Apa Itu Nano Banana? Penjelasan, Kelebihan, dan Kekurangannya


Apa Itu Nano Banana Penjelasan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Pernah liat orang yang posting gambar seperti figurine 3D? Rahasia mereka ternyata pakai Nano Banana!

 

Belakangan ini, istilah Nano Banana lagi ramai dibicarakan di dunia teknologi. Bukan soal buah pisang mini, Nano Banana sebenarnya adalah nama kode dari model AI terbaru milik Google Gemini. 

 

Model ini dikenal juga sebagai Gemini 2.5 Flash Image, dan hadir dengan kemampuan canggih untuk mengedit serta menghasilkan gambar hanya lewat perintah teks.

 

 

Jadi, cukup tulis instruksi sederhana, AI ini bisa mengubah latar belakang foto, mengganti outfit, atau bahkan menciptakan visual baru yang konsisten dengan subjek aslinya.

 

Popularitas Nano Banana semakin meledak setelah fitur ini diuji coba di komunitas dan menghasilkan tren unik, seperti figurine 3D bergaya mainan yang dihasilkan dari foto biasa. 

 

Dari situlah, banyak orang penasaran dengan teknologi di baliknya, dan akhirnya tahu bahwa Nano Banana bukan sekadar eksperimen, tapi bagian serius dari ekosistem Gemini yang makin luas.

 

Menariknya, Nano Banana bukan hanya inovasi di bidang editing gambar, tapi juga sinyal bahwa Google semakin serius mengembangkan AI kreatif yang lebih fun, accessible, dan dekat dengan budaya internet. 

 

Kalau kamu ingin mencoba menggunakan fitur dari Nano Banana, aktifkan Paket Internet Super Seru dari Telkomsel. Karena untuk menggunakannya kamu membutuhkan kuota yang cukup besar dan internet yang kencang.

 

Sekarang kita simak penjelasan dari Nano Banana, yuk.

 

Baca Juga: Mau Buat Video Keren dengan Cepat? Pakai Gemini Veo 3!

 

 

Apa Itu Nano Banana?

 

Nano Banana adalah nama kode (codename) untuk model AI visual milik Google yang kini dikenal sebagai Gemini 2.5 Flash Image. 

 

Awalnya, istilah ini muncul di komunitas uji coba AI sebagai sebutan eksperimental, sebelum kemudian diresmikan menjadi bagian dari ekosistem Gemini. Fungsi utama Nano Banana adalah melakukan editing dan generasi gambar berbasis teks. 

 

Artinya, pengguna bisa memberi instruksi sederhana misalnya “ganti latar belakang jadi pantai” atau “ubah outfit jadi jas formal” dan model ini akan mengeksekusi perubahan pada gambar dengan hasil yang natural.

 

Nano Banana dirancang untuk lebih dari sekadar image generation. Ia mampu menjaga konsistensi subjek, sehingga wajah, tubuh, atau objek dalam foto tetap dikenali meskipun mengalami banyak editan. 

 

Selain itu, model ini juga bisa menggabungkan beberapa elemen dari gambar berbeda menjadi satu komposisi baru. Hal ini membuatnya unggul dibanding banyak generator gambar lain yang sering gagal mempertahankan identitas visual.

 

Menariknya, nama Nano Banana sempat viral karena menghasilkan tren figurine 3D yang tampak seperti mainan koleksi. Jadi, Nano Banana sebenarnya adalah salah satu langkah serius Google dalam memperluas inovasi AI kreatif di dunia visual.

 

 

Kenapa Nano Banana Jadi Viral?

 

Ada dua alasan utama kenapa Nano Banana langsung viral: faktor teknis dan faktor budaya internet. Dari sisi teknis, kemampuan model ini memang jauh lebih unggul dibanding banyak generator gambar sebelumnya. 

 

Nano Banana bisa mengedit foto secara presisi, mempertahankan wajah atau objek biar tetap konsisten, dan bahkan mencampur beberapa elemen gambar tanpa kelihatan aneh. 

 

Buat pengguna yang sudah sering kecewa dengan AI gambar yang “rusak” kalau disuruh edit detail, kemampuan ini terasa segar dan bikin penasaran.

 

Dari sisi budaya internet, viralnya Nano Banana nggak lepas dari tren figurine 3D yang ramai di media sosial. Banyak orang bereksperimen dengan foto diri mereka, lalu mengubahnya menjadi karakter mini ala mainan koleksi.

 

Tren ini gampang relate, lucu, dan fotogenik, sehingga cepat menyebar. Ditambah lagi, nama “Nano Banana” sendiri terdengar unik, playful, dan gampang diingat cocok dengan kultur internet yang suka istilah aneh tapi catchy.

 

Kombinasi antara teknologi yang benar-benar canggih dan aura “meme-able”. Ia berhasil menarik perhatian pengguna kasual yang sekadar ingin seru-seruan, sekaligus komunitas kreator serius yang mencari alat baru untuk bereksperimen dengan visual.

 

Baca Juga: Mengenal Viggle AI, Alat Bikin Animasi 3D Otomatis Berbasis AI

 

 

 

Kelebihan dan Kekurangan Nano Banana

 

Sama seperti teknologi AI lainnya, Nano Banana punya sisi positif dan negatif yang perlu diperhatikan. Nah, biar lebih jelas, mari kita bahas kelebihan dan kekurangannya satu per satu.

 

Kelebihan Nano Banana

Salah satu kelebihan utama Nano Banana adalah kemampuannya menjaga konsistensi visual. Kalau biasanya AI generatif suka bikin wajah berubah-ubah tiap kali diedit.

 

Nano Banana justru bisa mempertahankan identitas subjek dengan baik. Ini sangat membantu, terutama buat mereka yang ingin membuat foto ala figurine 3D, konsep branding, atau sekadar edit estetika media sosial. 

 

Selain itu, proses editing dan generating terasa lebih cepat dan natural, sehingga pengguna nggak perlu bolak-balik mengulang prompt.

 

Nano Banana juga unggul dalam fleksibilitas. Ia bisa menggabungkan beberapa elemen dari gambar berbeda, menambahkan detail kecil sesuai instruksi, hingga menciptakan komposisi baru yang terlihat rapi. 

 

Dengan kata lain, model ini bukan hanya “AI yang bisa gambar,” tapi benar-benar jadi asisten kreatif buat pengguna yang pengen eksplorasi visual lebih jauh.

 

Kekurangan Nano Banana

Meski begitu, Nano Banana tetap punya keterbatasan. Salah satunya adalah kualitas output yang kadang masih terlihat uncanny atau janggal, terutama jika pengguna meminta editan yang terlalu rumit atau penuh detail kecil. 

 

Misalnya, mengganti objek transparan, bayangan, atau tekstur tertentu masih bisa menimbulkan hasil yang aneh. Selain itu, karena model ini masih relatif baru, pengguna awam mungkin butuh waktu untuk terbiasa dengan instruksinya.

 

Ada juga isu soal relevansi jangka panjang. Tren figurine 3D yang membuat Nano Banana viral bisa saja hanya bersifat musiman. 

 

Jadi meskipun sekarang terlihat canggih dan fun, keberlanjutan popularitasnya sangat bergantung pada konsistensi pengembangan teknologi dan adopsi kreator.

 

Baca Juga: Game Edukasi Terbaik 2025: Serunya Belajar Sambil Bermain!

 

Hadirnya Nano Banana menunjukkan bagaimana AI terus berevolusi, bukan hanya untuk kebutuhan teknis, tapi juga sebagai bagian dari tren budaya internet. 

 

Dari editing visual yang lebih rapi sampai tren figurine 3D yang bikin heboh, jelas teknologi ini berhasil menarik perhatian banyak orang. Meski begitu, penting untuk melihatnya secara seimbang ada kelebihan yang bisa dimanfaatkan.

 

Pada akhirnya, apakah Nano Banana akan tetap relevan atau sekadar jadi tren sesaat, itu bergantung pada arah pengembangannya dan kreativitas para pengguna. 

 

Nah buat kamu yang udah penasaran ingin menggunakan Nano Banana, jangan lupa aktifkan Paket Internet Super Seru dari Telkomsel, ya. Kamu bisa aktifkan paketnya lewat aplikasi MyTelkomsel.

 

 
 

Short Video baru dan seru

Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim
Telkomsel Telkomsel Instagram

Meninggalkan halaman ini

Anda mengunjungi website telkomsel.com tetapi akan dialihkan ke

Pastikan Anda hanya mengikuti tautan dari sumber yang Anda percayai.