. Bahkan, Timnas Filipina sempat berada di peringkat 111 pada tahun 2018. Prestasi yang bahkan belum bisa disamakan oleh Indonesia hingga saat ini.
Pada masa kegelapan tersebut, tim nasional juga mengalami kekurangan pertandingan persahabatan berkualitas yang dapat menambah poin peringkat FIFA. Minimnya turnamen yang diikuti serta kurangnya inisiatif dalam meningkatkan kualitas pemain membuat Indonesia terpuruk di peringkat dunia.
Baca juga: Profil “Wak Haji” Ragnar Oratmangoen, Winger Andalan Timnas
Ranking FIFA Indonesia Saat Ini
Indonesia harus menderita kekalahan yang sangat mencolok dari Australia pada laga tandang yang digelar pada (20/3). Di bawah kepelatihan Patrick Kluivert, Indonesia harus takluk 5-1 dari skuad Australia yang sebenarnya dalam keadaan pincang.
Indonesia memang tampil menekan sejak menit awal dan sempat memperoleh peluang unggul saat Rafael Struick dilanggar di kotak penalti. Namun sayang, Kevin Diks gagal mengeksekusi peluang ini.
Setelah itu, Timnas langsung dihajar 3-0 sebelum menit ke-45. Memasuki babak kedua, Indonesia tetap tampil menekan dan sanggup mengancam Australia pada beberapa kali kesempatan.
Gol akhirnya lahir dari upaya soloran Ole Romeny, namun dibalas nggak begitu lama oleh Jackson Irvine lewat kemelut dari tendangan pojok. Hasil ini membuat Indonesia kehilangan 4,23 poin yang mengancam posisi di ranking FIFA saat ini.
Walau belum resmi diumumkan karena menunggu jadwal FIFA Matchday berakhir di akhir Maret, namun Indonesia diprediksi akan turun ke peringkat 131. Jika Indonesia menang lawan Bahrain, mungkin posisinya bisa naik.
Namun jika kalah, posisinya pasti akan lebih turun lagi. Laga melawan Bahrain adalah harus menjadi sebuah pertandingan dengan target menang harga mati.
Peluang Menaikkan Ranking FIFA Indonesia
Indonesia telah mengalami peningkatan peringkat FIFA dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih banyak yang harus dilakukan untuk terus naik. Salah satu langkah penting adalah penunjukan pelatih berpengalaman.
Pada Januari 2025, Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih kepala tim nasional. Dengan pengalaman melatih di Eropa dan didampingi asistennya, Denny Landzaat, ia diharapkan membawa filosofi permainan modern dan disiplin yang lebih baik.
Selain kepelatihan, peningkatan infrastruktur dan pengelolaan liga menjadi kunci. Kualitas lapangan, fasilitas latihan, serta profesionalisme Liga 1 dan Liga 2 harus ditingkatkan agar pemain lebih siap bersaing di level internasional.
Pemanfaatan pemain diaspora juga berpotensi memperkuat tim nasional, seperti yang telah sukses diterapkan oleh negara lain. Peningkatan jumlah pertandingan internasional menjadi strategi lain yang penting.
Bertanding melawan tim dengan peringkat lebih tinggi serta mengikuti turnamen resmi akan membantu Indonesia mengumpulkan lebih banyak poin FIFA. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menargetkan Indonesia masuk 50 besar dunia pada 2045.
Untuk mencapainya, akademi sepak bola harus diperkuat, lebih banyak pemain harus berlaga di luar negeri, dan kompetisi usia muda harus terus dikembangkan. Hal ini yang selama ini menjadi keresahan yang sering diucapkan para pundit.
PSSI harus lebih serius menggarap kompetisi usia muda berjenjang, agar talent pool terjaga, sehingga Indonesia tak selalu harus mengandalkan program naturalisasi pemain, namun juga bisa mencari bakat dari negeri sendiri.
Jika kedua bakat disatukan, maka pilihan pemain untuk bermain di Timnas akan semakin banyak. Dengan itu, Timnas Indonesia bisa semakin memperbaiki ranking FIFA dan menjauh dari kejaran rival abadi, Malaysia.
Kini Malaysia duduk di peringkat 135, di bawah 10 peringkat dari Timnas Indonesia. Jadi, Garuda kini berada di atas Harimau Malaya, namun posisi ini bisa saja berubah jika Timnas mengalami masa suram yang semoga tak akan kembali terjadi.
Baca juga: Profil Ole Romeny, Striker Timnas Indonesia Berdarah Medan
Sekali lagi, kosongkan jadwalmu pada 25 Maret untuk menyaksikan perjuangan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026! Sambil ngabuburit, ayo dukung Jay Idzes dan kawan-kawan meraih kemenangan demi tiket ke Piala Dunia!
Tonton langsung di Vision+ dan beri semangat penuh untuk Garuda!