Menunaikan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima dan menjadi impian setiap Muslim. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa syarat dan ketentuan sesuai dengan rukun haji agar dianggap sah.
Ibadah ini bukan hanya perjalanan fisik ke Tanah Suci, tetapi juga perjalanan spiritual yang sarat makna.
Rukun haji adalah hal-hal pokok yang wajib dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji. Tanpa melaksanakan rukun ini, ibadah haji seseorang tidak sah meskipun kewajiban lainnya telah terpenuhi.
Oleh karena itu, penting bagi setiap calon jamaah haji untuk mengetahui dengan baik apa saja yang termasuk dalam rukun tersebut, serta memahami tata cara pelaksanaannya.
Telkomsel akan membahas secara lengkap mengenai rukun haji, mulai dari definisi, urutan, hingga makna di balik tiap rukun yang dijalankan. Panduan ini berguna untuk siapa pun yang ingin mempersiapkan diri untuk berhaji.
Kalau kamu akan berangkat ibadah haji di tahun ini, jangan lupa untuk mengaktifkan paket RoaMAX Haji dari Telkomsel. Jadi kamu tetap bisa menggunakan internet tanpa kendala selama berada di tanah suci.
Sekarang kita simak penjelasan masing-masing tentang rukun haji, yuk.
Baca Juga: Cek Cara Beli Paket Haji Telkomsel di Sini, yuk!
Rukun Haji
Setiap Muslim pasti memimpikan bisa menjejakkan kaki di Tanah Suci dan menyempurnakan rukun Islam yang kelima, ibadah haji.
Namun, di balik kemegahan Ka'bah dan lautan manusia berseragam putih, ada rangkaian ibadah yang sakral dan tidak boleh terlewatkan, yaitu rukun haji. Inilah inti dari pelaksanaan haji.
Ibarat pondasi dalam bangunan, jika salah satu dari rukun ini tidak dilakukan, maka seluruh ibadah haji dianggap tidak sah.
Menjalankan rukun haji bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban, tetapi juga bentuk totalitas penghambaan kepada Allah SWT.
Setiap gerakan, setiap langkah, hingga setiap lafaz yang terucap memiliki makna mendalam yang menggambarkan perjuangan, kesabaran, dan keikhlasan. Maka penting bagi siapa pun yang akan menunaikan haji untuk memahami rukun-rukunnya.
Menurut situs BAZNAS (Badan Amal & Zakat Nasional), ada beberapa rukun haji yang harus diikuti. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai enam rukun haji menurut mazhab Asy-Syafi‘iyah, dimulai dari niat ihram hingga tertib dalam pelaksanaannya.
-
Ihram
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji. Tanpa niat ini, seluruh ibadah haji tidak akan sah. Niat ihram dilafalkan saat mengenakan pakaian ihram dan memasuki miqat (batas wilayah yang ditentukan).
Berikut bacaan niat Ihram Haji.
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أُرِيْدُ الْحَجَّ فَيَسِّرْهُ لِيْ وَتَقَبَّلْهُ مِنِّيْ
Latin:
Allāhumma innī urīdul-ḥajja fa-yassirhu lī wa taqabbalhu minnī
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berniat menunaikan ibadah haji, maka mudahkanlah bagiku dan terimalah ibadahku ini."
Atau niat dalam bentuk yang lebih ringkas:
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ ِللهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitul ḥajja wa aḥramtu bihi lillāhi ta‘ālā
Artinya:
"Aku berniat haji dan berihram karena Allah Ta‘ala."
Setelah berniat, jamaah dilarang melakukan hal-hal tertentu seperti memakai wewangian, memotong kuku dan rambut, menikah atau menikahkan, serta berhubungan suami-istri hingga tahallul dilakukan.
-
Wukuf di Arafah
Wukuf adalah rukun haji yang paling utama. Dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, mulai dari tergelincirnya matahari (waktu Zuhur) hingga terbenam. Pada saat ini, seluruh jamaah haji wajib hadir di Padang Arafah, meskipun hanya sebentar.
