Cara Menjangkau Audiens yang Tepat dengan Behavioral Targeting
Blog
02 Okt 2024
Diperbarui pada 02 Okt 2024

Di era modern seperti sekarang ini, behavioral targeting termasuk salah satu strategi pemasaran digital yang dianggap efektif.  Sebab, dengan memahami perilaku pengguna secara mendalam, bisnis dapat menjangkau audiens yang tepat dan lebih efektif dalam menyampaikan pesan mereka. 

 

Di sini Anda akan memahami behavioral targeting dan cara memanfaatkannya secara optimal untuk meningkatkan keterlibatan audiens sekaligus mencapai tujuan pemasaran yang lebih tepat sasaran. 

 

Pengertian Behavioral Targeting

Behavioral targeting yaitu teknik pemasaran digital yang memungkinkan bisnis menargetkan iklan atau konten kepada audiens berdasarkan perilaku mereka saat berselancar di internet. Data perilaku di sini meliputi aktivitas online seperti laman yang dikunjungi, waktu yang dihabiskan di situs tertentu, produk yang dicari, serta interaksi dengan iklan. 

 

Berdasarkan data tersebut, Anda dapat menyajikan konten relevan dan dipersonalisasi kepada setiap individu atau segmen audiens. Secara sederhana, behavioral targeting berfungsi untuk memastikan bahwa iklan yang muncul lebih sesuai dengan minat dan kebutuhan pengguna. 

 

Alih-alih menampilkan iklan secara acak kepada semua pengguna, teknik ini memungkinkan bisnis Anda menampilkan iklan kepada pengguna potensial sehingga meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran. 

 

Behavioral targeting berbeda dengan contextual targeting yang menampilkan iklan berdasarkan konten halaman web tanpa informasi tentang pengguna. Dalam behavioral targeting, iklan disesuaikan dengan pengguna, bukan konten halaman, serta membutuhkan data pengguna yang cukup untuk penargetan lebih efektif. 

 

Penerapan behavioral targeting dalam dunia bisnis biasanya menggunakan beberapa alat dan teknologi, seperti; 

 

  • Cookies; file teks kecil yang disimpan dalam perangkat pengguna untuk memungkinkan pelacakan perilaku online 

  • Data Management Platform (DMP); platform untuk mengelola, mengumpulkan, dan menganalisis data pengguna untuk menginformasikan strategi pemasaran 

  • Platform iklan digital; platform yang menyediakan berbagai fitur segmentasi untuk menarget pengguna melalui iklan berdasarkan perilaku mereka 

 

Keunggulan dan Manfaat Behavioral Targeting 

Behavioral targeting menawarkan berbagai keunggulan guna membantu bisnis mencapai target pemasaran dengan lebih efisien dan efektif, di antaranya: 

 

  • Penargetan Ulang atau Retargeting

Anda dapat menampilkan iklan yang sama pada pengguna di situs berbeda. Sebagai contoh, jika pengguna melihat pakaian olahraga di satu situs, Anda dapat menampilkan iklan tentang pakaian tersebut di beberapa situs yang berbeda. Dengan begitu, pengguna akan terpapar oleh iklan produk beberapa kali sehingga meningkatkan kemungkinan pembelian. 

 

  • Personalisasi Konten 

Dengan behavioral targeting, Anda dapat melakukan personalisasi konten atau iklan yang ditampilkan kepada audiens berdasarkan perilaku online mereka. Sebagai contoh, jika seorang pengguna sering mengunjungi situs e-commerce untuk mencari sepatu, iklan yang relevan dengan sepatu atau fashion akan lebih mungkin muncul di laman yang mereka kunjungi selanjutnya. 

 

Personalisasi ini membuat audiens merasa iklan tersebut lebih relevan, meningkatkan peluang mereka untuk berinteraksi dengan konten atau produk yang ditawarkan. 

 

  • Efisiensi Biaya Pemasaran 

Salah satu keunggulan utama behavioral targeting adalah kemampuan untuk memaksimalkan anggaran pemasaran. Dengan menargetkan iklan hanya kepada pengguna potensial, Anda dapat mengurangi risiko biaya terbuang sia-sia karena menyasar audiens yang tidak relevan.   

 

  • Peningkatan Konversi

Behavioral targeting meningkatkan peluang terjadinya konversi melalui tampilan iklan yang relevan atau sesuai dengan kebutuhan dan minat pengguna.  

