Sejak debut di Timnas Indonesia saat melawan Vietnam di tahun lalu, Thom Haye langsung menjadi salah satu punggawa Garuda yang disukai oleh para fans. Permainannya yang cantik jadi daya tarik utama yang bikin Thom jadi banyak fans.
Selain karena permainannya yang kalem, taktis, tapi mematikan, Thom juga punya banyak kebiasaan unik yang jadi perbincangan di kalangan para fans, hingga akhirnya para pendukung selalu ingin tahu soal apa saja tentang Thom Haye.
Apa saja fakta menarik dari Thom Haye yang bikin fans makin kesengsem sama permainan The Professor? Yuk, cari tahu di sini!
Baca juga: 10 Pemain Timnas Indonesia U-23 Potensial di Kualifikasi Piala Asia 2026
Thom dan segenap skuad Timnas Indonesia akan kembali berlaga pada 20 dan 25 Maret melawan Australia dan Bahrain. Dukung terus perjuangan mereka dengan nonton pertandingannnya dan berlangganan Vision+ sekarang!
Yuk, kita kulik fakta menarik tentang Thom Haye!
Selalu Pakai Sepatu Hitam
Thom Haye, gelandang Timnas Indonesia yang akrab disapa "The Professor", memiliki ciri khas unik: selalu mengenakan sepatu sepak bola berwarna hitam. Gaya Thom ini membuat para fans berkata kalau gayanya mirip anak sekolah.
Pilihan warna klasik ini mencerminkan kepribadiannya yang sederhana dan fokus pada esensi permainan, bukan sekadar penampilan. Thom mengaku lebih suka memakai sepatu hitam karena gak suka warna cerah.
Sekilas mirip memakai sepatu pantofel, gaya Thom akhirnya menjadi ciri khasnya yang langsung menjadi daya tarik bagi para fans. Thom percaya, sepatu warna hitamnya ini selalu membawa keberuntungan, karena setiap gol lahir ketika ia mengenakannya.
Dalam dunia sepak bola modern, di mana pemain sering memilih sepatu dengan warna mencolok, keputusan Haye untuk tetap setia pada sepatu hitam menunjukkan penghormatannya terhadap tradisi dan nilai-nilai klasik sepak bola.
Punya Gaya Main Kalem dan Jarang Lari
Berbeda dengan kebanyakan gelandang Timnas yang mengandalkan speed, gaya main Thom dikenal tenang dan efisien. Ia jarang terlihat berlari tanpa tujuan, lebih memilih menjaga posisinya dengan baik dan melakukan distribusi bola yang akurat.
Kemampuannya dalam membaca permainan memungkinkan dia untuk berada di tempat yang tepat tanpa harus mengeluarkan energi berlebih. Pendekatan ini meningkatkan efektivitas permainannya dan juga juga membantu menjaga keseimbangan di lini tengah.
Gaya mainnya yang santai dan kecerdikannya dalam mengambil keputusan membuatnya mampu mengendalikan tempo permainan sesuai kebutuhan tim. Hal ini akhirnya membuat Thom jadi metronom bagi jajaran tengah Timnas.
Membuat Podcast-nya Sendiri
Di luar lapangan, Haye menunjukkan sisi kreatifnya dengan memproduksi podcast sendiri. Melalui platform ini, ia berbagi pengalaman, pandangan tentang sepak bola, dan topik lain yang menarik minatnya.
Podcast bernama The Haye Way ini ia bawakan bersama wartawan olahraga yang juga mempunyai keturunan Indonesia, Neal Petersen. Topiknya seputar sepak bola dan juga perjalanan karir Thom.
Podcast ini memberikan wawasan mendalam kepada pendengar tentang kehidupan seorang pesepak bola profesional, tantangan yang dihadapi, serta pemikirannya tentang perkembangan sepak bola modern.
Inisiatifnya ini tidak hanya mendekatkannya dengan para penggemar tetapi juga menunjukkan kepeduliannya terhadap edukasi dan diskusi konstruktif seputar dunia sepak bola. Selain itu, banyak juga pemain Timnas lainnya yang diundang sebagai bintang tamu.
Sejauh ini ada Calvin Verdonk, Jay Idzes dan juga Sandy Walsh yang telah mampir ke podcast ini sebagai bintang tamu. The Haye Way bisa kamu tonton secara gratis di YouTube.
Baca juga: Profil “Wak Haji” Ragnar Oratmangoen, Winger Andalan Timnas
Mengaku Dirinya adalah Pemalas
Secara terbuka, Haye pernah menyebut dirinya sebagai seseorang yang cenderung malas. Dalam sebuah obrolan bersama Neal di podcast-nya, Thom mengaku dia adalah pemain yang malas.
Ketika sedang mewawancarai Jay Idzes, Thom begitu kagum dengan prestasi kompatriotnya tersebut yang menjadi punggawa penting tim yang berlaga di Serie-A. Thom mengaku jika dia lebih rajin latihan pas muda, mungkin nasibnya berbeda.
Thom mengaku dia memang punya bakat di sepak bola, bahkan beberapa kali karirnya diselamatkan oleh bakatnya ini. Tapi, kalo dia berusaha lebih keras, mungkin takdir akan berkata lain bagi karirnya.
Di usia 18 tahun, Thom sudah menembus tim utama AZ Alkmaar, sebuah tim asal Belanda yang cukup besar. Namun, seiring bertambahnya umur, karirnya sempat menurun, hingga akhirnya berlaga di Serie-B bersama Lecce.
Bahkan, di usia 24 tahun, Thom sempat nganggur selama beberapa bulan tanpa klub sebelum akhirnya dikontrak oleh NAC Breda. Thom berandai-andai jika dia bisa seperti Jay yang terus berlatih di usia muda, mungkin karirnya akan lebih sukses.
Namun, di sisi lain, karir Thom sama sekali tidak buruk. Di usianya yang udah hampir 30 tahun, kini ia menjadi pemain penting bagi Almere City, sekaligus menjadi pemain dengan gaji tertinggi di klubnya.
Pernah Bawa Tim Italia Promosi ke Serie-A
Karier Haye tidak hanya bersinar di Belanda dan Indonesia. Ia pernah bermain untuk klub Italia, Lecce, dan berperan penting dalam membantu tim tersebut promosi ke Serie-A.
Masuk pada tahun 2018, Thom membela Lecce di Serie-B sebanyak 18 kali penampilan. Sama seperti Jay Idzes yang membawa Venezia menembus Serie-A, Thom juga melakukan hal yang sama kepada Lecce di musim 2018-2019.
Namun, di musim berikutnya, Thom memutuskan buat cabut dari klub ini lantaran tidak mendapat tempat utama dalam skuad. Kesuksesannya di Italia ini justru menjadi titik paling rendah dalam karir Thom.
Selepas balik ke Belanda, Thom perlu beberapa tahun sampai akhirnya kembali dipercaya bermain reguler bagi klub yang ia bela. Kepercayaan itu datang dari SC Heerenveen.
Di klub inilah akhirnya Thom kembali menemukan form terbaiknya dan menjadi salah satu punggawa kunci SC Hereenveen sampai musim 2023-2024 saat ia lebih memilih untuk dipinang Almere City.
Baca juga: Profil Kevin Diks, Satu-Satunya Pemain Indonesia di Liga Jerman
Saksikan pertandingan seru Timnas Indonesia melawan Australia pada 20 Maret dan Bahrain pada 25 Maret! Dukung perjuangan Garuda langsung dengan berlangganan Vision+ dan nikmati setiap momen tanpa gangguan. Ayo beri semangat untuk Timnas