Banyak yang menganggap jika nama besar Manchester United adalah reruntuhan masa lalu. Tim ini hanyalah sebuah sejarah kejayaan di masa lalu, karena di era sekarang Manchester United bukanlah tim yang semenakutkan itu.
Memasuki dekade 2020, masih banyak masalah yang dihadapi oleh Setan Merah. Mereka kini berada di luar zona yang seharusnya, peringkat 14 di klasemen sementara. Ada apa dengan Manchester United? Siapa saja pemainnya di musim ini?
Mari kita cari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini lewat beberapa trivia menarik yang telah kami kumpulkan di bawah ini:
Baca juga: Arsenal vs Tottenham: Duel Panas Derbi London Utara 2025
Jika kamu fans berat Manchester United, kamu harus nonton dokumenter berjudul ‘Watch United’ di Netflix. Dokumenter ini bercerita tentang sejarah kelam kecelakaan pesawat yang menimpa skuad MU di tahun 1958. Harus tonton pokoknya!
Perpindahan Kepemilikan Manchester United
Manchester United telah mengalami perubahan kepemilikan yang signifikan setelah Sir Jim Ratcliffe, melalui perusahaannya INEOS, mengakuisisi 25% saham klub dari keluarga Glazer pada Desember 2023.
Investasi ini mencakup komitmen dana sebesar £1,3 miliar, dengan £300 juta dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur, termasuk pembenahan stadion Old Trafford dan fasilitas latihan.
Pada Desember 2024, Ratcliffe meningkatkan kepemilikannya menjadi 28,94% dengan menyuntikkan tambahan dana sebesar £79 juta. Namun, dana tersebut tidak digunakan untuk pembelian pemain, melainkan difokuskan pada pengembangan fasilitas klub dan operasional.
Ratcliffe mulai melakukan restrukturisasi besar-besaran di dalam manajemen MU. Beberapa langkah yang diambil antara lain menunjuk Omar Berrada sebagai CEO baru, Jason Wilcox sebagai Direktur Teknik, dan Ruben Amorim sebagai manajer tim utama.
Selain itu, Ratcliffe juga melakukan efisiensi dalam operasional klub dengan mengurangi sekitar 250 staf dan menghentikan peran duta besar Sir Alex Ferguson. Ditendangnya Sir Alex mendapat respon negatif dari para fans.
Pada akhirnya, kebijakan-kebijakan Ratcliffe banyak yang tidak diterima dengan baik oleh para penggemar. Keputusan menaikkan harga tiket di tengah musim serta penghapusan diskon bagi anak-anak dan pensiunan menuai kritik.
Banyak suporter yang merasa bahwa langkah ini justru semakin menjauhkan klub dari akar loyalitas penggemarnya. Namun, Ratcliffe beralasan bahwa keputusan sulit seperti ini diperlukan untuk membangun kembali kejayaan Manchester United di masa depan.
Dengan perubahan kepemilikan ini, Manchester United kini berada di bawah struktur manajemen yang serupa dengan aset olahraga INEOS lainnya, seperti tim bersepeda dan tim layar.
Meskipun masih ada pro dan kontra, langkah-langkah yang diambil Ratcliffe menunjukkan komitmennya dalam membangun kembali klub agar lebih kompetitif di level domestik maupun Eropa.
Pergantian Pelatih di Tengah Musim
Di bawah kepemimpinan pelatih terdahulu, Erik ten Hag (ETH), Manchester United sering menuai kritik karena penampilannya yang terbilang ikonsisten. Selama dua tahun menukangi Setan Merah, ten Hag sebenarnya berhasil meraih beberapa gelar.
Yang paling terakhir adalah Piala FA 2024, ketika MU berhasil mengalahkan rival sekotanya, Manchester City dalam partai final yang berjalan di luar ekspektasi banyak orang. Walau begitu, ten Hag harus ditendang dari kursi kepelatihan.
Ruben Amorim, yang sebelumnya digadang-gadang menjadi pelatih muda berintegritas dan memiliki ciri khas pola permainan menjadi pengganti ETH. Meski dianggap sebuah langkah yang tepat, namun mengganti pelatih di tengah musim juga dinilai kurang ideal.
