Benarkah Shibal Adalah Kata Makian dalam Bahasa Korea?


shibal artinya

Yuk, cari tau arti sebenarnya dari kata shibal biar nggak salah dalam penggunaannya.

 

Kalo kamu hobi nonton drakor alias drama Korea, mungkin bakal sering mendengar kata shibal diucapkan oleh para karakternya, terlebih pas mereka lagi menghadapi momen-momen sial. Hal ini membuat shibal masuk dalam kategori kata kasar.

 

Kira-kira kenapa demikian? Apa sih arti kata shibal yang sebenarnya? Yuk, sama-sama kita simak penjelasannya!

 

  1. Arti Kata Shibal

  2. Sejarah Kata Shibal

  3. Apakah Boleh Menggunakan Kata Shibal

 

Baca juga: 15 Reality Show Korea yang Baru dan Seru Buat Ditonton

 

Kalo kamu suka drakor atau film Korea, ada baiknya langsung aja langganan Netflix biar bisa nonton berbagai judul drakor dan film Korea yang pastinya keren-keren. Jangan lupa, aktifinnya lewat aplikasi MyTelkomsel Basic.

 

Nah, apa sih arti kata shibal? Yuk, kita kulik!

 

Arti Kata Shibal

Kata shibal (시발) dalam bahasa Korea merupakan salah satu umpatan paling kasar yang kerap muncul dalam percakapan sehari-hari maupun di media hiburan Korea. Secara makna, kata ini sebanding dengan ungkapan seperti “sialan,” “keparat,” “bajingan,” atau “persetan” dalam bahasa Indonesia. 

 

Intensitas emosinya cukup tinggi, sehingga sering dipakai ketika seseorang merasa marah, frustrasi, atau ingin melampiaskan kekesalan yang sulit ditahan. Walaupun dalam keseharian masyarakat Korea banyak kata kasar yang digunakan, shibal menempati posisi yang cukup “ekstrem” karena ekspresinya yang sangat tajam. 

 

Bagi penutur asli bahasa Korea, mendengar kata ini jelas menandakan adanya emosi besar, bukan sekadar gurauan ringan. Bahkan, dalam banyak kesempatan, penggunaannya bisa memicu konflik atau dianggap penghinaan serius.

 

Menariknya, secara etimologi, shibal berasal dari dua suku kata yang semula memiliki arti netral. “Shi” (시) berarti ‘benih’ atau ‘awal’, sedangkan “bal” (발) berarti ‘keluar’ atau ‘muncul’. Namun, seiring perkembangan bahasa dan budaya, kata ini berubah makna menjadi umpatan vulgar. 

 

Pergeseran ini menunjukkan bagaimana bahasa bisa berkembang drastis sesuai dengan cara masyarakat mengekspresikan diri.

 

Sejarah Kata Shibal

Jika ditilik dari sejarah bahasa Korea, banyak kata kasar atau umpatan lahir dari proses metaforis yang berhubungan dengan tubuh, seksualitas, atau kehidupan sehari-hari. Shibal adalah salah satu contohnya. 

 

Awalnya, kata ini mungkin tidak dimaksudkan sebagai umpatan, melainkan sekadar gabungan kata yang berhubungan dengan “benih yang keluar.” Namun, di kemudian hari, makna literal ini digeser menjadi bentuk penghinaan dan ungkapan emosi.

 

Perubahan makna ini lazim terjadi di banyak bahasa. Misalnya, dalam bahasa Inggris terdapat kata-kata yang semula hanya memiliki arti biologis, tetapi kemudian bergeser menjadi umpatan kasar. Hal serupa terjadi dalam bahasa Korea, di mana shibal akhirnya identik dengan ekspresi marah, kesal, atau penuh kebencian.

 

Dalam masyarakat Korea modern, kata ini muncul tidak hanya dalam interaksi sehari-hari tetapi juga dalam karya seni, film, dan drama. Meski demikian, karena dianggap vulgar, kata ini sering kali disensor dalam siaran televisi atau media formal. 

 

Hanya dalam karya dengan target penonton dewasa saja kata shibal dibiarkan terdengar utuh, biasanya untuk menambah kesan realistis pada adegan penuh emosi.

