BRI Liga 1 musim 2023/2024 masih bergulir hingga 25 Mei 2024 mendatang. Seperti yang kita tau, format kompetisi saat ini terbagi menjadi dua yaitu Reguler Series dan Championship Series.
Dengan penerapan sistem kompetisi yang baru dari PT LIB sejak 2023, perebutan trofi oleh 18 tim jadi semakin seru. Pasalnya empat tim dengan poin terbanyak di klasemen punya peluang yang sama untuk angkat trofi.
Keseruan BRI Liga 1 nggak berhenti di situ. Pasalnya informasi terkait penggunaan video assistant referee atau VAR di Liga 1 yang bakal diterapkan musim ini muncul ke permukaan. Apakah kabar ini fakta atau hanya hoax belaka? Temukan jawabannya di artikel ini.
Saat ini Borneo FC sebagai pemuncak klasemen BRI Liga 1 2023/2024 sudah memastikan diri lanjut dalam perebutan trofi dengan raihan poin sementara sebesar 70 angka. Jumlah poin ini dipastikan nggak akan mampu disusul oleh tim-tim di bawahnya.
Baca Juga: 5 Top Skor BRI Liga 1 Sementara Musim 23/24 & Nasib Klubnya
Di peringkat kedua hingga keempat BRI Liga 1, saat ini masih ditempati oleh Persib Bandung, Bali United, dan Dewa United. Melihat ketatnya selisih poin dari ketiga tim, perubahan posisi di beberapa laga tersisa masih mungkin terjadi.
Beralih ke peringkat kelima BRI Liga 1, Madura United masih berpeluang untuk masuk empat besar. Pasalnya tim asal Madura ini punya perolehan poin yang sama dengan Dewa United. Belum lagi MU masih punya selisih satu laga yang belum dimainkan.
Keseruan BRI Liga 1 ini masih bisa kamu saksikan dengan berlangganan akses Vidio. Soal kuota streaming, kamu bisa pakai paket OMG! Nonton dari Telkomsel. Nggak cuma nonton BRI Liga 1 aja, kamu bisa nonton film dan series dari platform streaming kesayangan, lho.
Sekarang, mari kita cari tau dulu kebenaran dari penggunaan VAR di Liga 1. Berikut ulasannya.
Apakah BRI Liga 1 Memakai VAR?
Penggunaan VAR atau video assistant referee selama satu musim penuh di kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 sudah direncanakan tahun lalu. Namun, karena kehadiran VAR di Liga 1 masih baru, pihak wasit belum sepenuhnya menguasai teknologi tersebut.
Padahal, ketum PSSI Erick Thohir sempat menyampaikan bahwa penggunaan VAR di Liga 1 akan diterapkan mulai Februari 2024. Kabar terbaru kemudian menyebutkan kalau teknologi VAR akan dipakai dalam laga Championship Series musim ini.
Artinya, kompetisi sepak bola tertinggi Indonesia akan mulai menggunakan VAR pada tanggal 5 Mei 2024 mendatang.
Penggunaan VAR di BRI Liga 1 diharapkan oleh berbagai pihak dapat meningkatkan level kompetisi bola di Indonesia secara bertahap.
Baca Juga: 7 Pemain Termahal di BRI Liga 1, Nominalnya Bikin Melongo!
Berapa Biaya untuk Penggunaan VAR?
Selain kesiapan sumber daya dalam penguasaan teknologi, pengadaan VAR di Indonesia sempat mengalami kendala dari segi biaya. Pasalnya, untuk menghadirkan teknologi asisten wasit virtual ini butuh biaya yang nggak sedikit.
Menurut Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh, anggaran yang dibutuhkan untuk menerapkan dalam satu lapangan adalah Rp80–90 miliar. Angka tersebut didapat setelah diketahui biaya pengadaan VAR untuk satu pertandingan sebesar Rp175 juta.
Perlu diketahui juga bahwa nominal yang disebutkan belum mencakup biaya pengadaan untuk sumber daya wasit yang mengoperasikan. Untuk mengoperasikan teknologi ini, diperkirakan memerlukan tiga hingga lima orang wasit tambahan.
Bagaimana Sejarah VAR di Dunia?
Salah satu penyebab munculnya VAR di dunia sepak bola adalah karena wasit membutuhkan akurasi yang tepat dalam mengambil keputusan. Dengan hadirnya VAR, diharapkan keputusan wasit di setiap pertandingan semakin objektif.
Menurut sejarahnya, VAR pertama kali diusulkan sebagai proyek Wasit 2.0 pada tahun 2010 di Belanda. Uji coba proyek ini berlangsung pada laga Eredivisie musim 2012/2013.
Setelah uji coba dianggap sukses Asosiasi Sepak Bola Belanda meneruskan usulan ini ke IFAB atau Dewas Asosiasi Sepak Bola Internasional. Tujuannya supaya terdapat perubahan aturan supaya wasit bisa melihat tayangan ulang pertandingan pada kasus tertentu.
Sayangnya usulan ini belum diterima oleh Presiden FIFA pada saat itu, yakni Sepp Blatter. Penggunaan VAR tetap diperbolehkan tetapi belum diadopsi untuk pertandingan internasional.
Pengesahan dan penggunaan VAR secara resmi oleh FIFA baru terjadi pada tahun 2016. Ketika itu jabatan Presiden FIFA sudah berganti ke kepemimpinan Gianni Infantino.
Meski teknologi VAR diusulkan oleh negara dari Eropa, penerapan VAR di kompetisi secara resmi justru dilakukan oleh negara di kawasan pasifik. Negara tersebut adalah Australia. A-League mulai menerapkan VAR pada musim kompetisi 2017.
Kini, VAR sudah mulai digunakan secara masif oleh liga-liga top dunia seperti Inggris, Jerman, Spanyol, dan Prancis. Lalu, sebentar lagi giliran BRI Liga 1 yang menerapkan VAR di setiap pertandingannya.
Yuk, dukung langkah ini sebagai bentuk kemajuan persepakbolaan Indonesia. Dukungan kamu juga bisa dilakukan dengan menonton tayangan langsung BRI Liga 1 dari aplikasi Vidio. Gunakan paket OMG! Nonton biar punya kuota nonton yang besar, ya!
Baca Juga: 7 Klub Bola Tanah Air dengan Suporter Terbanyak