Biaya Variabel: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitungnya

biaya variabel

Dalam menjalankan usahanya, seorang pebisnis tidak hanya harus memerhatikan kualitas produk dan selera pasar tetapi juga memperhitungkan biaya yang keluar. Salah satu komponen yang tidak boleh sampai terlewat adalah biaya variabel.

 

Secara garis besar, biaya variabel adalah pengeluaran yang besarannya cenderung mengalami perubahan dari waktu ke waktu sebab biaya tersebut sangat bergantung pada volume produksi dan kebutuhan perusahaan.

 

Kalau kamu ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai biaya variabel atau yang juga dikenal dengan nama variable cost, kamu datang ke artikel yang tepat! Soalnya, Telkomsel akan mengupas topik tersebut melalui poin berikut ini.

 

  1. Pengertian Biaya Variabel

  2. Perbedaan Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Semi Variabel

  3. Contoh Biaya Variabel

  4. Cara Menghitung Biaya Variabel

 

Sebagai informasi tambahan, apabila kamu mempunyai beberapa rekening dengan peruntukkan masing-masing dan agak kesulitan dalam melakukan pengelolaan, kamu bisa mengandalkan aplikasi Telkomsel Redi.

 

Aplikasi itu akan membantumu untuk melakukan transfer antarbank dengan cepat dan mudah, melakukan transaksi melalui QR code, mengeksekusi pembagian tagihan (split bill), sampai mengingatkanmu untuk membayar tagihan tertentu.

 

Sekarang, yuk, langsung simak penjelasan lengkap tentang biaya variabel di artikel ini!

 

Baca Juga: Pengertian Biaya Produksi, Contoh, Hingga Cara Menghitungnya

 

Pengertian Biaya Variabel

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, secara keseluruhan, biaya variabel adalah pengeluaran perusahaan yang sifatnya berubah-ubah karena biaya tersebut sangat bergantung pada volume produksi dan kebutuhan.

 

Dengan kata lain, jika volume produksi perusahaan menunjukkan peningkatan, mau tidak mau, biaya variabel yang dikeluarkan juga semakin besar. Hal yang sama juga berlaku sebaliknya sewaktu volume produksi perusahaan cenderung menurun. 

 

Karena sifatnya yang tidak tetap dan mengikuti keadaan, biaya variabel yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan dalam suatu periode dapat disesuaikan dengan cepat. Oleh sebab itu, nama lain dari variable cost adalah biaya jangka pendek.

 

Nah, supaya kamu lebih memahami konsep biaya variabel, coba lihat ciri-ciri berikut ini.

  • Perubahan terhadap total variable cost berbanding lurus dengan perubahan volume produk.
  • Dapat diatur dan dikendalikan dengan mudah karena besaran nominalnya sejalan dengan volume produksi perusahaan. 
  • Agar lebih tepat sasaran, variable cost bisa dibebankan secara langsung ke departemen yang berkaitan.
  • Walaupun secara kuantitas jumlah produksi mengalami beberapa perubahan, biasanya, biaya per unit justru tetap jalan di tempat.

 

Usai memahami pengertian biaya jangka pendek, sekarang saatnya kamu menyimak penjelasan mengenai perbedaan beberapa biaya yang perlu kamu ketahui.

 

Perbedaan Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Semi Variabel

Selain biaya variabel, setiap perusahaan pasti turut melakukan perhitungan terhadap biaya tetap dan biaya semi variabel. Kira-kira, apa, ya, yang membedakan ketiga biaya tersebut? 

 

Singkatnya, biaya tetap adalah kebalikan dari biaya variabel. Jika variable cost cenderung mengalami perubahan dalam waktu cepat karena bergantung pada volume produksi, biaya tetap akan segitu-segitu saja untuk jangka waktu lama. 

 

Beberapa contoh biaya tetap adalah gaji karyawan, pembayaran utilitas, biaya sewa tempat, biaya depresiasi aset, amortisasi, pajak properti, dan biaya lainnya yang tidak bisa asal diubah sesuai keadaan.

 

Tak hanya biaya variabel dan biaya tetap, perusahaan juga pasti memperhitungkan biaya semi variabel. Secara umum, biaya semi variabel merupakan kombinasi dua biaya sebelumnya dari segi sifat dan urgensi.