Amorim datang ketika internal dan keadaan tim MU sedang kacau-kacaunya. Permainan mereka jauh dari kata konsisten. Amorim sendiri belum bisa terlalu banyak merubah keadaan, karena kini MU masih terjerembab di peringkat 13.
Namun, di luar berbagai gosip miring dan hasil yang kurang memuaskan, MU masih memiliki peluang meraih gelar di musim ini, yaitu Piala FA dan juga UEFA Europa League.
Perginya Sang Legenda dari Klub
Pada Oktober 2024, Sir Alex Ferguson mengakhiri perannya sebagai duta global Manchester United, posisi yang telah diembannya sejak pensiun sebagai manajer pada 2013.
Keputusan ini terjadi setelah klub memberhentikan sekitar 250 karyawan sebagai bagian dari langkah efisiensi untuk menghemat biaya. Sebagai duta klub, Ferguson menerima penghasilan lebih dari £2 juta per tahun.
Namun, dalam upaya penghematan, manajemen klub memutuskan untuk mengakhiri kontrak tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari perubahan besar di Manchester United sejak Sir Jim Ratcliffe sejak menjadi investor minoritas pada Februari 2024.
Ratcliffe telah mengawasi berbagai langkah pemotongan biaya yang signifikan, termasuk pengurangan staf dan pengakhiran peran duta besar Ferguson.
Meskipun Ferguson menerima keputusan ini tanpa penyesalan, banyak penggemar yang merasa kecewa dan menganggap langkah tersebut tidak menghormati kontribusinya yang luar biasa bagi klub.
Keputusan ini menandai berakhirnya era di mana Ferguson memiliki peran resmi dalam struktur klub, meskipun warisannya sebagai manajer paling sukses dalam sejarah Manchester United tetap abadi.
PHK Besar yang Terjadi di MU
Jim Ratcliffe berencana merumahkan 100 staf lagi di Manchester United, sehingga total pengurangan sejak ia mengambil alih mencapai 350 orang. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi masalah finansial klub.
Bukan tanpa alasan, karena MU mengalami kerugian £300 juta dalam tiga tahun terakhir. Jadi demi efisiensi, terpaksa banyak orang yang dirumahkan.
Meski memiliki opsi menyuntikkan dana £241 juta, Ratcliffe memilih langkah penghematan biaya di seluruh aspek bisnis. Sebelumnya, ia telah menginvestasikan £1,25 miliar untuk kepemilikan 28,94% saham di MU.
MU juga mengalami musim yang sulit, masih berada di luar 10 besar meskipun telah belanja pemain besar-besaran. Musim lalu, klub mencatat kerugian £113 juta, dengan total kerugian lima tahun terakhir mencapai £370 juta.
Baca juga: 7 Fakta Final Euro 2024: Spanyol Klinis, Inggris Menangis
Harapan Manchester United dari Pemain Muda
Manchester United tengah memasuki era baru dengan fokus pada regenerasi tim. Sejumlah pemain muda berbakat menjadi harapan utama klub untuk kembali bersaing di level tertinggi.
Nama seperti Kobbie Mainoo (19 tahun) sudah menunjukkan potensinya di lini tengah, memberikan keseimbangan dan kreativitas bagi tim. Alejandro Garnacho (20 tahun) juga semakin matang, menjadi ancaman di sektor sayap dengan kecepatannya.
Di lini belakang, Leny Yoro (19 tahun) dan Patrick Dorgu yang baru didatangkan di paruh musim ini (20 tahun) diprediksi menjadi tulang punggung pertahanan masa depan.
Di lini serang, Rasmus Højlund (22 tahun) dan Joshua Zirkzee (23 tahun) diharapkan menjadi ujung tombak yang tajam untuk mengembalikan kejayaan MU. Sementara itu bintang muda MU, Marcus Rashford harus pergi ke Aston Villa.
Transfer Rashford menjadi salah satu perbincangan hangat lantaran dia adalah putra daerah Manchester yang sedari kecil membela MU.