 

Relevansi ini akan mendorong pengguna mengambil tindakan seperti mengklik iklan, mendaftar ke situs, atau melakukan pembelian. Alhasil, teknik ini dapat membantu meningkatkan rasio konversi dan return on investment (ROI) dari kampanye pemasaran. 

 

  • Target Audiens yang Detail 

Behavioral targeting memungkinkan bisnis untuk menargetkan audiens secara lebih spesifik dan detail. Alih-alih menargetkan kelompok demografi yang luas, teknik ini memungkinkan Anda untuk menyaring audiens berdasarkan perilaku spesifik mereka, seperti produk yang sering dicari, konten yang sering dibaca, atau preferensi pembelian.   

 

  • Tingkatkan Loyalitas Pelanggan 

Selain membantu menarik pelanggan baru, behavioral targeting juga efektif dalam mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan yang sudah ada. Dengan menampilkan konten yang relevan secara terus-menerus, bisnis Anda dapat menjaga hubungan baik dengan pelanggan. 

 

Pada akhirnya hal ini mampu meningkatkan tingkat retensi dan loyalitas pelanggan. Selalu ingat bahwa pelanggan yang merasa dipahami oleh bisnis akan lebih mungkin kembali dan melakukan pembelian ulang. 

 

  • Pengalaman Iklan Lebih Baik

Biasanya pengguna akan merasakan pengalaman menjelajah yang lebih menyenangkan ketika tampilan iklan sesuai dengan preferensi mereka.  Dengan kata lain, kesan mereka terhadap iklan tersebut akan lebih positif bahkan sampai pada tingkat kepuasan pengguna yang lebih tinggi. 

 

  • Analisis dan Optimisasi

Data behavioral targeting dapat digunakan untuk melakukan analisis lebih dalam lagi tentang preferensi pengguna. Hasil analisis ini pun bermanfaat untuk optimasi kampanye pemasaran agar lebih efektif lagi.   

 

Jenis Behavioral Targeting 

Ada dua jenis utama behavioral targeting yang sering digunakan dalam kampanye pemasaran digital, yaitu: 

 

  • Onsite Behavioral Targeting

Onsite behavioral targeting adalah teknik yang digunakan untuk menargetkan pengguna berdasarkan perilaku mereka saat berada di situs web atau aplikasi milik bisnis itu sendiri. Tujuan dari onsite targeting adalah untuk mempertahankan minat pengguna dan meningkatkan peluang konversi. 

 

Misalnya, jika seorang pengguna melihat produk tertentu di situs e-commerce tetapi tidak melakukan pembelian, situs tersebut dapat menampilkan produk serupa di halaman berikutnya yang dikunjungi pengguna. 

 

  • Network Behavioral Targeting

Network behavioral targeting menargetkan iklan berdasarkan data seperti cookies, alamat IP, minat, dan aktivitas pengguna dari berbagai situs. Data ini kemudian diolah menjadi buyer persona yang mencakup usia dan probabilitas pengguna membeli produk sehingga iklan menjadi lebih personal. 

 

Contohnya seperti retargeted targeting advertising di mana pengguna yang mencari produk tertentu akan melihat iklan produk serupa di kemudian hari. Hal ini berdasarkan identifikasi algoritma platform yang menyesuaikan dengan profil pengguna seperti usia dan jenis kelamin. 

 

Cara Kerja Behavioral Targeting

Cara kerja behavioral targeting melalui beberapa tahapan penting supaya bisnis Anda menarget audiens secara tepat. Tahapan itu meliputi: 

 

1. Pengumpulan Data

Langkah pertama adalah mengumpulkan data tentang perilaku pengguna. Data ini umumnya berasal dari sistem CRM, aplikasi, situs web, cookie, dan sistem otomatisasi pemasaran lainnya. Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari: 

 

  • Halaman yang sering dikunjungi; apakah pengguna mengunjungi halaman sekali, berulang kali, atau secara teratur 

  • Waktu melihat situs web; jumlah waktu yang dihabiskan pengguna agar perusahaan dapat memahami tingkat minat mereka pada layanan atau produk tertentu 

  • Iklan atau tautan yang diklik; memahami iklan dan tautan yang diklik pengguna untuk mempelajari gambar dan bahasa pemasaran seperti apa yang mampu menarik perhatian mereka 

  • Interaksi elemen situs web; elemen mana di situs web yang paling banyak menarik interaksi pengguna, mulai dari ikon, bilah navigasi, gambar, menu, sampai konten dengan klik terbanyak 

  • Kemajuan transaksi; memantau pengguna yang menempatkan item di keranjang belanja tetapi tidak menyelesaikan pembayaran lalu menargetkan mereka dengan iklan di halaman lain untuk mendorong penyelesaian pembelian 

  • Pembelian; perusahaan menampilkan iklan produk yang diperkirakan akan diminati oleh konsumen berdasarkan perilaku pembelian mereka 

  • Jumlah waktu antara kunjungan; melacak interval waktu antara kunjungan pengguna ke situs untuk mengetahui seberapa kuat kebutuhan mereka terhadap produk atau layanan yang ditawarkan 

 

2. Pengunjung Dibagi Menjadi Beberapa Segmen

Setelah data dikumpulkan, pengguna dibagi ke dalam segmen-segmen audiens berdasarkan perilaku mereka. Misalnya, pengguna yang sering mengunjungi halaman produk tertentu dapat dikelompokkan sebagai calon pembeli. 

 

Sedangkan mereka yang hanya melihat konten blog bisa dimasukkan dalam segmen pembaca. Segmentasi ini memungkinkan pengiklan menargetkan audiens lebih tepat sesuai dengan minat dan perilaku mereka. 

 

3. Strategi dan Perencanaan

Dalam tahap ini, ada dua hal yang perlu Anda lakukan, yaitu perencanaan kampanye dan penyesuaian pesan. Perencanaan kampanye meliputi penyusunan strategi berdasarkan data perilaku untuk menargetkan segmen pengguna dengan tepat. 

 

Sedangkan penyesuaian pesan yaitu mengembangkan pesan iklan yang disesuaikan untuk setiap segmen pengguna berdasarkan analisis perilaku mereka. 

 

4. Menerapkan Data

Langkah selanjutnya yaitu menerapkan data tersebut dalam kampanye pemasaran. Iklan atau konten yang relevan kemudian ditampilkan kepada setiap segmen berdasarkan perilaku mereka. 

 

Misalnya, pengguna yang menunjukkan minat pada produk tertentu akan melihat iklan yang menawarkan produk serupa atau promosi khusus terkait produk tersebut. Proses ini memastikan bahwa konten yang disajikan lebih relevan dan menarik bagi audiens. 

 

5. Pengukuran dan Optimasi

Tahapan ini memerlukan beberapa langkah, yaitu monitoring dan analisis kerja serta optimasi berkelanjutan. Monitoring di sini berarti melacak kinerja kampanye menggunakan metrik seperti ROI, tingkat klik, dan konversi. 

 

Sementara itu, optimasi berkelanjutan berarti menggunakan data kinerja untuk menyesuaikan strategi penempatan, pesan iklan, dan segmen target. Fungsinya sebagai pendukung kampanye pemasaran secara berkelanjutan. 

 

6. Perlindungan Privasi dan Kepatuhan

Behavioral targeting juga tidak lepas dari kepentingan melindungi privasi pengguna sekaligus kepatuhan terhadap regulasi. Menjaga privasi bisa diimplementasikan melalui transparasi dalam penggunaan data dan memberikan kontrol atas informasi. 

 

Selain itu, bisnis Anda juga harus memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Contoh regulasi ini seperti CCPA di California dan GDPR di Uni Eropa.    

 

Behavioral targeting dianggap sebagai salah satu strategi pemasaran digital yang efektif untuk menjangkau audiens yang tepat dengan iklan yang relevan. Penerapan behavioral targeting dalam dunia bisnis pun memiliki banyak manfaat, mulai dari menghemat waktu dan biaya pemasaran sampai meningkatkan ROI.  

 

Untuk membantu Anda menghasilkan pemasaran yang efektif melalui behavioral targeting, Telkomsel Enterprises menghadirkan Telkomsel DigiAds. Layanan ini merupakan solusi pemasaran digital dengan segmentasi audiens yang lebih akurat. 

 

Melalui Telkomsel DigiAds, Anda dapat mencapai target audiens yang tepat dengan pesan yang dipersonalisasi berdasarkan demografi dan perilaku mobilitas mereka. Iklan ini disampaikan dalam berbagai format untuk memaksimalkan penyampaian pesan Anda. 

 

Selain itu, Telkomsel DigiAds juga akan membantu Anda menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk mengembangkan bisnis. Jadi, saatnya maksimalkan kampanye pemasaran Anda bersama Telkomsel DigiAds dari Telkomsel Enterprise sekarang juga! 

TAGS
Blog

Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan melanjutkan, Anda sudah menyetujui Syarat & Ketentuan dan Kebijakan Privasi yang berlaku.

Items per page
Sort by