Selama berada di Arafah, jamaah dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, tahlil, shalawat, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak talbiyah. Wukuf di Arafah menjadi simbol penting penghambaan dan penyerahan kepada Allah SWT.
-
Tawaf Ifadah
Thawaf Ifadhah adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, dimulai dan diakhiri sejajar dengan Hajar Aswad, dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri. Adapun jamaah harus dalam keadaan suci dari hadas kecil dan besar selama prosesinya.
Thawaf ini wajib dilakukan setelah melempar jumrah aqabah dan sebelum hari-hari tasyriq berakhir (11–13 Dzulhijjah).
Thawaf Ifadhah tidak boleh digantikan dengan thawaf lainnya dan merupakan tanda kedekatan spiritual antara hamba dan Sang Pencipta. Waktu utama untuk thawaf ini adalah pada 10 Dzulhijjah setelah tahallul awal.
Baca Juga: 6 Tempat Beli Oleh-Oleh Haji Paling Terkenal di Arab Saudi
-
Sai antara Shafa dan Marwah
Sai adalah berjalan atau berlari kecil sebanyak tujuh kali antara dua bukit: Shafa dan Marwah.
Perjalanan dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah. Setiap perjalanan (Shafa ke Marwah = 1, Marwah ke Shafa = 2, dan seterusnya) dihitung hingga genap tujuh kali.
Sai mengingatkan kita pada perjuangan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, saat mencari air untuk anaknya, Ismail. Ibadah ini menggambarkan nilai keikhlasan, perjuangan, dan keteguhan dalam menghadapi ujian.
Meski disunnahkan dalam keadaan suci, Sai tetap sah meskipun jamaah tidak dalam keadaan berwudhu.
-
Tahallul (Mencukur atau Memotong Rambut)
Tahallul merupakan tanda selesainya rangkaian ibadah haji. Jamaah diwajibkan mencukur habis rambut (untuk laki-laki) atau memotong minimal tiga helai rambut (untuk perempuan).
Lebih utama bagi laki-laki untuk mencukur seluruh rambut (halq), namun jika hanya memotong sebagian (taqsir), hajinya tetap sah. Tahallul terbagi menjadi dua.
-
Tahallul Awal: setelah melontar jumrah dan mencukur rambut, sebagian larangan ihram sudah gugur.
-
Tahallul Tsani: setelah melakukan Thawaf Ifadhah dan Sai, seluruh larangan ihram pun gugur sepenuhnya.
-
-
Tertib
Tertib berarti menjalankan seluruh rukun haji secara berurutan. Urutan pelaksanaan harus dimulai dari ihram, lalu wukuf, thawaf, sai, tahallul, dan tidak ada rukun yang ditinggalkan.
Jika salah satu rukun tidak dilakukan, atau urutannya dilanggar, maka ibadah haji dianggap tidak sah.
Pengetahuan tentang rukun haji sangat penting bagi setiap calon jamaah. Tidak hanya agar ibadahnya sah, tetapi juga agar ibadah tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran, makna, dan penghayatan.
Dengan memahami rukun-rukun ini, kita bisa lebih siap secara mental dan spiritual untuk meraih haji yang mabrur, ibadah haji yang diterima oleh Allah dan membawa perubahan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami dan menjalankan rukun haji dengan benar adalah kunci sahnya ibadah haji seseorang. Setiap rukun memiliki nilai spiritual yang dalam, mengajarkan tentang keikhlasan, kesabaran, serta totalitas penghambaan kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, penting bagi setiap calon jamaah haji untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, bukan hanya secara fisik dan finansial, tetapi juga dengan ilmu dan pemahaman yang benar.
Semoga dengan niat yang lurus dan pelaksanaan ibadah yang sesuai tuntunan, kita semua termasuk dalam golongan hamba-hamba Allah yang meraih haji yang mabrur, yang tiada balasan lain kecuali surga. Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Untuk melakukan persiapan haji, kamu juga bisa mengikuti manasik haji atau menonton videonya di YouTube. Langganan langsung YouTube Premium di aplikasi MyTelkomsel, ya.
Baca Juga: Manasik Haji Itu Apa? Cek Pengertiannya di Sini!