 

Baca juga: 12 Rekomendasi Lagu Korea Romantis, Wajib Masuk Playlist!

 

Apakah Boleh Menggunakan Kata Shibal?

Jika kamu berbicara dalam Bahasa Korea atau berkomunikasi dengan warga negara Korea, apakah boleh menggunakan kata shibal? Tentu, ada batasan di mana kamu gak boleh sembarang menggunakan kata ini dalam obrolan sehari-hari.

 

Kira-kira gimana sih aturannya dan kata alternatifnya? Yuk, simak di bawah ini!

 

Konteks Sosial dan Kesopanan

Dalam budaya Korea, penggunaan kata kasar tidak lepas dari norma kesopanan yang sangat dijunjung tinggi. Struktur masyarakat yang hierarkis membuat kata-kata seperti shibal sangat tabu, terutama ketika ditujukan kepada orang yang lebih tua, atasan, atau orang yang baru dikenal. 

 

Mengucapkan kata ini di situasi formal bisa dianggap tindakan tidak sopan, bahkan merusak reputasi seseorang. Di lingkungan pertemanan sebaya, kata ini memang terkadang digunakan secara spontan untuk melampiaskan emosi. 

 

Namun, tetap saja tingkat kekasarannya tidak berkurang. Bahkan di kalangan anak muda sekalipun, penggunaan shibal harus sangat hati-hati karena bisa menyinggung perasaan lawan bicara.

 

Penggunaan di Media

Dalam drama atau film Korea, shibal sering digunakan untuk menggambarkan karakter yang sedang marah besar atau mengalami tekanan emosional. Akan tetapi, pada siaran televisi publik, kata ini biasanya di-mute atau diganti dengan suara sensor agar tidak terdengar jelas. 

 

Hal ini dilakukan untuk menjaga standar kesopanan dan menghindari kritik dari penonton. Kendati demikian, keberadaan kata ini di media populer membuat banyak orang asing, termasuk di Indonesia, menjadi akrab dengan shibal. 

 

Sayangnya, tidak semua memahami konteks sosial dan tingkat kekasarannya. Banyak yang menganggapnya sekadar kata gaul, padahal dalam budaya Korea, efeknya bisa jauh lebih besar daripada sekadar umpatan ringan.

 

Alternatif yang Lebih Halus

Bagi siapa pun yang ingin mengekspresikan rasa kaget, kesal, atau frustrasi tanpa terkesan kasar, ada banyak pilihan kata lain yang lebih sopan dalam bahasa Korea. Misalnya:

 

  • Aigo (아이고) – Ungkapan untuk menunjukkan rasa lelah, terkejut, atau sedih.
  • Jinjja (진짜) – Bermakna ‘benar-benar’ atau ‘sungguh’.
  • Heol (헐) – Dipakai saat merasa tidak percaya atau kaget.
  • Daebak (대박) – Digunakan ketika sesuatu terasa luar biasa, bisa dalam konteks positif atau negatif.
  • Mapsosa (맙소사) – Ungkapan formal setara ‘ya ampun’.
     

Menggunakan alternatif-alternatif ini membuat komunikasi tetap ekspresif tanpa melanggar batas kesopanan. Hal ini juga menunjukkan kemampuan memahami konteks budaya yang lebih dalam.

 

Baca juga: 30 Film Korea Terbaik, Ada yang Raih 10 Juta Penonton!

 

Biar makin puas menikmati kisah romantis, aksi seru, atau drama menguras air mata khas Korea, langsung aja berlangganan Netflix. Semua koleksi drakor dan film keren bisa kamu tonton kapan saja, tanpa harus nunggu tayang di TV. 

 

Apalagi cara aktifinnya gampang banget lewat aplikasi MyTelkomsel Basic, jadi nonton maraton drakor favorit sekarang nggak ada halangan lagi.

 

 
 

Short Video baru dan seru

Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim
Telkomsel Telkomsel Instagram

Meninggalkan halaman ini

Anda mengunjungi website telkomsel.com tetapi akan dialihkan ke

Pastikan Anda hanya mengikuti tautan dari sumber yang Anda percayai.