Berikut adalah daftar skuad MU di musim ini:
|
No |
Nama Pemain |
Posisi |
Umur |
Negara |
Kontrak Sampai |
Nilai Pasar (Rp) |
|
24 |
André Onana |
Kiper |
28 |
Kamerun |
30 Jun 2028 |
608,36 Milyar |
|
1 |
Altay Bayındır |
Kiper |
26 |
Turki |
30 Jun 2027 |
173,82 Milyar |
|
22 |
Tom Heaton |
Kiper |
38 |
Inggris |
30 Jun 2025 |
4,35 Milyar |
|
15 |
Leny Yoro |
Bek-Tengah |
19 |
Prancis/Pantai Gading |
30 Jun 2029 |
955,99 Milyar |
|
6 |
Lisandro Martínez |
Bek-Tengah |
27 |
Argentina |
30 Jun 2027 |
869,08 Milyar |
|
4 |
Matthijs de Ligt |
Bek-Tengah |
25 |
Belanda |
30 Jun 2029 |
782,17 Milyar |
|
5 |
Harry Maguire |
Bek-Tengah |
31 |
Inggris |
30 Jun 2026 |
260,72 Milyar |
|
2 |
Victor Lindelöf |
Bek-Tengah |
30 |
Swedia |
30 Jun 2025 |
173,82 Milyar |
|
35 |
Jonny Evans |
Bek-Tengah |
37 |
Irlandia Utara |
30 Jun 2025 |
26,07 Milyar |
|
26 |
Ayden Heaven |
Bek-Tengah |
18 |
Inggris |
30 Jun 2029 |
5,21 Milyar |
|
13 |
Patrick Dorgu |
Bek-Kiri |
20 |
Denmark/Nigeria |
30 Jun 2030 |
347,63 Milyar |
|
23 |
Luke Shaw |
Bek-Kiri |
29 |
Inggris |
30 Jun 2027 |
347,63 Milyar |
|
20 |
Diogo Dalot |
Bek-Kanan |
25 |
Portugal |
30 Jun 2028 |
695,27 Milyar |
|
3 |
Noussair Mazraoui |
Bek-Kanan |
27 |
Maroko/Belanda |
30 Jun 2028 |
556,21 Milyar |
|
25 |
Manuel Ugarte |
Gel. Bertahan |
23 |
Uruguay |
30 Jun 2029 |
869,08 Milyar |
|
18 |
Casemiro |
Gel. Bertahan |
32 |
Brasil/Spanyol |
30 Jun 2026 |
208,58 Milyar |
|
43 |
Toby Collyer |
Gel. Bertahan |
21 |
Inggris |
30 Jun 2027 |
52,14 Milyar |
|
37 |
Kobbie Mainoo |
Gel. Tengah |
19 |
Inggris/Ghana |
30 Jun 2027 |
955,99 Milyar |
|
14 |
Christian Eriksen |
Gel. Tengah |
32 |
Denmark |
30 Jun 2025 |
104,29 Milyar |
|
8 |
Bruno Fernandes |
Gel. Serang |
30 |
Portugal |
30 Jun 2027 |
955,99 Milyar |
|
7 |
Mason Mount |
Gel. Serang |
26 |
Inggris |
30 Jun 2028 |
556,21 Milyar |
|
17 |
Alejandro Garnacho |
Sayap Kiri |
20 |
Argentina/Spanyol |
30 Jun 2028 |
869,08 Milyar |
|
16 |
Amad Diallo |
Sayap Kanan |
22 |
Pantai Gading/Italia |
30 Jun 2030 |
434,54 Milyar |
|
9 |
Rasmus Højlund |
Depan-Tengah |
22 |
Denmark |
30 Jun 2028 |
1.042,90 Milyar |
|
11 |
Joshua Zirkzee |
Depan-Tengah |
23 |
Belanda/Nigeria |
30 Jun 2029 |
730,03 Milyar |
Baca juga: Catet Jadwal Liga Champions 2024/25 & Link Streaming-nya!
Tonton seru dan menyentuhnya film dokumenter berjudul ‘Watch United’ yang tayang di Netflix. Film ini bercerita tentang sejarah kelam Setan Merah yang pastinya menarik untuk disimak. Jangan lupa berlanggannya lewat aplikasi MyTelkomsel.