 

Salah satu contoh biaya semi variabel adalah uang lembur karyawan. Selain mengalokasikan biaya tetap berbentuk gaji setiap bulannya, saat karyawan mengerjakan permintaan tambahan, perusahaan wajib memberikan tambahan.

 

Tambahan tersebut dapat berupa uang, makan malam, biaya transportasi, dan penyediaan fasilitas internet untuk jangka waktu yang lebih panjang. Nah, hal-hal itulah yang termasuk biaya variabel karena pengeluarannya tergantung keperluan.

 

Sekarang kamu sudah memahami perbedaan ketiganya, kan? Yuk, lanjut ke penjabaran berikutnya!

 

Baca Juga: Biaya Tetap: Pengertian, Contoh & Perbedaannya

 

Contoh Biaya Variabel

Contoh biaya variabel dapat kamu simak dalam penjelasan berikut ini.

 

  1. Biaya Komisi

    Perusahaan biasanya memberikan biaya komisi kepada para agen atau distributor yang bertugas untuk memperdagangkan produk yang telah diproduksi.

     

    Biaya komisi biasanya disesuaikan dengan kuantitas produk yang berhasil dijual sehingga sifatnya tidak tetap. Selain itu, ada pula perusahaan yang turut menilai produktivitas distributor sebagai tolok ukur pemberian komisi. 

     

  2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

    Biaya tenaga kerja langsung tentunya berbeda dengan gaji bulanan. Sebab, pembayaran tenaga kerja langsung disesuaikan pada banyaknya unit yang dikerjakan sampai selesai oleh orang tersebut. 

     

    Misalnya, kamu bekerja sebagai freelance writer dan diminta untuk mengisi konten website dalam bentuk artikel. Alih-alih menerima gaji bulanan, bayaran yang terima tergantung pada kuantitas artikel yang kamu produksi. 

     

  3. Biaya Bahan Langsung

    Bahan langsung atau bahan pokok biasanya stagnan jika tidak ada faktor eksternal yang cukup kuat, seperti kebijakan pemerintah atau kenaikan harga menjelang hari raya besar tertentu.

     

    Akan tetapi, biaya bahan langsung yang meliputi jaminan barang sampai dengan selamat, biaya pengemasan, biaya penyimpanan, dan biaya pengangkutan bisa berubah sesuai target produksi.

     

  4. Biaya Distribusi Produk

    Komponen yang terhitung sebagai biaya distribusi produk adalah upah sopir yang menjadi kepanjangan tangan distributor, biaya bensin, biaya tol, biaya sewa kendaraan pengangkut, paket internet, dan lain sebagainya. 

     

    Biaya distribusi produk diklasifikasikan sebagai biaya variabel karena besaran nominal yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendanai keperluan itu tergantung seberapa banyak produk yang didistribusikan.

     

Setelah melihat contoh biaya variabel, sekarang, mari pelajari cara menghitung variable cost. Baca sampai tuntas, ya!

 

Cara Menghitung Biaya Variabel

Untuk dapat menghitung variable cost, kamu dapat menggunakan rumus di bawah ini. 

 

Biaya Variabel (VC) = (Biaya Total (TC) - Biaya Tetap (FC)) / Kuantitas.

 

Contoh soal dan penyelesaiannya adalah sebagai berikut.

 

Per Desember 2023, Andin menggelontorkan biaya produksi sebesar Rp100.000.000 dengan tagihan biaya tetap senilai Rp10.000.000. Pada bulan yang sama, Andin mampu menghasilkan 3000 unit barang. Berapa biaya variabelnya?

 

VC = Rp100.000.000 - Rp10.000.000 / 3000

      = Rp90.000.000 / 3000

      = Rp30.000.

 

Dengan demikian, biaya variabel yang dikeluarkan oleh Andin pada bulan Desember 2023 adalah Rp30.000 per unit produk.

 

Baca Juga: Mengenal Biaya Variabel dan Cara Menghitungnya

 

Itu dia serba-serbi biaya variabel yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi dari Telkomsel ini bermanfaat buat kamu, ya!

 

Fyi, kalau kamu ingin memperoleh pemahaman tentang pembiayaan korporasi secara lebih mendalam, coba belajar lewat aplikasi Kuncie dari Telkomsel, yuk! Dengan aplikasi tersebut, kamu bisa mendapatkan ilmu dari para ahli di bidangnya.


Selamat mencoba, Guys!

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim